Kondisi jalan trans Sulawesi bukanlah jalan yang ideal bagi mobil berjenis sedan seperti BMW 320i Sport. Meski demikian, mobil bergenre sedan sport untuk beginner di jajaran mobil Eropa ini, tentu tak ingin selalu berada di zona nyaman. Kami pun mengajaknya merapah ragam kondisi jalan raya di pulau berbentuk huruf K itu.
Tak kurang dari 1.000 kilometer jarak yang kami tempuh untuk merasakan pengalaman berkendara mobil dengan kapasitas mesin 1,998 cc tersebut. Hasilnya tentu banyak hal yang membuat tercengang. Bukan hanya performa mesin yang mengalami peningkatan cukup besar, namun juga beberapa hal yang menunjang kenyamanan dan keselamatan dalam berkendara.
Sensasi Tenaga yang Menjambak
Urusan dapur pacu, merek asal Jerman yang satu ini tak pernah main-main. Berbekal mesin 1,998 cc membuat mobil ini sanggup memuntahkan tenaga yang cukup buas yaitu 184 daya kuda pada puntiran 5.000-6.000 rpm.Tenaga ini tersalurkan melalui sistem transmisi 8 percepatan yang bisa dirasakan secara semi manual lewat tongkat transmisi ke roda belakang. Sayangnya mobil ini belum dilengkapi dengan sistem oper gigi di belakang kemudi atau yang biasa dikenal dengan paddle shifting.
Namun yang istimewa adalah ketika merasakan jambakan tenaga yang keluar dari mesin tersebut. Lantaran konfigurasi mesin dibantu komponen TwinPower Turbo, sanggup menghentak hingga 300 Nm dengan kisaran waktu 7,1 detik dari titik diam ke 100 km per jam. Tentu ini sudah menjamin Anda bisa berakselerasi cepat untuk menyusul kendaraan lain saat berada di jalur sempit seperti trans Sulawesi.
Menyokong tenaga dan torsi yang sangat besar, mobil ini sanggup melaju secepat 235 km per jam untuk kecepatan maksimalnya. Namun untuk sensasi berkendara di trans Sulawesi, rasanya tak memungkinkan. Selain jalan sempir, beberapa titik juga terdapat lubang jalan. Sehingga maksimal kecepatan hanya sekitar 90 km per jam.
Meski terbilang buas dari sisi performa, namun untuk konsumsi bahan bakar, tentu tak membuat Anda harus merogoh kocek yang lebih dalam. Dari simulasi yang kami lakukan, konsumsi bahan bakar bisa mencapai 14-15 km per liter. Tentu ini lebih dari cukup untuk membuatnya bisa bersaing dengan mobil-mobil berkapasitas mesin lebih kecil.
Fitur Keselamatan Bintang 5
Berbicara soal fitur keselamatan, merek Bavarian ini adalah jagonya. Kami membuktikannya secara langsung, baik melalui fitur-fiturnya, juga melalui penggunaan komponen pendukung keselamatan berkendara. Seperti untuk ban run flat tyre yang terdapat di mobil ini. Lantaran profil ban tipe sedan cukup tipis ke bibir velg, tentu sangat riskan mengalami ban sobek saat melindas lubang jalan dengan permukaan lancip.
Hal ini pun terjadi saat mobil ini menginjang lubang saat kecepatan 70-80 km per jam di wilayah Kabupaten Barru. Pangkal ban sobek sepanjang 10 cm dengan posisi melengkung. Lantaran menggunakan jenis ban run flat tyre (RFT), ini membuat tak sedikit pun tekanan ban berkurang. Padahal dari sisi struktur ban memperlihatkan benjolan cukup besar. Ketika melakukan pengetesan kecepatan hingga 100 km pun, tak ada gejala ban bermasalah.
Fun to Drive
Defenisi fun to drive tentu sangat luas untuk sebuah kendaraan yang menyenangkan untuk dikendarai. Namun bagi BMW adalah bagaimana Anda bisa berkendara dengan performa terbaik dan bisa merasakan semua hal istimewa tanpa membuat konsumsi bahan bakar jadi menggila.
MIsalnya untuk karakter berkendara mode driving Comfort. Mode ini menawarkan keseimbangan antara sisi ekonomis (konsumsi bbm) dan performa. Saat ingin merasakan performa lebih baik, silakan tekan tombol mode Sport, maka seketika itu pula sensitifitas pedal gas sangat terasa. Sementara untuk mode berkendara Eco, mobil ini mengutamakan sisi ekonomisnya. Sehingga tekanan pedal gas tak begitu sensitif.
Termasuk merasakan rigiditas bodinya, sehingga Anda tahu persis kondisi jalan tanpa mengorbankan kenyamanan tentunya. Kondisi ini membuat kami bisa lebih tahu karakter jalan trans Sulawesi yang didominasi jalan bergelombang dan beberapa titik lubang jalan.
Hal lain yang membuat berkendara di mobil ini jadi menyenangkan adalah karena fitur informasi di spidometer yang cukup lengkap. Mulai dari jarak tempuh, perkiraan jarak tempuh dengan sisa bahan bakar yang ada, sistem navigasi yang terintegrasi, panduan parkir hingga fitur interkoneksi dengan gawai Anda.
Dari segi ukuran, generasi terbaru Seri-3 ini 76 mm lebih panjang dari pendahulunya (4.709 mm), 16 mm lebih lebar (1.827 mm) dan hanya 1 mm lebih tinggi (1.442 mm). Selain itu, jarak sumbu roda yang lebih panjang 41 mm (2.851 mm) dan peningkatan lebar kendaraan (depan: + 43 mm, belakang: 21 mm) berikan efek untuk meningkatkan stabilitas dan ketangkasan kendaraan ini.
Tentu kami sangat berhati-hati, lantaran kondisi jalan trans Sulawesi yang cukup bergelombang, tak begitu sesuai dengan karakter mobil ini. Kalau sudah kenal dengan karakternya dan mampu merasakan performanya, wajar jika harga yang ditawarkan pun menyentuh angka atau Rp976 juta. Tertarik?
Meski terbilang buas dari sisi performa, namun untuk konsumsi bahan bakar, tentu tak membuat Anda harus merogoh kocek yang lebih dalam. Dari simulasi yang kami lakukan, konsumsi bahan bakar bisa mencapai 14-15 km per liter. Tentu ini lebih dari cukup untuk membuatnya bisa bersaing dengan mobil-mobil berkapasitas mesin lebih kecil.
Fitur Keselamatan Bintang 5
Berbicara soal fitur keselamatan, merek Bavarian ini adalah jagonya. Kami membuktikannya secara langsung, baik melalui fitur-fiturnya, juga melalui penggunaan komponen pendukung keselamatan berkendara. Seperti untuk ban run flat tyre yang terdapat di mobil ini. Lantaran profil ban tipe sedan cukup tipis ke bibir velg, tentu sangat riskan mengalami ban sobek saat melindas lubang jalan dengan permukaan lancip.
Hal ini pun terjadi saat mobil ini menginjang lubang saat kecepatan 70-80 km per jam di wilayah Kabupaten Barru. Pangkal ban sobek sepanjang 10 cm dengan posisi melengkung. Lantaran menggunakan jenis ban run flat tyre (RFT), ini membuat tak sedikit pun tekanan ban berkurang. Padahal dari sisi struktur ban memperlihatkan benjolan cukup besar. Ketika melakukan pengetesan kecepatan hingga 100 km pun, tak ada gejala ban bermasalah.
Fun to Drive
Defenisi fun to drive tentu sangat luas untuk sebuah kendaraan yang menyenangkan untuk dikendarai. Namun bagi BMW adalah bagaimana Anda bisa berkendara dengan performa terbaik dan bisa merasakan semua hal istimewa tanpa membuat konsumsi bahan bakar jadi menggila.
MIsalnya untuk karakter berkendara mode driving Comfort. Mode ini menawarkan keseimbangan antara sisi ekonomis (konsumsi bbm) dan performa. Saat ingin merasakan performa lebih baik, silakan tekan tombol mode Sport, maka seketika itu pula sensitifitas pedal gas sangat terasa. Sementara untuk mode berkendara Eco, mobil ini mengutamakan sisi ekonomisnya. Sehingga tekanan pedal gas tak begitu sensitif.