Mataram: Keberadaan kendaraan komersial sangat dibutuhkan untuk mendukung perkembangan dunia usaha di Indonesia. Bahkan penerimaan kendaraan pikap di daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) sangat tinggi dan menggiurkan para produsen pikap di Indonesia.
Menurut data dari DFSK, total penjualan retail mobil di Pulau Lombok di Semester I 2021 mencapai 2.513 unit kendaraan. Uniknya, 38,12 persen dari pangsa pasar otomotif di NTB dikuasai oleh kendaraan komersial ringan model pikap.
PR & Media Manager PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi, mengakui hingga saat ini model Super Cab mendapatkan penerimaan yang positif dari konsumen. Bahkan, secara tegas menyebutkan pikap yang mereka tawarkan bisa bersaing dengan sejumlah pemain lainnya.
"Kendaraan-kendaraan DFSK dipilih karena berkualitas, desain yang modern dan atraktif, bertenaga, serta kemampuannya yang bisa diandalkan di berbagai aktivitas. Termasuk kendaraan-kendaraan komersial kami berkontribusi aktif membantu pergerakan perekonomian sehari-hari masyarakat di NTB,” ungkap Achmad Rofiqi.
Kalau meninjau segmen kendaraan pikap ringan, ada 2 kompetitor besar yang dihadapi oleh Super Cab. Keduanya adalah Suzuki Carry dan Daihatsu Gran Max yang jauh sejak lama melayani para pengusaha yang membutuhkan kendaraan angkut.
Rofiqi juga menambahkan, kendaraan pikap mendapatkan penerimaan yang sangat baik di NTB karena banyak digunakan untuk membantu mobilitas hasil perkebunan/pertanian yang menjadi mayoritas mata pencaharian masyarakat di sana. “Konsumen di segmen kendaraan komersial NTB mayoritas sangat mengutamakan fungsional, fitur, dan harga yang terjangkau."
Sebagai gambaran 1 unit Super Cab dihargai mulai dari Rp162 juta (on the road Lombok). Selain itu, yang melakukan pembelian periode Juni-Agustus 2021 akan mendapatkan penawaran Promo Ceria berupa skema kredit khusus dan sejumlah hadiah.
Mataram: Keberadaan kendaraan komersial sangat dibutuhkan untuk mendukung perkembangan dunia usaha di Indonesia. Bahkan penerimaan kendaraan pikap di daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) sangat tinggi dan menggiurkan para produsen pikap di Indonesia.
Menurut data dari DFSK, total penjualan retail mobil di Pulau Lombok di Semester I 2021 mencapai 2.513 unit kendaraan. Uniknya, 38,12 persen dari pangsa pasar otomotif di NTB dikuasai oleh kendaraan komersial ringan model pikap.
PR & Media Manager PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi, mengakui hingga saat ini model Super Cab mendapatkan penerimaan yang positif dari konsumen. Bahkan, secara tegas menyebutkan pikap yang mereka tawarkan bisa bersaing dengan sejumlah pemain lainnya.
"Kendaraan-kendaraan DFSK dipilih karena berkualitas, desain yang modern dan atraktif, bertenaga, serta kemampuannya yang bisa diandalkan di berbagai aktivitas. Termasuk kendaraan-kendaraan komersial kami berkontribusi aktif membantu pergerakan perekonomian sehari-hari masyarakat di NTB,” ungkap Achmad Rofiqi.
Kalau meninjau segmen kendaraan pikap ringan, ada 2 kompetitor besar yang dihadapi oleh Super Cab. Keduanya adalah Suzuki Carry dan Daihatsu Gran Max yang jauh sejak lama melayani para pengusaha yang membutuhkan kendaraan angkut.