Jakarta: Di era modern sekarang ini, semakin banyak mobil-mobil yang menggunakan mesin berteknologi turbo. Penggunaan komponen berbentuk rumah keong ini diketahui bisa digunakan untuk meningkatkan tenaga meski sehingga performa lebih responsif.
Salah satu yang sudah menerapkan teknologi mesin turbo ini adalah Daihatsu di Jepang untuk mobil-mobil mungilnya. Di Negeri Matahari terbit, mesin ini sudah digunakan di model Tanto, Rocky, dan Taft.
Mereka membuka penggunaan turbo ini di mesin 600 cc, diklaim memiliki performa yang setara dengan mobil berkapasitas 1.000 cc. Di atas kertas, klaim performa mesin dengan turbo memiliki kenaikan performa rata-rata hingga 30 persen dari kemampuan kapasitas mesin aslinya.
Secara fungsi dan mekanis, komponen turbocharger di mesin mobil mengadaptasi sistem dengan cara mendorong induksi di dalam mesin mobil dengan memanfaatkan gas buang dari mesin untuk menghasilkan udara dalam jumlah besar menuju silinder untuk pembakaran. Karena turbocharger ini memanfaatkan aliran udara hasil pembakaran di saluran buang sebagai sumber energi, maka dipastikan kendaraan juga lebih ramah lingkungan.
“Sebagai salah satu produsen mobil yang selalu berinovasi dalam mengembangkan setiap produknya, Daihatsu selalu berusaha memenuhi permintaan pelanggan yang menginginkan sebuah kendaraan dengan performa tinggi, dan lebih ramah lingkungan,” ujar Head of Marketing Product Planning Division PT Astra Daihatsu Motor, Anjar Rosjadi, melalui keterangan resminya.
Di Indonesia hingga sekarang ini, Daihatsu belum mengaplikasikan mesin berteknologi turbo. Sedangkan untuk Rocky yang digadang-gadang akan masuk di Indonesia kemungkinan juga tidak dilengkapi dengan mesin turbo.
Hal ini berdasarkan laporan Data Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) yang sudah diumumkan melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No 1 Tahun 2021. Rocky memiliki kode kendaraan A250RS 1.0 dan A251 1.2.
Kode 1.2 ini kemungkinan mengacu kepada mesin 1.200 cc yang digunakan di mobil-mobil. Kemudian kode 1.0 yang ada di Rocky kemungkinan menggunakan mesin 1.000 cc seperti yang ada di Ayla dan Sigra.
Berbeda dengan Toyota Raize, masih berdasarkan sumber yang sama, memiliki kode kendaraan A250RA 1.0T dan A251RA 1.2G. Nah yang unik adalah kode 1.0T di Raize ini kemungkinan mengacu kepada mesin 1.000 cc 3-silinder turbo yang tenaganya setara dengan mesin 1.500 cc konvensional. Mesin 12 katup ini mampu mengalirkan tenaga 98 daya kuda @ 6.000 rpm dan torsi 140,2 Nm @ 2.400-4.000 rpm ke roda depan melalui transmisi CVT.
Jakarta: Di era modern sekarang ini, semakin banyak mobil-mobil yang menggunakan mesin berteknologi turbo. Penggunaan komponen berbentuk rumah keong ini diketahui bisa digunakan untuk meningkatkan tenaga meski sehingga performa lebih responsif.
Salah satu yang sudah menerapkan teknologi mesin turbo ini adalah Daihatsu di Jepang untuk mobil-mobil mungilnya. Di Negeri Matahari terbit, mesin ini sudah digunakan di model Tanto, Rocky, dan Taft.
Mereka membuka penggunaan turbo ini di mesin 600 cc, diklaim memiliki performa yang setara dengan mobil berkapasitas 1.000 cc. Di atas kertas, klaim performa mesin dengan turbo memiliki kenaikan performa rata-rata hingga 30 persen dari kemampuan kapasitas mesin aslinya.
Secara fungsi dan mekanis, komponen turbocharger di mesin mobil mengadaptasi sistem dengan cara mendorong induksi di dalam mesin mobil dengan memanfaatkan gas buang dari mesin untuk menghasilkan udara dalam jumlah besar menuju silinder untuk pembakaran. Karena turbocharger ini memanfaatkan aliran udara hasil pembakaran di saluran buang sebagai sumber energi, maka dipastikan kendaraan juga lebih ramah lingkungan.
“Sebagai salah satu produsen mobil yang selalu berinovasi dalam mengembangkan setiap produknya, Daihatsu selalu berusaha memenuhi permintaan pelanggan yang menginginkan sebuah kendaraan dengan performa tinggi, dan lebih ramah lingkungan,” ujar Head of Marketing Product Planning Division PT Astra Daihatsu Motor, Anjar Rosjadi, melalui keterangan resminya.