Jakarta: Pabrik Hyundai di Indonesia dipastikan sudah beroperasi dan diresmikan secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Sejumlah mobil pun dipersiapkan agar bisa lahir dari pabrik merek asal Korea Selatan tersebut.
Pembangunan pabrik di Indonesia ini bertujuan untuk dapat memproduksi model-model kendaraannya secara lokal. Model pertama yang diproduksi oleh pabrik ini adalah Hyundai Creta yang mengusung model sport utility vehicle (SUV).
Kemudian, pabrik satu-satunya milik Hyundai di kawasan Asia Tenggara ini dipersiapkan juga untuk memproduksi secara massal mobil berbasis baterai murni (BEV) yakni Ioniq 5 dalam waktu dekat. Ioniq 5 bersama Genesis Electrified G80 juga akan menjadi kendaraan pendukung perhelatan KTT G20 Bali di akhir tahun ini.
Lebih lanjut, pabrik ini juga didapuk sebagai pusat produksi Hyundai di Asia Tenggara. Hal ini berarti, pabrik di Indonesia ini akan memproduksi berbagai model mobil beserta suku cadangnya untuk kemudian di ekspor ke negara-negara di Asia tenggara seperti Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Filipina. Hyundai berencana untuk mengekspor sekitar 40 persen kendaraan hasil produksinya untuk memenuhi permintaan pasar di negara-negara ASEAN.
Pembangunan Industri Kendaraan Listrik dari Hulu Ke Hilir
Komitmen perusahaan dalam membangun ekosistem kendaraan listrik telah dipersiapkan secara matang dari hulu ke hilir. Di samping memproduksi mobil listrik, saudara dari KIA ini juga membangun berbagai infrastruktur untuk mendukung era elektrifikasi Indonesia, mulai dari stasiun pengisian daya atau charging station yang telah tersedia lebih dari 180 titik di seluruh Indonesia.
Kemudian pihak produsen mobil ini sudah bekerja sama dengan LG Energy Solutions untuk membangun pabrik sel baterai dengan nilai investasi mencapai USD 1,1 miliar. Pabrik tersebut ditargetkan selesai pada semester pertama tahun 2023 dan mulai berproduksi pada tahun 2024.
Upaya tersebut menjadi bagian dari dukungan perusahaan dalam menghadapi era elektrifikasi yang akan menjadi masa depan Indonesia, serta sejalan dengan komitmen jangka panjang pemerintah Indonesia sebagaimana dijelaskan pada Net Zero Emission Roadmap yakni mempercepat ekosistem kendaraan listrik.
"Pabrik ini akan memainkan peran penting dalam industri otomotif khususnya di bidang kendaraan listrik. Selain itu, kami akan terus berkontribusi dalam pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia melalui sinergi pabrik baterai yang sedang kami kembangkan. Kami optimis, kehadiran pabrik ini akan mendorong Indonesia untuk memainkan peran penting di kancah internasional," ungkap Executive Chair Hyundai Motor Group, Euisun Chung, melalui keterangan resminya.
Jakarta: Pabrik Hyundai di Indonesia dipastikan sudah beroperasi dan diresmikan secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Sejumlah mobil pun dipersiapkan agar bisa lahir dari pabrik merek asal Korea Selatan tersebut.
Pembangunan pabrik di Indonesia ini bertujuan untuk dapat memproduksi model-model kendaraannya secara lokal. Model pertama yang diproduksi oleh pabrik ini adalah Hyundai Creta yang mengusung model sport utility vehicle (SUV).
Kemudian, pabrik satu-satunya milik Hyundai di kawasan Asia Tenggara ini dipersiapkan juga untuk memproduksi secara massal mobil berbasis baterai murni (BEV) yakni Ioniq 5 dalam waktu dekat. Ioniq 5 bersama Genesis Electrified G80 juga akan menjadi kendaraan pendukung perhelatan KTT G20 Bali di akhir tahun ini.
Lebih lanjut, pabrik ini juga didapuk sebagai pusat produksi Hyundai di Asia Tenggara. Hal ini berarti, pabrik di Indonesia ini akan memproduksi berbagai model mobil beserta suku cadangnya untuk kemudian di ekspor ke negara-negara di Asia tenggara seperti Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Filipina. Hyundai berencana untuk mengekspor sekitar 40 persen kendaraan hasil produksinya untuk memenuhi permintaan pasar di negara-negara ASEAN.
Pembangunan Industri Kendaraan Listrik dari Hulu Ke Hilir
Komitmen perusahaan dalam membangun ekosistem kendaraan listrik telah dipersiapkan secara matang dari hulu ke hilir. Di samping memproduksi mobil listrik, saudara dari KIA ini juga membangun berbagai infrastruktur untuk mendukung era elektrifikasi Indonesia, mulai dari stasiun pengisian daya atau charging station yang telah tersedia lebih dari 180 titik di seluruh Indonesia.