Jakarta: Chery memiliki rencana untuk membangun pabrik mobil di Indonesia untuk dijadikan basis kawasan Asia Tenggara dengan konfigurasi setir kanan. Selain itu, pabrik ini juga diproyeksikan memproduksi mobil listrik.
President Director PT Chery Motor Indonesia, Tao Yong, menjelaskan ingin menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mobil listrik juga. Hal ini sebagai bentuk komitmen mereka terhadap industri otomotif Indonesia.
"Jadi untuk pabrik ini nantinya tidak hanya berfungsi untuk produksi mobil combustion engine, tapi kami juga merencanakan untuk membangun pusat riset dan pengembangan, pusat produksi suku cadang, serta produksi kendaraan listrik," terang Tao di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022.
Pemerintah Indonesia memiliki target mengurangi target emisi gas rumah kaca sesuai Nationally Determined Contribution (NDC) yakni sebesar 29 persen tanpa syarat (dengan usaha sendiri), dan 41 persen bersyarat (dengan dukungan internasional yang memadai) pada tahun 2030.
Merek asal Tiongkok itu juga mendukung program tersebut. Oleh sebab itu, mereka menilai tidak hanya cukup dengan mengandalkan mobil-mobil bermesin pembakaran internal (ICE).
"Pada awalnya kami juga memiliki teknologi mesin Diesel, tetapi kami menganggap hal itu sudah ketinggalan zaman. Kami justru menilai mesin bensin masih masuk akal dan mobil listrik adalah hal yang lebih baik dan lebih mudah. Jadi nantinya kami hanya akan berfokus pada mesin bensin dan mobil listrik," beber Tao.
Sayangnya belum diketahui kapan mobil listrik ini akan diproduksi. Padahal mereka sudah memperkenalkan mobil listrik EQ1 di IIMS 2022.
Saat ini fokus yang ada adalah menyiapkan pabrik untuk perakitan lokal produk SUV dengan mesin konvensional. Kemudian fasilitas produksi mobil Chery diharapkan mulai dibangun tahun ini dan diharapkan rampung pada tahun 2024.
Jakarta: Chery memiliki rencana untuk membangun pabrik mobil di Indonesia untuk dijadikan basis kawasan Asia Tenggara dengan konfigurasi setir kanan. Selain itu, pabrik ini juga diproyeksikan memproduksi mobil listrik.
President Director PT Chery Motor Indonesia, Tao Yong, menjelaskan ingin menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mobil listrik juga. Hal ini sebagai bentuk komitmen mereka terhadap industri otomotif Indonesia.
"Jadi untuk pabrik ini nantinya tidak hanya berfungsi untuk produksi mobil combustion engine, tapi kami juga merencanakan untuk membangun pusat riset dan pengembangan, pusat produksi suku cadang, serta produksi kendaraan listrik," terang Tao di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022.
Pemerintah Indonesia memiliki target mengurangi target emisi gas rumah kaca sesuai Nationally Determined Contribution (NDC) yakni sebesar 29 persen tanpa syarat (dengan usaha sendiri), dan 41 persen bersyarat (dengan dukungan internasional yang memadai) pada tahun 2030.
Merek asal Tiongkok itu juga mendukung program tersebut. Oleh sebab itu, mereka menilai tidak hanya cukup dengan mengandalkan mobil-mobil bermesin pembakaran internal (ICE).