Jakarta: Toyota saat ini diketahui sedang dilanda permasalahan yang menimpa mesin-mesin diesel, termasuk yang digunakan di Indonesia. Pemerintah kemudian bergerak cepat untuk memeriksa hal tersebut, dan menilai mobil yang diproduksi di Indonesia tidak ada permasalahan.
Direktur Sarana Transportasi Jalan, Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Danto Restyawan, menyebutkan pemerintah bergerak cepat setelah mendengar permasalahan tersebut. Mereka kemudian melakukan pemeriksaan dan hasilnya masih sesuai dengan regulasi di Indonesia.
“Dari regulasi kami semua tidak ada masalah. Kendaraan di Indonesia baik Fortuner maupun Daihatsu hasil ujinya bagus,” ujar Danto di Kuningan Jakarta.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian, Hendro Martono, menyebutkan untuk kasus yang di Jepang lebih kepada irregularity. Sebagai contoh untuk pengujian dilakukan secara bertahap melalui 1, 2, 3, 4, dan seterusnya, namun irregularity berarti pengujian tidak dilakukan bertahap.
“Kalau pengujian pertama langsung ketiga lalu balik kedua dan keempat itu namanya irregularity. Dari sisi safety tidak masalah, dan juga sudah dilakukan pengujian,” tuturnya.
Deretan Kasus Toyota Group
Daihatsu diketahui memanipulasi uji keselamatan mobilnya. Ini dilakukan selama 30 tahun dan saat ini kasusnya terus berkembang dan diselidiki oleh pihak berwenang Jepang. Akibat skandal ini, Daihatsu juga menghentikan produksi beberapa produknya, dan sertifikasi modelnya dicabut sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Terakhir, Toyota. Pihak berwenang Jepang mengungkapkan pengujian dan sertifikasi mesin diesel Toyota terindikasi melakukan penyimpangan. Penyelidikan menemukan kejanggalan hasil tenaga untuk sertifikasi tiga model mesin diesel. Akibatnya, terdapat sekitar 10 model yang terdampak dan mempengaruhi produksi di berbagai pasar Toyota secara global.
Efek dari rangkaian permasalah tersebut, Chairman Toyota Motor Corporation, Akio Toyoda, bahkan sampai membungkuk dihadapan media meminta maaf pada Senin (30/1/2024) di Nagoya Jepang.
"Saya meminta maaf atas serangkaian skandal sertifikasi yang melibatkan grup, baik Hino, Daihatsu, serta Toyota Industries Corporation (TICO)," kata Akio.
Jakarta: Toyota saat ini diketahui sedang dilanda permasalahan yang menimpa mesin-
mesin diesel, termasuk yang digunakan di Indonesia. Pemerintah kemudian bergerak cepat untuk memeriksa hal tersebut, dan menilai
mobil yang diproduksi di Indonesia tidak ada permasalahan.
Direktur Sarana Transportasi Jalan, Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Danto Restyawan, menyebutkan pemerintah bergerak cepat setelah mendengar permasalahan tersebut. Mereka kemudian melakukan pemeriksaan dan hasilnya masih sesuai dengan regulasi di Indonesia.
“Dari regulasi kami semua tidak ada masalah. Kendaraan di Indonesia baik Fortuner maupun Daihatsu hasil ujinya bagus,” ujar Danto di Kuningan Jakarta.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian, Hendro Martono, menyebutkan untuk kasus yang di Jepang lebih kepada irregularity. Sebagai contoh untuk pengujian dilakukan secara bertahap melalui 1, 2, 3, 4, dan seterusnya, namun irregularity berarti pengujian tidak dilakukan bertahap.
“Kalau pengujian pertama langsung ketiga lalu balik kedua dan keempat itu namanya irregularity. Dari sisi safety tidak masalah, dan juga sudah dilakukan pengujian,” tuturnya.
Deretan Kasus Toyota Group
Daihatsu diketahui memanipulasi uji keselamatan mobilnya. Ini dilakukan selama 30 tahun dan saat ini kasusnya terus berkembang dan diselidiki oleh pihak berwenang Jepang. Akibat skandal ini, Daihatsu juga menghentikan produksi beberapa produknya, dan sertifikasi modelnya dicabut sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Terakhir, Toyota. Pihak berwenang Jepang mengungkapkan pengujian dan sertifikasi mesin diesel Toyota terindikasi melakukan penyimpangan. Penyelidikan menemukan kejanggalan hasil tenaga untuk sertifikasi tiga model mesin diesel. Akibatnya, terdapat sekitar 10 model yang terdampak dan mempengaruhi produksi di berbagai pasar Toyota secara global.
Efek dari rangkaian permasalah tersebut, Chairman Toyota Motor Corporation, Akio Toyoda, bahkan sampai membungkuk dihadapan media meminta maaf pada Senin (30/1/2024) di Nagoya Jepang.
"Saya meminta maaf atas serangkaian skandal sertifikasi yang melibatkan grup, baik Hino, Daihatsu, serta Toyota Industries Corporation (TICO)," kata Akio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
