Jakarta - Industri angkutan penumpang atau transportasi darat seperti bus, belakangan ini mengalami peningkatan pesat. Beberapa perusahaan otobus (PO) ternama pun berhasil membuat industri ini tetap mendapat tempat di hati masyarakatnya. Salah satunya adalah PO. SAN (perusahaan otobus Siliwangi Antar Nusa) yang hari ini merayakan usianya yang ke-35 tahun.
Mereka berhasil membuktikan diri sebagai operator bus terkemuka di Indonesia dengan layanan yang aman, nyaman dan handal bagi para penumpangnya. Bermula dari visi besar untuk menghadirkan layanan transportasi yang lebih baik, PO. SAN kini dikenal sebagai salah satu operator bus terkemuka, dengan trayek utama Sumatra-Jawa.
Pendiri PO. SAN, Hasanuddin Adnan mengatakan pengusaha bus harus memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi penumpang, yakni dari sisi keselamatan, keamanan dan kenyamanan selama dalam perjalanan.
?“Kita, sebagai pengusaha bus, harus selalu memberikan yang terbaik bagi penumpang. Ini adalah tanggung jawab moral kita kepada penumpang. Apabila kita sudah memberikan yang terbaik, maka keuntungan bisnis akan mengikuti kita,” kata Hasanuddin memberikan tips bagaimana perusahaannya bisa langgeng hingga 35 tahun dalam acara perayaan 35 tahun kiprah PO. SAN di Jakarta, Kamis (30/1/2025).
Tantangan Besar Industri Transportasi Darat
Hasanuddin mengatakan masih banyak kendala yang dihadapi. Jika di awal berdiri, Ia menemukan sulitnya mendapatkan pendanaan modal dari perbankan, kini pengusaha bus kesulitan mendapatkan sumber daya pengemudi dan teknisi yang mumpuni dan bertanggung jawab.
“Pengemudi adalah tulang punggung sekaligus perwakilan perusahaan di dalam bus. Oleh karena itu pengemudi tidak hanya harus trampil dan mahir dalam mengemudi, tetapi juga memiliki kemampuan dalam mewakili perusahaan dalam melayani penumpang,” kata Hasanuddin.
?Namun di lapangan, mencari pengemudi maupun teknisi yang trampil dan bertanggung jawab itu tidaklah mudah. Pemerintah juga belum menyediakan sekolah yang melahirkan pengemudi dan teknisi bus yang mahir dan trampil, sekaligus mempunyai dedikasi kerja yang baik. Padahal, teknologi bus terus berkembang pesat sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan terkini. Akhirnya, perusahaan bus membuat standar sendiri kualitas pengemudi dan teknisi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Hasanuddin juga menyatakan agar perusahaan terus berkembang dan mengadopsi sistem kerja yang modern dan terdigitalisasi. “Kami ingin pelayanan yang terukur, efisien, dan berbasis teknologi,” tuturnya. Selain itu, ia berharap pemerintah dapat mendukung industri transportasi dengan infrastruktur yang merata dan regulasi yang berpihak pada pelaku usaha.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak menjadikan harga sebagai tolok ukur dalam memilih bertransportasi. “Saya ingin masyarakat lebih teredukasi dalam memilih angkutan umum. Jangan hanya terpaku pada harga, tetapi juga perhatikan standar keselamatan, pelayanan, dan ketepatan waktu,” pesan Hasanuddin.
?Patut diakui, selama lebih dari tiga dekade, PO. SAN telah menjadi pionir dalam memberikan layanan transportasi darat yang aman, nyaman, dan handal bagi jutaan penumpang di Sumatera dan Jawa. Dedikasi ini tercermin dalam penghargaan yang diberikan beberapa kali oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.
Mengutamakan Kenyamanan Penumpang
Direktur Utama PT SAN Putra Sejahtera, Kurnia Lesani Adnan (Sani) perusahaan yang menaungi PO. SAN mengatakan, bahwa mereka banyak mendapat penghargaan lantaran kualifikasinya memang sangat baik. Terutama untuk menciptakan penyelenggaraan pelayanan angkutan yang selamat, aman, tertib, sehat, bersih dan humanis.
?“Kepada Kami, anak-anaknya, Ayah meminta menjalankan bisnis transportasi ini dengan selalu mendahulukan penumpang. Ayah berpesan, bisnis akan mengikuti, jika kami melayani penumpang dengan baik,” kata Sani.
?Sebagai bentuk upaya mendahulukan penumpang, apabila terjadi halangan di dalam perjalanan, maka penumpang adalah fokus pertama manajemen. Penumpang harus diurus dulu, setelah itu baru kendaraan, dan penyelesaian masalah.
“Walaupun tidak ada keharusan dalam peraturan pemerintah, Kami meniru apa yang dilakukan transportasi udara. Jika ada keterlambatan atau halangan di jalan, maka penumpang kami beri kompensasi makanan hingga pengembalian uang sebagian. Hal ini tidak diatur oleh pemerintah. Ini inisiatif kami sendiri.”
Mengutamakan penumpang sudah menjadi kebiasaan dari pendirinya H. Hasanuddin Adnan. Hasanuddin memiliki visi untuk menciptakan perusahaan transportasi bus yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga memberikan layanan maksimal kepada masyarakat. “Perusahaan bus itu tidak hanya berbisnis semata, tetapi ada tanggung jawab moral yang harus dilakukan.”
Jakarta - Industri angkutan penumpang atau
transportasi darat seperti
bus, belakangan ini mengalami peningkatan pesat. Beberapa perusahaan otobus (PO) ternama pun berhasil membuat industri ini tetap mendapat tempat di hati masyarakatnya. Salah satunya adalah
PO. SAN (perusahaan otobus Siliwangi Antar Nusa) yang hari ini merayakan usianya yang ke-35 tahun.
Mereka berhasil membuktikan diri sebagai operator bus terkemuka di Indonesia dengan layanan yang aman, nyaman dan handal bagi para penumpangnya. Bermula dari visi besar untuk menghadirkan layanan transportasi yang lebih baik, PO. SAN kini dikenal sebagai salah satu operator bus terkemuka, dengan trayek utama Sumatra-Jawa.
Pendiri PO. SAN, Hasanuddin Adnan mengatakan pengusaha bus harus memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi penumpang, yakni dari sisi keselamatan, keamanan dan kenyamanan selama dalam perjalanan.
?“Kita, sebagai pengusaha bus, harus selalu memberikan yang terbaik bagi penumpang. Ini adalah tanggung jawab moral kita kepada penumpang. Apabila kita sudah memberikan yang terbaik, maka keuntungan bisnis akan mengikuti kita,” kata Hasanuddin memberikan tips bagaimana perusahaannya bisa langgeng hingga 35 tahun dalam acara perayaan 35 tahun kiprah PO. SAN di Jakarta, Kamis (30/1/2025).
Tantangan Besar Industri Transportasi Darat
Hasanuddin mengatakan masih banyak kendala yang dihadapi. Jika di awal berdiri, Ia menemukan sulitnya mendapatkan pendanaan modal dari perbankan, kini pengusaha bus kesulitan mendapatkan sumber daya pengemudi dan teknisi yang mumpuni dan bertanggung jawab.
“Pengemudi adalah tulang punggung sekaligus perwakilan perusahaan di dalam bus. Oleh karena itu pengemudi tidak hanya harus trampil dan mahir dalam mengemudi, tetapi juga memiliki kemampuan dalam mewakili perusahaan dalam melayani penumpang,” kata Hasanuddin.
?Namun di lapangan, mencari pengemudi maupun teknisi yang trampil dan bertanggung jawab itu tidaklah mudah. Pemerintah juga belum menyediakan sekolah yang melahirkan pengemudi dan teknisi bus yang mahir dan trampil, sekaligus mempunyai dedikasi kerja yang baik. Padahal, teknologi bus terus berkembang pesat sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan terkini. Akhirnya, perusahaan bus membuat standar sendiri kualitas pengemudi dan teknisi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Hasanuddin juga menyatakan agar perusahaan terus berkembang dan mengadopsi sistem kerja yang modern dan terdigitalisasi. “Kami ingin pelayanan yang terukur, efisien, dan berbasis teknologi,” tuturnya. Selain itu, ia berharap pemerintah dapat mendukung industri transportasi dengan infrastruktur yang merata dan regulasi yang berpihak pada pelaku usaha.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak menjadikan harga sebagai tolok ukur dalam memilih bertransportasi. “Saya ingin masyarakat lebih teredukasi dalam memilih angkutan umum. Jangan hanya terpaku pada harga, tetapi juga perhatikan standar keselamatan, pelayanan, dan ketepatan waktu,” pesan Hasanuddin.
?Patut diakui, selama lebih dari tiga dekade, PO. SAN telah menjadi pionir dalam memberikan layanan transportasi darat yang aman, nyaman, dan handal bagi jutaan penumpang di Sumatera dan Jawa. Dedikasi ini tercermin dalam penghargaan yang diberikan beberapa kali oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.
Mengutamakan Kenyamanan Penumpang
Direktur Utama PT SAN Putra Sejahtera, Kurnia Lesani Adnan (Sani) perusahaan yang menaungi PO. SAN mengatakan, bahwa mereka banyak mendapat penghargaan lantaran kualifikasinya memang sangat baik. Terutama untuk menciptakan penyelenggaraan pelayanan angkutan yang selamat, aman, tertib, sehat, bersih dan humanis.
?“Kepada Kami, anak-anaknya, Ayah meminta menjalankan bisnis transportasi ini dengan selalu mendahulukan penumpang. Ayah berpesan, bisnis akan mengikuti, jika kami melayani penumpang dengan baik,” kata Sani.
?Sebagai bentuk upaya mendahulukan penumpang, apabila terjadi halangan di dalam perjalanan, maka penumpang adalah fokus pertama manajemen. Penumpang harus diurus dulu, setelah itu baru kendaraan, dan penyelesaian masalah.
“Walaupun tidak ada keharusan dalam peraturan pemerintah, Kami meniru apa yang dilakukan transportasi udara. Jika ada keterlambatan atau halangan di jalan, maka penumpang kami beri kompensasi makanan hingga pengembalian uang sebagian. Hal ini tidak diatur oleh pemerintah. Ini inisiatif kami sendiri.”
Mengutamakan penumpang sudah menjadi kebiasaan dari pendirinya H. Hasanuddin Adnan. Hasanuddin memiliki visi untuk menciptakan perusahaan transportasi bus yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga memberikan layanan maksimal kepada masyarakat. “Perusahaan bus itu tidak hanya berbisnis semata, tetapi ada tanggung jawab moral yang harus dilakukan.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)