Meksiko: Pemerintah Meksiko mengumumkan rencana kenaikan tarif impor mobil dari China dan sejumlah negara Asia lainnya hingga 50%. Langkah ini merupakan bagian dari kebijakan luas yang mencakup sektor otomotif, baja, tekstil, mainan, hingga sepeda motor.
Menurut Kementerian Ekonomi Meksiko, kebijakan baru ini akan berdampak pada impor senilai 52 miliar dolar AS. Menteri Ekonomi Marcelo Ebrard menyebut tarif mobil dari China saat ini berada di angka 20%, dan akan dinaikkan ke level maksimum yang diizinkan oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
"Tanpa tingkat perlindungan tertentu, hampir tidak mungkin bersaing," ujar Ebrard, seraya menambahkan bahwa masuknya mobil-mobil China ke pasar lokal kerap berada di bawah harga acuan.
Selain mobil, tarif baru juga mencakup 35% pada baja, mainan, dan sepeda motor, serta 10–50% untuk tekstil. Pemerintah menegaskan langkah ini akan melindungi 325.000 lapangan kerja industri dan manufaktur di Meksiko.
Baca Juga :
Xpeng X9 Pro, Terlalu Royal Demi Nama Kemewahan dan Kenyamanan
China bereaksi keras atas kebijakan ini. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, menyatakan penolakan terhadap berbagai pembatasan perdagangan dengan dalih apa pun, serta menegaskan pihaknya akan menjaga kepentingan nasional sesuai situasi.
Langkah tarif impor ini diperkirakan selaras dengan tekanan Amerika Serikat terhadap negara-negara di Amerika Latin agar membatasi hubungan dagang dengan China. "AS tidak akan membiarkan China menggunakan Meksiko sebagai pintu belakang," kata Mariana Campero dari CSIS Americas Program.
Meski sebelumnya Ebrard menentang kebijakan tarif karena dinilai menghambat pertumbuhan ekonomi dan menekan inflasi, pemerintah kini melihat langkah proteksi ini sebagai keharusan. Rencana tersebut masih menunggu persetujuan Kongres, di mana pemerintah memegang mayoritas kursi.
Penerapan tarif ini juga mengancam industri otomotif Indonesia. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), terdapat Toyota, Suzuki, Honda, Mitsubishi, dan Hyundai yang melakukan ekspor utuh atau Completely Built Up (CBU) ke Meksiko.
Meksiko: Pemerintah Meksiko mengumumkan rencana kenaikan
tarif impor mobil dari China dan sejumlah negara Asia lainnya hingga 50%. Langkah ini merupakan bagian dari kebijakan luas yang mencakup sektor
otomotif, baja, tekstil, mainan, hingga sepeda motor.
Menurut Kementerian Ekonomi Meksiko, kebijakan baru ini akan berdampak pada impor senilai 52 miliar dolar AS. Menteri Ekonomi Marcelo Ebrard menyebut tarif mobil dari China saat ini berada di angka 20%, dan akan dinaikkan ke level maksimum yang diizinkan oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
"Tanpa tingkat perlindungan tertentu, hampir tidak mungkin bersaing," ujar Ebrard, seraya menambahkan bahwa masuknya mobil-mobil China ke pasar lokal kerap berada di bawah harga acuan.
Selain mobil, tarif baru juga mencakup 35% pada baja, mainan, dan sepeda motor, serta 10–50% untuk tekstil. Pemerintah menegaskan langkah ini akan melindungi 325.000 lapangan kerja industri dan manufaktur di Meksiko.
China bereaksi keras atas kebijakan ini. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, menyatakan penolakan terhadap berbagai pembatasan perdagangan dengan dalih apa pun, serta menegaskan pihaknya akan menjaga kepentingan nasional sesuai situasi.
Langkah tarif impor ini diperkirakan selaras dengan tekanan Amerika Serikat terhadap negara-negara di Amerika Latin agar membatasi hubungan dagang dengan China. "AS tidak akan membiarkan China menggunakan Meksiko sebagai pintu belakang," kata Mariana Campero dari CSIS Americas Program.
Meski sebelumnya Ebrard menentang kebijakan tarif karena dinilai menghambat pertumbuhan ekonomi dan menekan inflasi, pemerintah kini melihat langkah proteksi ini sebagai keharusan. Rencana tersebut masih menunggu persetujuan Kongres, di mana pemerintah memegang mayoritas kursi.
Penerapan tarif ini juga mengancam industri otomotif Indonesia. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), terdapat Toyota, Suzuki, Honda, Mitsubishi, dan Hyundai yang melakukan ekspor utuh atau Completely Built Up (CBU) ke Meksiko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)