Jakarta: Korlantas Polri resmi menetapkan tanggal 19 September sebagai Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Nasional. Penetapan ini menjadi tonggak penting dalam sejarah Polri sekaligus kado istimewa untuk institusi dan seluruh masyarakat Indonesia.
Hari Keselamatan LLAJ Nasional bukan sekadar peringatan seremonial, melainkan bentuk nyata komitmen Korlantas Polri dalam menghadirkan rasa aman dan nyaman di jalan raya, serta menekan angka kecelakaan lalu lintas di seluruh penjuru negeri.
Inisiatif ini juga mencerminkan konsistensi Korlantas dalam membangun budaya berlalu lintas yang lebih baik di tengah masyarakat.
“Kami ingin memberikan warisan yang berdampak nyata bagi keselamatan masyarakat dan mendukung arah kebijakan Polri yang presisi, khususnya dalam pelayanan lalu lintas,” ujar Kakorlantas, Irjen Pol. Agus Suryonugroho, dikutip dari situs resmi Korlantas Polri.
Penetapan Hari Keselamatan LLAJ Nasional juga merupakan implementasi dari konsep Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan) yang diusung Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
Dalam hal lalu lintas, prinsip ini diwujudkan dalam kebijakan berbasis data, pendekatan humanis, dan penegakan hukum yang transparan serta edukatif.
Inisiatif ini mendapatkan sambutan positif dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, akademisi, pelaku transportasi, hingga komunitas masyarakat. Momentum ini diharapkan menjadi pengingat kolektif dan upaya perbaikan menyeluruh dalam sektor keselamatan berlalu lintas dan angkutan jalan di Indonesia.
Lebih jauh, pencanangan ini juga diharapkan mampu menjadi pemantik pemulihan kepercayaan publik terhadap institusi Polri, melalui pendekatan pelayanan yang semakin profesional, modern, dan berpihak kepada rakyat.
Agus Suryo mengajak seluruh jajarannya untuk merenungkan makna Hari Bhayangkara ke-79 yang jatuh pada 1 Juli 2025, dengan menghidupkan kembali semangat Presisi dalam diri setiap anggota kepolisian.
“Presisi bukan hanya konsep, ia adalah janji kita. Prediktif dalam membaca situasi, Responsif terhadap harapan rakyat, Transparan dalam menegakkan keadilan."
Jakarta: Korlantas Polri resmi menetapkan tanggal 19 September sebagai Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Nasional. Penetapan ini menjadi tonggak penting dalam sejarah Polri sekaligus kado istimewa untuk institusi dan seluruh masyarakat Indonesia.
Hari Keselamatan LLAJ Nasional bukan sekadar peringatan seremonial, melainkan bentuk nyata komitmen Korlantas Polri dalam menghadirkan rasa aman dan nyaman di jalan raya, serta menekan angka kecelakaan lalu lintas di seluruh penjuru negeri.
Inisiatif ini juga mencerminkan konsistensi Korlantas dalam membangun budaya berlalu lintas yang lebih baik di tengah masyarakat.
“Kami ingin memberikan warisan yang berdampak nyata bagi keselamatan masyarakat dan mendukung arah kebijakan Polri yang presisi, khususnya dalam pelayanan lalu lintas,” ujar Kakorlantas, Irjen Pol. Agus Suryonugroho, dikutip dari situs resmi Korlantas Polri.
Penetapan Hari Keselamatan LLAJ Nasional juga merupakan implementasi dari konsep Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan) yang diusung Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
Dalam hal lalu lintas, prinsip ini diwujudkan dalam kebijakan berbasis data, pendekatan humanis, dan penegakan hukum yang transparan serta edukatif.
Inisiatif ini mendapatkan sambutan positif dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, akademisi, pelaku transportasi, hingga komunitas masyarakat. Momentum ini diharapkan menjadi pengingat kolektif dan upaya perbaikan menyeluruh dalam sektor keselamatan berlalu lintas dan angkutan jalan di Indonesia.
Lebih jauh, pencanangan ini juga diharapkan mampu menjadi pemantik pemulihan kepercayaan publik terhadap institusi Polri, melalui pendekatan pelayanan yang semakin profesional, modern, dan berpihak kepada rakyat.
Agus Suryo mengajak seluruh jajarannya untuk merenungkan makna Hari Bhayangkara ke-79 yang jatuh pada 1 Juli 2025, dengan menghidupkan kembali semangat Presisi dalam diri setiap anggota kepolisian.
“Presisi bukan hanya konsep, ia adalah janji kita. Prediktif dalam membaca situasi, Responsif terhadap harapan rakyat, Transparan dalam menegakkan keadilan."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
