Jakarta: Tidak banyak merek otomotif di Indonesia yang bisa bertahan hingga puluhan tahun. Salah satunya yang dalam waktu dekat ini merayakan umur emas yakni 50 tahun eksistensinya di Tanah Air adalah Mitsubishi Fuso.
Merek kendaraan komersial ini diketahui sudah eksis di Tanah Air sejak 15 Desember 1970, dan melahirkan berbagai macam kendaraan komersial untuk kebutuhan masyarakat Indonesia. Namun siapa yang menyangka bahwasanya umurnya yang mencapai 50 tahun di Indonesia dahulu diawali dari sebuah kendaraan komersial ringan pikap.
Pabrikan berlogo tiga berlian ini hadir di Indonesia pertama kali dengan meniagakan Colt Diesel T100 pada 1970 atau sempat dikenal dengan nama Colt Dolak atau Colt Bagong. Sejatinya di negara asalnya, Colt Diesel T100 memiliki nama Delica yang merupakan singkatan dari Delivery Car.
Mobil ini berhasil merebut hati para juragan kala itu karena performanya sangat bisa diandalkan melibas berbagai medan dengan maksimal beban 600 kilogram. Selain itu namanya yang mudah disebutkan oleh orang Indonesia juga turut berpengaruh terhadap penjualannya kala itu, dikutip dari berbagai sumber.
Soal jantung pacu, mobil ini dilengkapi dengan mesin diesel seri KE44 dengan kapasitas 1.100 cc dan mampu menghasilkan daya hingga 61 daya kuda. Di zaman itu, tenaga ini bisa membawa mobil ini melesat hingga 115 kilometer per jam.
Kemudian masuk di tahun 1979, mereka mulai menghadirkan kendaraan komersial ringan yang lebih besar lagi yakni FE101 dan FE111. Kehadiran kedua unit ini cukup unik di zamannya karena menggunakan kelir warna kuning, sehingga terkenal dengan julukan 'kepala kuning' hingga sekarang.
Sejak itu hingga sekarang, sudah banyak model-model yang sudah dipasarkan untuk pasar Indonesia. Mulai dari truk berukuran kecil, tractor head, hingga bus disediakan oleh Mitsubishi Fuso untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang ada.
Mitsubishi Colt Diesel T120. Wikipedia/Celica21gtfour
Memimpin Pasar Kendaraan Komersial
Sejak tahun 1970 hingga 2020, Mitsubishi Fuso hadir sebagai salah satu pemain utama kendaraan komersial di Indonesia. Bahkan kalau dilihat dari penjualan retail data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), merek yang berkantor di Pulomas Jakarta Timur ini berhasil menjual 41.735 unit. Sebagai perbandingan dengan pesaingnya seperti Hino berada di bawahnya dengan menjual 31.471 unit, atau Isuzu dengan penjualan hanya 25.315 unit.
Lantas bagaimana kondisinya di tahun 2020 yang terhantam pandemi? Secara keseluruhan pasar otomotif, khususnya kendaraan komersial, merasakan imbasnya. Terbukti penjualan retail selama Januari-Oktober 2020 hanya bisa mencapai di 19.007 unit atau setara 48,7 persen pangsa pasar kendaraan komersial.
Uniknya, secara penjualan memang turun karena di periode yang sama sudah berhasil menjual 33.802 unit. Namun kala itu posisi penguasaan pasar mereka hanya 43,5 persen dan sedangkan di tahun ini mencapai 48,7 persen. Hal ini mencerminkan bahwa penurunan penjualan pabrikan berlogo tiga berlian ini tidak separah penurunan total pasar yang mencapai 49,7 persen.
Pencapaian ini tidak terlepas dari strategi yang dihadirkan selama Pandemi berlangsung di Tanah Air. Mereka memperkuat layanan purna jual dengan menyiagakan layanan mobil service, memaksimalkan saluran digital, hingga berbagai program pemasaran yang cocok dengan konsumennya.
Kira-kira kejutan apa lagi yang akan dihadirkan di tahun-tahun mendatang?
Jakarta: Tidak banyak merek otomotif di Indonesia yang bisa bertahan hingga puluhan tahun. Salah satunya yang dalam waktu dekat ini merayakan umur emas yakni 50 tahun eksistensinya di Tanah Air adalah Mitsubishi Fuso.
Merek kendaraan komersial ini diketahui sudah eksis di Tanah Air sejak 15 Desember 1970, dan melahirkan berbagai macam kendaraan komersial untuk kebutuhan masyarakat Indonesia. Namun siapa yang menyangka bahwasanya umurnya yang mencapai 50 tahun di Indonesia dahulu diawali dari sebuah kendaraan komersial ringan pikap.
Pabrikan berlogo tiga berlian ini hadir di Indonesia pertama kali dengan meniagakan Colt Diesel T100 pada 1970 atau sempat dikenal dengan nama Colt Dolak atau Colt Bagong. Sejatinya di negara asalnya, Colt Diesel T100 memiliki nama Delica yang merupakan singkatan dari Delivery Car.
Mobil ini berhasil merebut hati para juragan kala itu karena performanya sangat bisa diandalkan melibas berbagai medan dengan maksimal beban 600 kilogram. Selain itu namanya yang mudah disebutkan oleh orang Indonesia juga turut berpengaruh terhadap penjualannya kala itu, dikutip dari berbagai sumber.
Soal jantung pacu, mobil ini dilengkapi dengan mesin diesel seri KE44 dengan kapasitas 1.100 cc dan mampu menghasilkan daya hingga 61 daya kuda. Di zaman itu, tenaga ini bisa membawa mobil ini melesat hingga 115 kilometer per jam.