Jakarta: Di tengah sejumlah bencana alam yang terjadi di Indonesia, sejumlah komunitas tergerak hatinya untuk bisa membantu dan meringankan beban korban. Suzuki Club Reaksi Cepat (SCRC) kemudian memilih menjadi garda terdepan dalam melakukan penyelamatan kepada para korban bencana alam.
Komunitas mobil ini menunjukan semangat filantropinya dengan membantu evakuasi korban luapan air di Desa Sumber Urip, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi. Daerah ini terkena banjir karena akibat jebolnya tanggul Sungai Citarum.
“Selain program Peduli Antisipasi Banjir Jabodetabek, kami juga berfokus pada layanan evakuasi warga, pendampingan pemeriksaan pasien di pengungsian, dan distribusi logistik untuk korban tanggul Sungai Citarum yang jebol. Aktivitas SCRC dalam penanggulangan bencana banjir ini mendapat dukungan dan sinergi dari, IOF (Indonesia Offroad Federation), BPBD Kab bekasi, Basarnas, serta support yang diberikan dari Suzuki Indonesia,” ungkap Ketua UMUM SCRC, Rachmat Keliek Pangestu melalui keterangan resminya.
Proses evakuasi para korban dilakukan dengan mendahulukan warga prioritas, seperti bayi, orang sakit, dan lansia. Dengan arus air yang cukup deras, tim menurunkan palsar air berupa perahu karet yang dilengkapi motor tempel Suzuki 40 pk.
Pada saat jebolnya tanggul SCRC membantu mengantarkan dokter untuk pemeriksaan pasien, dan pengiriman obat di puskesmas Karang Harja saat itu ketinggian air masih 1-2 m, dan membantu mengevakuasi beberapa warga yang masih terjebak banjir.
“Kami berterima kasih kepada SCRC yang sigap membantu mengevakuasi korban bencana tanggul jebol di Bekasi beberapa waktu yang lalu. Kami akan terus mendukung seoptimal mungkin dalam memberikan bantuan. Semoga kegiatan ini dapat menguatkan kita dan membantu meringankan beban para korban,” ungkap 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales, Dony Saputra.
Selain memberikan dukungan kepada SCRC, pihak pabrikan juga memberikan program Suzuki Peduli Banjir sebagai bentuk kepedulian terhadap korban banjir di area Jabodetabek. Program yang berlangsung 1-10 Maret 2021 untuk pemilik mobil. Layanan yang diberikan berupa pemeriksaan kendaraan yang terdampak banjir secara gratis, diskon biaya pengangkutan kendaraan, serta diskon suku cadang kendaraan.
Berbicara soal SCRC sendiri, komunitas ini diresmikan pada 28 September 2019 di Jakarta sebagai organisasi yang berfokus pada layanan di bidang sosial dan kemanusiaan yang beranggotakan 14 klub mobil dan 300 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam menjalankan fungsinya sebagai tim penyelamat bagi masyarakat, SCRC selalu berkoordinasi dengan BNPB dan Basarnas terkait efektivitas pendataan serta rekomendasi prioritas agar bantuan yang diberikan tepat sasaran. SCRC juga akan terus berupaya menjadi mitra strategis bagi masyarakat, lembaga bencana nasional serta Pemerintah baik tingkat daerah maupun pusat untuk dapat membantu mengurangi beban sesama.
Jakarta: Di tengah sejumlah bencana alam yang terjadi di Indonesia, sejumlah komunitas tergerak hatinya untuk bisa membantu dan meringankan beban korban. Suzuki Club Reaksi Cepat (SCRC) kemudian memilih menjadi garda terdepan dalam melakukan penyelamatan kepada para korban bencana alam.
Komunitas mobil ini menunjukan semangat filantropinya dengan membantu evakuasi korban luapan air di Desa Sumber Urip, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi. Daerah ini terkena banjir karena akibat jebolnya tanggul Sungai Citarum.
“Selain program Peduli Antisipasi Banjir Jabodetabek, kami juga berfokus pada layanan evakuasi warga, pendampingan pemeriksaan pasien di pengungsian, dan distribusi logistik untuk korban tanggul Sungai Citarum yang jebol. Aktivitas SCRC dalam penanggulangan bencana banjir ini mendapat dukungan dan sinergi dari, IOF (Indonesia Offroad Federation), BPBD Kab bekasi, Basarnas, serta support yang diberikan dari Suzuki Indonesia,” ungkap Ketua UMUM SCRC, Rachmat Keliek Pangestu melalui keterangan resminya.
Proses evakuasi para korban dilakukan dengan mendahulukan warga prioritas, seperti bayi, orang sakit, dan lansia. Dengan arus air yang cukup deras, tim menurunkan palsar air berupa perahu karet yang dilengkapi motor tempel Suzuki 40 pk.
Pada saat jebolnya tanggul SCRC membantu mengantarkan dokter untuk pemeriksaan pasien, dan pengiriman obat di puskesmas Karang Harja saat itu ketinggian air masih 1-2 m, dan membantu mengevakuasi beberapa warga yang masih terjebak banjir.