Kuala Lumpur: Daihatsu mengakui melakukan kesalahan dalam uji tabrak kendaraan, dan turut menyeret merek Perodua. Kondisi ini kemudian membuat Perodua meminta maaf dan terus memantau kondisi ini kedepannya. Presiden dan CEO Dahaitsu (Perodua) di Malaysia, Zainal Abidin Ahmad, secara resmi meminta maaf atas masalah ini.
Selain itu, Zainal juga menyebutkan semua informasi keselamatan dan spesifikasi semua model kendaraan Perodua disertifikasi oleh badan profesional. “Daihatsu telah ditunjuk dan ditugaskan oleh Perodua untuk melakukan uji keamanan Perodua Axia baru di Jepang. Ujian tersebut disaksikan oleh otoritas dan lembaga terkait untuk tujuan evaluasi pihak-pihak yang terlibat,'' ujar Zainal melalui keterangan resminya.
Dia juga menyebutkan langsung menghubungin otoritas terkait setelah mendapatkan informasi kesalahan prosedur uji tabrak. Zainal ingin segera memastikan standar keselamatan Perodua Axia baru juga terpengaruh atau sebaliknya. "Kami yakin bahwa sertifikasi UN-R95 yang diberikan pada model baru Perodua Axia tetap valid dan tersertifikasi meskipun Daihatsu melakukan pengungkapan tersebut,” jelas Zainal.
Perodua akan terus memantau situasi ini dan menginformasikan perkembangan terkini kepada publik. Perusahaan akan selalu mengutamakan keamanan dan kenyamanan pelanggannya, dan akan terus melakukannya sebagai bagian dari praktiknya untuk melampaui setiap harapan.
Baca Juga:
Perang Rusia-Ukraina Tak Berakhir, Hyundai Ancang-Ancang Hengkang
Sebelumnya, Daihatsu mengakui sudah melakukan kecurangan dalam uji tabrak kendaraan agar mendapatkan hasilnya baik. Tidak tanggung-tanggung, ada 88 ribu unit mobil yang terlibat. Pihak pabrikan memasang trim pintu pada kendaraan yang telah dimodifikasi dengan 'notch' untuk meminimalkan resiko dalam pengujian.
Mereka membenarkan dalam uji tabrak samping itu terdapat beberapa bagian tidak layak, terutama pada bagian pintu depan. Selain itu, bagian dalam pintu dapat pecah dengan ujung yang tajam dan menyebabkan cedera pada penumpang saat kantong udara samping atau airbag terbuka apabila terjadi kecelakaan.
Mobil yang mereka produksi adalah Toyota Yaris ATIV untuk periode produksi Agustus 2022. Mobil tersebut sudah diproduksi di Thailand dan Malaysia sebanyak 76.289 unit, dan di ekspor ke Thailand, Meksiko, dan lain-lainnya. Kemudian ada juga 11.834 unit Perodua hasil pabrik yang ada di Malaysia untuk pasar dalam negeri.
Kemudian tercantum juga Toyota Agya yang diproduksi di Indonesia untuk pasar Ecuador. Untungnya model ini belum dipasarkan karena baru akan mulai diproduksi pada Juni 2023.
Kuala Lumpur: Daihatsu mengakui melakukan kesalahan dalam uji tabrak kendaraan, dan turut menyeret merek Perodua. Kondisi ini kemudian membuat Perodua meminta maaf dan terus memantau kondisi ini kedepannya. Presiden dan CEO Dahaitsu (Perodua) di Malaysia, Zainal Abidin Ahmad, secara resmi meminta maaf atas masalah ini.
Selain itu, Zainal juga menyebutkan semua informasi keselamatan dan spesifikasi semua model kendaraan Perodua disertifikasi oleh badan profesional. “Daihatsu telah ditunjuk dan ditugaskan oleh Perodua untuk melakukan uji keamanan Perodua Axia baru di Jepang. Ujian tersebut disaksikan oleh otoritas dan lembaga terkait untuk tujuan evaluasi pihak-pihak yang terlibat,'' ujar Zainal melalui keterangan resminya.
Dia juga menyebutkan langsung menghubungin otoritas terkait setelah mendapatkan informasi kesalahan prosedur uji tabrak. Zainal ingin segera memastikan standar keselamatan Perodua Axia baru juga terpengaruh atau sebaliknya. "Kami yakin bahwa sertifikasi UN-R95 yang diberikan pada model baru Perodua Axia tetap valid dan tersertifikasi meskipun Daihatsu melakukan pengungkapan tersebut,” jelas Zainal.
Perodua akan terus memantau situasi ini dan menginformasikan perkembangan terkini kepada publik. Perusahaan akan selalu mengutamakan keamanan dan kenyamanan pelanggannya, dan akan terus melakukannya sebagai bagian dari praktiknya untuk melampaui setiap harapan.
Baca Juga:
Perang Rusia-Ukraina Tak Berakhir, Hyundai Ancang-Ancang Hengkang
Sebelumnya, Daihatsu mengakui sudah melakukan kecurangan dalam uji tabrak kendaraan agar mendapatkan hasilnya baik. Tidak tanggung-tanggung, ada 88 ribu unit mobil yang terlibat. Pihak pabrikan memasang trim pintu pada kendaraan yang telah dimodifikasi dengan 'notch' untuk meminimalkan resiko dalam pengujian.
Mereka membenarkan dalam uji tabrak samping itu terdapat beberapa bagian tidak layak, terutama pada bagian pintu depan. Selain itu, bagian dalam pintu dapat pecah dengan ujung yang tajam dan menyebabkan cedera pada penumpang saat kantong udara samping atau airbag terbuka apabila terjadi kecelakaan.
Mobil yang mereka produksi adalah Toyota Yaris ATIV untuk periode produksi Agustus 2022. Mobil tersebut sudah diproduksi di Thailand dan Malaysia sebanyak 76.289 unit, dan di ekspor ke Thailand, Meksiko, dan lain-lainnya. Kemudian ada juga 11.834 unit Perodua hasil pabrik yang ada di Malaysia untuk pasar dalam negeri.
Kemudian tercantum juga Toyota Agya yang diproduksi di Indonesia untuk pasar Ecuador. Untungnya model ini belum dipasarkan karena baru akan mulai diproduksi pada Juni 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)