Jakarta: Filipina sekarang ini sedang memberlakukan kebijakan safeguard terhadap kendaraan impor asal Indonesia. Hal ini jelas cukup menggangu keran ekspor otomotif nasional karena Filipina merupakan salah satu negara tujuan ekspor.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ada sejumlah merek di Indonesia yang mengirimkan kendaraan ke Filipina. Beberapa merek tersebut adalah Toyota, Daihatsu, Suzuki, Mitsubishi, dan Hino.
Pabrik Toyota di Indonesia diketahui mengirimkan model Agya, Rush, Fortuner, Avanza, dan Kijang Innova. Kemudian ada Mitsubishi yang mengirimkan Xpander dan Xpander Cross ke sana.
Honda juga tidak kalah dengan mengirimkan Brio. Sedangkan Suzuki mengapalkan Ertiga, Carry, XL7, dan APV ke Filipina.
Secara keseluruhan ekspor kendaraan utuh Indonesia di tahun 2020 mencapai 232.175 unit. Sedangkan untuk keseluruhan ekspor kendaraan Indonesia ke Filipina mencapai 63.091 unit.
Dengan diberlakukannya safeguard ini jelas membuat Menteri Perdagangan, M Lutfi, kesal terhadap penerapan safeguard oleh Filipina atas impor mobil. Lantaran kebijakan tersebut menghambat cita-cita pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara eksportir barang jadi.
"Kesal gitu kan ya, kita ini menjual kira-kira USD1,5 miliar mobil kita ke Filipina. Nah, Filipina ini sekarang menetapkan safeguard untuk industri mereka di Filipina dari mobil kita," ungkap Lutfi dalam acara Media Group News (MGN) Summit: Indonesia 2021 secara virtual di Jakarta, Rabu (27/1/2021).
Safeguard yang dilakukan oleh Pemerintah Filipina berupa pengenaan jaminan tunai, sebesar PHP (Peso) 70 ribu atau setara Rp20,2 juta per mobil penumpang dan PHP110 ribu atau sekitar Rp31,8 juta per mobil niaga ringan.
Lutfi menuturkan Filipina tidak memiliki industri mobil sehingga penerapan kebijakan tersebut kurang tepat. Ia pun menilai penerapan kebijakan itu didasari oleh ketakutan Filipina terhadap neraca perdagangan yang akan mengganggu current account deficit (CAD).
"Jadi kalau kita lihat secara kasat mata sebenarnya mereka itu lagi ketakutan daripada balance of trade mereka itu mengganggu CAD mereka. Jadi, mereka mencoba itu. Tetapi ya kita akan hadapi karena ini adalah bagian-bagian dari perdagangan," tuturnya.
Jakarta: Filipina sekarang ini sedang memberlakukan kebijakan safeguard terhadap kendaraan impor asal Indonesia. Hal ini jelas cukup menggangu keran ekspor otomotif nasional karena Filipina merupakan salah satu negara tujuan ekspor.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ada sejumlah merek di Indonesia yang mengirimkan kendaraan ke Filipina. Beberapa merek tersebut adalah Toyota, Daihatsu, Suzuki, Mitsubishi, dan Hino.
Pabrik Toyota di Indonesia diketahui mengirimkan model Agya, Rush, Fortuner, Avanza, dan Kijang Innova. Kemudian ada Mitsubishi yang mengirimkan Xpander dan Xpander Cross ke sana.
Honda juga tidak kalah dengan mengirimkan Brio. Sedangkan Suzuki mengapalkan Ertiga, Carry, XL7, dan APV ke Filipina.
Secara keseluruhan ekspor kendaraan utuh Indonesia di tahun 2020 mencapai 232.175 unit. Sedangkan untuk keseluruhan ekspor kendaraan Indonesia ke Filipina mencapai 63.091 unit.