Jakarta: Pihak Polisi, khususnya Polda Metro Jaya, sudah mulai mengirimkan tilang elektronik melalui WhatsApp. Oleh sebab itu, masyarakat jangan sampai tertipu dan mendapatkan memastikan tilang yang disampaikan benar-benar resmi dari Polisi.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Ojo Ruslani, menyampaikan surat tilang ini akan dikirimkan langsung melalui akun WhatsApp resmi ETLE Ditlantas PMJ melalui nomor +62878 1717 4000. Selain melalui WhatsApp, pemberitahuan juga akan dikirimkan melalui email, seperti dikutip dari situs Korlantas Polri.
Adapun, notifikasi pelanggaran lalu lintas akan dikirim secara digital menggunakan aplikasi Cakra Presisi. Sistem ini mengandalkan data nomor telepon yang telah terdaftar saat proses pengurusan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Bagi masyarakat yang menerima notif dari sistem yang terkirim melalui aplikasi WhatsApp, silahkan ikuti panduan berikut:
1. Mengisi Data yang Diminta
Pemilik kendaraan perlu memasukkan informasi seperti tanda nomor kendaraan bermotor/ nomor polisi, nomor telepon, serta kode referensi yang tertera pada notifikasi tilang.
2. Menerima Nomor BRIVA
Setelah data yang dimasukkan berhasil diverifikasi, maka sistem akan mengeluarkan nomor BRIVA yang digunakan untuk pembayaran denda tilang.
3. Melakukan Pembayaran Denda
Pembayaran dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti transfer ATM, mobile banking, atau langsung di loket pembayaran yang tersedia di kantor Samsat Wilayah Polda Metro Jaya.
Dokumentasi Bukti Pembayaran
Pemilik kendaraan disarankan untuk menyimpan bukti pembayaran sebagai dokumen pendukung. Selanjutnya, status kendaraan akan otomatis diperbarui setelah pembayaran denda selesai.
Bagi masyarakat yang tidak melakukan klarifikasi akan menerima konsekuensi berupa pemblokiran nomor polisi kendaraan. Hal ini tentu berdampak padaa proses pengurusan STNK di Kantor Samsat, dimana pemblokiran akan diketahui petugas saat pemilik kendaraan mencoba mengurus dokumen tersebut.
Pemblokiran ini diberlakukan untuk memastikan pelanggar memenuhi kewajibannya. Dengan mekanisme ini, pihak kepolisian berupaya meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas.
Sistem pemberitahuan tilang ETLE melalui WhatsApp yang mulai diterapkan pada Januari 2025 ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi proses tilang dan meminimalkan hambatan administratif.
Jakarta: Pihak
Polisi, khususnya
Polda Metro Jaya, sudah mulai mengirimkan tilang elektronik melalui WhatsApp. Oleh sebab itu, masyarakat jangan sampai tertipu dan mendapatkan memastikan tilang yang disampaikan benar-benar resmi dari Polisi.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Ojo Ruslani, menyampaikan surat tilang ini akan dikirimkan langsung melalui akun WhatsApp resmi ETLE Ditlantas PMJ melalui nomor +62878 1717 4000. Selain melalui WhatsApp, pemberitahuan juga akan dikirimkan melalui email, seperti dikutip dari situs Korlantas Polri.
Adapun, notifikasi pelanggaran lalu lintas akan dikirim secara digital menggunakan aplikasi Cakra Presisi. Sistem ini mengandalkan data nomor telepon yang telah terdaftar saat proses pengurusan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Bagi masyarakat yang menerima notif dari sistem yang terkirim melalui aplikasi WhatsApp, silahkan ikuti panduan berikut:
1. Mengisi Data yang Diminta
Pemilik kendaraan perlu memasukkan informasi seperti tanda nomor kendaraan bermotor/ nomor polisi, nomor telepon, serta kode referensi yang tertera pada notifikasi tilang.
2. Menerima Nomor BRIVA
Setelah data yang dimasukkan berhasil diverifikasi, maka sistem akan mengeluarkan nomor BRIVA yang digunakan untuk pembayaran denda tilang.
3. Melakukan Pembayaran Denda
Pembayaran dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti transfer ATM, mobile banking, atau langsung di loket pembayaran yang tersedia di kantor Samsat Wilayah Polda Metro Jaya.
Dokumentasi Bukti Pembayaran
Pemilik kendaraan disarankan untuk menyimpan bukti pembayaran sebagai dokumen pendukung. Selanjutnya, status kendaraan akan otomatis diperbarui setelah pembayaran denda selesai.
Bagi masyarakat yang tidak melakukan klarifikasi akan menerima konsekuensi berupa pemblokiran nomor polisi kendaraan. Hal ini tentu berdampak padaa proses pengurusan STNK di Kantor Samsat, dimana pemblokiran akan diketahui petugas saat pemilik kendaraan mencoba mengurus dokumen tersebut.
Pemblokiran ini diberlakukan untuk memastikan pelanggar memenuhi kewajibannya. Dengan mekanisme ini, pihak kepolisian berupaya meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas.
Sistem pemberitahuan tilang ETLE melalui WhatsApp yang mulai diterapkan pada Januari 2025 ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi proses tilang dan meminimalkan hambatan administratif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)