Karawang: Pasar otomotif global terus menunjukkan ketangguhan di tengah tantangan perdagangan dunia. Pada tahun 2024, total penjualan kendaraan baru di seluruh dunia mencapai 92,5 juta unit, dengan kendaraan Internal Combustion Engine (ICE) masih mendominasi pangsa pasar sebesar 80,8% atau setara 74,7 juta unit.
Untuk kawasan ASEAN, penjualan kendaraan pada 2024 tercatat 3,15 juta unit, dengan dominasi ICE mencapai 93,7% atau sekitar 2,95 juta unit. Pasar otomotif regional juga diperkirakan terus tumbuh hingga 3,34 juta unit pada tahun 2030. Sementara itu, Indonesia telah memproduksi sekitar 1,2 juta unit kendaraan pada 2024, dengan pasar domestik mendekati 1 juta unit pada 2022.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan pentingnya memperkuat penetrasi mobil produksi nasional di pasar global.
“Kami rasa perlu untuk meningkatkan penetrasi mobil produksi nasional di pasar global. Tahun lalu, nilai ekspor mobil kita mencapai USD6 miliar. Sementara itu, ekspor industri roda empat pada periode Januari–Agustus 2025 mencapai 375 ribu unit, dan Gaikindo menargetkan sejumlah 500 ribu unit hingga akhir tahun 2025,” papar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam acara “Tiga Juta Ekspor bagi Indonesia, Perjalanan Tumbuh Bersama Membangun Kesejahteraan Bangsa” oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Baca Juga: Kapan Subsidi Motor Listrik Berlaku dan Bagaimana Skemanya?
Pencapaian PT TMMIN yang telah mengekspor 3 juta unit kendaraan ke berbagai negara di kawasan Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin. Sejak ekspor perdana ke Brunei Darussalam pada 1987, kini produk otomotif Indonesia telah menjangkau lebih dari 100 negara di dunia.
“Ini bukti nyata dari daya saing Indonesia di kancah global, dan kami dapat sampaikan juga bahwa Bapak Presiden Prabowo Subianto aktif untuk membuka pasar baru, dan salah satunya adalah dengan Indonesia masuk dalam aksesi blok perdagangan CP-TPP. Di mana ada kesempatan untuk membuka pasar Meksiko yang selama ini mereka mengenakan trade-in quota. Jadi, kami berharap ekspor Indonesia ke Meksiko dalam dua tahun ke depan bisa diperluas,” jelas Menko Airlangga.
Saat ini, rata-rata produksi mobil Toyota di Indonesia mencapai sekitar 300 ribu unit per tahun, didukung oleh ekosistem rantai pasok domestik yang kuat. Industri ini melibatkan 540 pemasok tier 2 dan 240 pemasok tier 1, mencakup pabrik baja, plastik, ban, kaca, dan komponen otomotif lainnya.
Baca Juga: Pabrik Mazda Di Indonesia Beroperasi Pada Tahun 2026
Sektor alat angkutan menyumbang 1,40% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada tahun 2024. Dengan rantai industri yang panjang — dari manufaktur komponen hingga layanan purna jual — dampak ekonomi sektor otomotif diperkirakan mencapai 6% terhadap perekonomian nasional.
Pemerintah menargetkan sektor otomotif dapat menciptakan 100 ribu lapangan kerja langsung dan lebih dari 1 juta lapangan kerja tidak langsung, serta menambah kontribusi ekonomi sebesar USD25 miliar.
Airlangga juga menyoroti pentingnya penguasaan teknologi semikonduktor dan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan daya saing industri otomotif nasional.
“Bapak Presiden juga meminta agar ekosistem semikonduktor untuk terus dikembangkan. Beberapa produsen semikonduktor ada di Indonesia, termasuk salah satunya adalah Infineon,” tutup Airlangga.
Karawang: Pasar otomotif global terus menunjukkan ketangguhan di tengah tantangan perdagangan dunia. Pada tahun 2024, total penjualan kendaraan baru di seluruh dunia mencapai 92,5 juta unit, dengan kendaraan Internal Combustion Engine (ICE) masih mendominasi pangsa pasar sebesar 80,8% atau setara 74,7 juta unit.
Untuk kawasan ASEAN, penjualan kendaraan pada 2024 tercatat 3,15 juta unit, dengan dominasi ICE mencapai 93,7% atau sekitar 2,95 juta unit. Pasar otomotif regional juga diperkirakan terus tumbuh hingga 3,34 juta unit pada tahun 2030. Sementara itu, Indonesia telah memproduksi sekitar 1,2 juta unit kendaraan pada 2024, dengan pasar domestik mendekati 1 juta unit pada 2022.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan pentingnya memperkuat penetrasi mobil produksi nasional di pasar global.
“Kami rasa perlu untuk meningkatkan penetrasi mobil produksi nasional di pasar global. Tahun lalu, nilai ekspor mobil kita mencapai USD6 miliar. Sementara itu, ekspor industri roda empat pada periode Januari–Agustus 2025 mencapai 375 ribu unit, dan Gaikindo menargetkan sejumlah 500 ribu unit hingga akhir tahun 2025,” papar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam acara “Tiga Juta Ekspor bagi Indonesia, Perjalanan Tumbuh Bersama Membangun Kesejahteraan Bangsa” oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Baca Juga:
Kapan Subsidi Motor Listrik Berlaku dan Bagaimana Skemanya?
Pencapaian PT TMMIN yang telah mengekspor 3 juta unit kendaraan ke berbagai negara di kawasan Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin. Sejak ekspor perdana ke Brunei Darussalam pada 1987, kini produk otomotif Indonesia telah menjangkau lebih dari 100 negara di dunia.
“Ini bukti nyata dari daya saing Indonesia di kancah global, dan kami dapat sampaikan juga bahwa Bapak Presiden Prabowo Subianto aktif untuk membuka pasar baru, dan salah satunya adalah dengan Indonesia masuk dalam aksesi blok perdagangan CP-TPP. Di mana ada kesempatan untuk membuka pasar Meksiko yang selama ini mereka mengenakan trade-in quota. Jadi, kami berharap ekspor Indonesia ke Meksiko dalam dua tahun ke depan bisa diperluas,” jelas Menko Airlangga.
Saat ini, rata-rata produksi mobil Toyota di Indonesia mencapai sekitar 300 ribu unit per tahun, didukung oleh ekosistem rantai pasok domestik yang kuat. Industri ini melibatkan 540 pemasok tier 2 dan 240 pemasok tier 1, mencakup pabrik baja, plastik, ban, kaca, dan komponen otomotif lainnya.
Baca Juga:
Pabrik Mazda Di Indonesia Beroperasi Pada Tahun 2026
Sektor alat angkutan menyumbang 1,40% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada tahun 2024. Dengan rantai industri yang panjang — dari manufaktur komponen hingga layanan purna jual — dampak ekonomi sektor otomotif diperkirakan mencapai 6% terhadap perekonomian nasional.
Pemerintah menargetkan sektor otomotif dapat menciptakan 100 ribu lapangan kerja langsung dan lebih dari 1 juta lapangan kerja tidak langsung, serta menambah kontribusi ekonomi sebesar USD25 miliar.
Airlangga juga menyoroti pentingnya penguasaan teknologi semikonduktor dan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan daya saing industri otomotif nasional.
“Bapak Presiden juga meminta agar ekosistem semikonduktor untuk terus dikembangkan. Beberapa produsen semikonduktor ada di Indonesia, termasuk salah satunya adalah Infineon,” tutup Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)