Luhut diketahui udah bertemu dengan CEO Tesla, Elon Musk, beberapa hari lalu di Bali. Menurutnya kendaraan listrik di China yang berlebih menjadi pertimbangan untuk menunda berinvestasi kendaraan listrik ke mana pun, termasuk ke Indonesia.
“Kelihatan EV China oversupply, harganya China lebih murah dari mereka, jadi dia (Elon Musk) masih menunggu beberapa waktu untuk berpikir investasi di mana pun,” ujar Luhut dikutip dari Antara.
Bahkan, Luhut melanjutkan, pabrik Tesla di Meksiko dan Jerman mengurangi produksi mereka. Langkah tersebut diambil Elon Musk setelah mempertimbangkan kondisi dari pasar dunia. “Jadi, mereka masih melihat pasar dunia. (Setelah) lebih tenang, nanti baru mereka akan masuk,” kata Luhut.
Baca Juga: Zulkifli Hasan Minta Korsel Tambah Investasi Di Sektor Kendaraan Listrik |
Luhut meyakini Indonesia adalah salah satu alternatif yang sangat baik bagi Elon untuk berinvestasi kendaraan listrik. “Indonesia saya kira akan menjadi alternatif yang sangat baik buat beliau (Elon),” kata Luhut.
Sebelumnya, Elon Musk sempat menanggapi pertanyaan terkait apakah dirinya tertarik untuk berinvestasi kendaraan listrik di Indonesia. Elon enggan mengungkapkan jawabannya dan mengatakan saat ini dirinya fokus pada peluncuran Starlink di Indonesia. “Kami ingin menyimpan kabar tentang itu untuk kesempatan lainnya,” kata Elon.
Dalam penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali, Elon Musk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).Mereka membahas akselerasi transformasi digital hingga potensi pengembangan investasi di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id