Jakarta: Mantan bos Jeep Indonesia, Muhammad Al Abdullah, mengalami kecelakaan lalu lintas dan airbag Jeep Grand Cherokee miliknya tidak mengembang. Pihak pabrikan sudah melakukan investigasi dan hasilnya pun sudah keluar.
Stellantis telah menyelesaikan investigasi teknisnya terhadap kecelakaan Grand Cherokee Summit yang dikendarai pria yang akrab disapa Memet. Alhasil tidak ada kesalahan produk atau cacat produksi dan pabrikan tidak bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.
“Tidak ada tanggung jawab manufaktur yang ditemukan dalam insiden ini. Seat belt menjadi sistem penahan keamanan utama dalam kendaraan pada saat kejadian," disebutkan COO PT DAS Indonesia Motor, Dhani Yahya, melalui keterangan resminya.
Menurut mereka alasan airbag tidak mengembang karena area tabrakan utama berada di bagian atas dari area fokus sensor Supplemental Restraint System bekerja, dengan energi benturan yang dihamburkan oleh berbagai struktur lembaran logam. Oleh karena itu, laju perlambatan yang diperlukan untuk mengaktifkan air bag system tidak terpenuhi.
Meski demikian, dia menyebutkan sabuk pengaman bekerja mengingat fitur ini merupakan sistem keamanan pengendara yang utama.
“Dengan temuan hasil investigasi teknis yang sudah di umumkan ini, kami harap pertanyaan penyebab insiden ini sudah dapat terjawab. Sekali lagi, kami sangat bersimpati atas insiden yang telah terjadi dan kami siap membantu konsumen untuk memperbaiki kendaraan tersebut hingga selesai,” tutup Dhani.
Kecelakaan Grand Cherokee yang dikendarai Memet mengalami kecelakaan di ruas tol Kanci arah Jawa Tengah pada Kamis (15/7/2021). "Iya itu saya, hari Kamis 15 July 2021 sekitar Jam 16.26, di Tol Kanci arah ke Jawa Tengah," terang pria yang akrab disapa Memet tersebut melalui akun Facebook.
Jika melihat dari foto-foto yang dibagikannya, bagian depan mobil bisa dibilang rusak parah. Kemudian ketika melihat ke kabin, tampak airbag untuk pengemudi tidak mengembang. Hal ini ditunjukan kondisi setir masih utuh, tidak ada airbag yang mengembang.
Jakarta: Mantan bos Jeep Indonesia, Muhammad Al Abdullah, mengalami kecelakaan lalu lintas dan airbag Jeep Grand Cherokee miliknya tidak mengembang. Pihak pabrikan sudah melakukan investigasi dan hasilnya pun sudah keluar.
Stellantis telah menyelesaikan investigasi teknisnya terhadap kecelakaan Grand Cherokee Summit yang dikendarai pria yang akrab disapa Memet. Alhasil tidak ada kesalahan produk atau cacat produksi dan pabrikan tidak bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.
“Tidak ada tanggung jawab manufaktur yang ditemukan dalam insiden ini. Seat belt menjadi sistem penahan keamanan utama dalam kendaraan pada saat kejadian," disebutkan COO PT DAS Indonesia Motor, Dhani Yahya, melalui keterangan resminya.
Menurut mereka alasan airbag tidak mengembang karena area tabrakan utama berada di bagian atas dari area fokus sensor Supplemental Restraint System bekerja, dengan energi benturan yang dihamburkan oleh berbagai struktur lembaran logam. Oleh karena itu, laju perlambatan yang diperlukan untuk mengaktifkan air bag system tidak terpenuhi.
Meski demikian, dia menyebutkan sabuk pengaman bekerja mengingat fitur ini merupakan sistem keamanan pengendara yang utama.