Baterai di e-GMP Hyundai. Hyundai
Baterai di e-GMP Hyundai. Hyundai

Tahun Depan, Indonesia Mulai Memproduksi Baterai Kendaraan Listrik

Ekawan Raharja • 15 September 2023 09:34
Karawang: PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power mendapatkan kunjungan dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, di pabrik sel baterai kendaraan listrik yang berlokasi di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Kamis (14/9/2023). Hyundai kemudian menyebutkan di tahun depan, pabrik ini bisa memasok kebutuhan sel baterai kendaraan listrik dan Indonesia bisa memulai produksi baterai.
 
President Hyundai Motor ASEAN Headquarters, Young Tack Lee, menyebutkan perusahaan berkomitmen dalam mengembangkan industri kendaraan listrik di Indonesia. Pengembangan dilakukan sejak dari hulu sampe hilir, termasuk pabrik sel baterai sebagai bagian dari hulu.
 
"PT HLI Green Power pun menjadi bagian penting dari langkah berkelanjutan dalam melakukan investasi untuk membangun ekosistem dan rantai pasok kendaraan listrik di Indonesia, khususnya dalam meningkatkan kapabilitas industri komponen otomotif dalam negeri," ujar Lee melalui keterangan tertulisnya.

Tahun Depan Hyundai Memulai Produksi Baterai di Indonesia

Pabrik sel baterai HLI berdiri di lahan seluas 330 ribu meter persegi dengan dana investasi mencapai USD 1,1 miliar. Fasilitas ini bisa menghasilkan sel baterai lithium-ion dengan total kapasitas 10 GWh per tahun untuk memenuhi kebutuhan lebih dari 150 ribu unit Battery Electric Vehicle (BEV).
 
Baca Juga:
Pindah ke Lokasi Baru, Apa yang Bikin IMOS+ Patut DikunjungI?


Lalu, ada juga pabrik battery system Hyundai mulai dibangun pada Mei 2023 oleh Hyundai Energi Indonesia. Fasilitas ini dibangun di lahan seluas 32.188 meter persegi dengan dana investasi mencapai USD 60 juta, yang ditargetkan dapat memproduksi maksimal 50 ribu unit Battery System Assembly (BSA) untuk BEV tiap tahunnya. 
 
Kedua pabrik baterai tersebut akan beroperasi secara berkesinambungan untuk memasok sel baterai dan battery system ke mobil listrik yang diproduksi di dalam negeri oleh PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia. Ketika produksi massal sel baterai dan battery system dimulai pada April 2024, maka mobil listrik dengan baterai buatan lokal akan diproduksi untuk pertama kalinya di Indonesia.

Investasi Masih Terus Digelontorkan Hingga Tahun Depan

Secara keseluruhan, Hyundai akan melakukan investasi sebesar USD3 miliar hingga tahun depan dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, termasuk melalui pembangunan pabrik sel baterai, pabrik battery system, fasilitas perakitan, dan berbagai bentuk upaya lainnya untuk memproduksi kendaraan listrik. Adapun investasi tersebut telah diperhitungkan secara terukur, termasuk dalam mengatur lokasi ketiga pabrik agar berdekatan.
 
Sehingga, fasilitas-fasilitas tersebut dapat memegang peran penting dalam melengkapi value chain kendaraan listrik di Indonesia, khususnya dalam meningkatkan efisiensi operasional dan rantai pasok dalam proses produksi kendaraan listrik. Dengan begitu, pabrikan otomotif asal Korea Selatan itu mampu mempercepat transisi Indonesia menuju mobilitas berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan, baik itu lewat peningkatan kapabilitas industri, pengembangan inovasi dan teknologi, serta pembangunan talenta dan menciptakan lapangan kerja.
 
Baca Juga:
Dinas LH DKI Jakarta Nilai Tilang Uji Emisi Efektif Berikan Efek Jera

 
“Pembangunan pabrik di Indonesia adalah salah satu bentuk realisasi investasi kami, khususnya di sektor kendaraan listrik. Kami optimis fasilitas-fasilitas ini akan membantu kami dalam menjawab kebutuhan pasar Indonesia terhadap kendaraan listrik dengan lebih baik, di mana sebelumnya juga telah meningkatkan kapasitas produksi Ioniq 5 hingga 20 ribu unit per tahun untuk merespons antusiasme tinggi dari konsumen terhadap model EV kami,” ujar Lee.
 
Infrastruktur yang komprehensif pun memperkuat peran saudara dari KIA itu untuk mewujudkan roadmap Indonesia dalam mencapai netralitas karbon lewat pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Kehadiran pabrik-pabrik tersebut akan membantu Hyundai mencapai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk kendaraan listrik menanggapi rencana peningkatan nilai TKDN untuk kendaraan listrik. Jadi, kendaraan listrik Hyundai dengan battery system yang dibuat di dalam negeri akan mendapatkan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sebesar 0 persen. 
 
Selain itu, pabrik sel baterai dan battery system Hyundai juga diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah untuk mengembangkan rantai pasok hulu di sektor kendaraan listrik, termasuk penambangan dan pengolahan bahan mentah untuk baterai kendaraan listrik seperti nikel.
 
Indonesia punya sumber daya yang melimpah untuk terus mengakselerasi perluasan pasar dan ekosistem kendaraan listrik, salah satunya cadangan nikel yang tinggi untuk pembuatan baterai kendaraan listrik.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan