Tokyo: Nissan Motor Co. dikabarkan akan menghentikan operasional sejumlah pabrik domestik di Jepang sebagai bagian dari upaya restrukturisasi bisnis perusahaan, demikian dilaporkan harian bisnis Nikkei pada Selasa (13/5).
Namun, laporan tersebut belum merinci pabrik mana saja yang akan terdampak dan apakah penghentian bersifat sementara atau permanen. Keputusan akhir mengenai hal ini akan ditentukan kemudian.
Sayangnya pihak Nissan menolak memberikan komentar terkait laporan tersebut, dikutip dari Reuters. Sebelumnya, penyiar publik Jepang NHK melaporkan perusahaan berencana memangkas lebih dari 10.000 pekerjaan secara global.
Jumlah tersebut akan membuat total pemutusan hubungan kerja (PHK), termasuk yang telah diumumkan sebelumnya, mencapai sekitar 20.000 orang atau 15 persen dari total tenaga kerja global Nissan.
Â
Nissan, yang merupakan produsen mobil terbesar ketiga di Jepang, dijadwalkan mengumumkan hasil kinerja keuangan untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret ini.
Pada bulan lalu, Nissan telah memperingatkan mereka kemungkinan akan mencatat kerugian bersih rekor antara 700 miliar yen hingga 750 miliar yen (sekitar USD 4,74 miliar–5,08 miliar) akibat biaya penurunan nilai (impairment charges).
Hingga Maret tahun lalu, 'saudara' Renault dan Mitsubishi ini tercatat memiliki lebih dari 133.000 karyawan secara global. Pada November lalu, perusahaan juga telah mengumumkan rencana pemangkasan 9.000 pekerjaan serta pengurangan kapasitas produksi global sebesar 20%.
Tokyo: Nissan Motor Co. dikabarkan akan menghentikan operasional sejumlah
pabrik domestik di Jepang sebagai bagian dari upaya restrukturisasi bisnis perusahaan, demikian dilaporkan harian bisnis Nikkei pada Selasa (13/5).
Namun, laporan tersebut belum merinci pabrik mana saja yang akan terdampak dan apakah penghentian bersifat sementara atau permanen. Keputusan akhir mengenai hal ini akan ditentukan kemudian.
Sayangnya pihak Nissan menolak memberikan komentar terkait laporan tersebut, dikutip dari Reuters. Sebelumnya, penyiar publik Jepang NHK melaporkan perusahaan berencana memangkas lebih dari 10.000 pekerjaan secara global.
Jumlah tersebut akan membuat total pemutusan hubungan kerja (PHK), termasuk yang telah diumumkan sebelumnya, mencapai sekitar 20.000 orang atau 15 persen dari total tenaga kerja global Nissan.
Nissan, yang merupakan produsen mobil terbesar ketiga di Jepang, dijadwalkan mengumumkan hasil kinerja keuangan untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret ini.
Pada bulan lalu, Nissan telah memperingatkan mereka kemungkinan akan mencatat kerugian bersih rekor antara 700 miliar yen hingga 750 miliar yen (sekitar USD 4,74 miliar–5,08 miliar) akibat biaya penurunan nilai (impairment charges).
Hingga Maret tahun lalu, 'saudara' Renault dan Mitsubishi ini tercatat memiliki lebih dari 133.000 karyawan secara global. Pada November lalu, perusahaan juga telah mengumumkan rencana pemangkasan 9.000 pekerjaan serta pengurangan kapasitas produksi global sebesar 20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)