Ilustasi pabik Toyota. Medcom.id/Ekawan Raharja
Ilustasi pabik Toyota. Medcom.id/Ekawan Raharja

Jepang Desak AS Kecualikan Tarif Otomotif, Langkah Trump Dinilai Disesalkan

Ekawan Raharja • 31 Maret 2025 16:49
Tokyo: Jepang secara resmi meminta Amerika Serikat (AS) untuk mengecualikan mereka dari kebijakan tarif otomotif yang baru diumumkan Presiden Donald Trump. Kepala Sekretaris Kabinet, Yoshimasa Hayashi, menyebut keputusan tersebut sangat disesalkan dan mendesak Washington untuk mempertimbangkan kembali langkahnya.
 
Perdana Menteri Shigeru Ishiba telah menginstruksikan para menteri terkait untuk bekerja sama dalam menangani isu ini. Sementara itu, Menteri Perindustrian Yoji Muto mengungkapkan bahwa Tokyo terus menekan Washington agar membatalkan tarif tambahan 25 persen yang diberlakukan terhadap semua mobil impor di luar AS.
 
Menurut Hayashi, langkah AS yang membatasi perdagangan dapat berdampak besar pada hubungan ekonomi kedua negara, ekonomi global, serta sistem perdagangan multilateral. Jepang khawatir tarif ini akan merugikan industri otomotifnya, mengingat mobil dan suku cadang otomotif merupakan komponen utama ekspor Jepang ke AS.

Hayashi juga menekankan perusahaan-perusahaan otomotif Jepang telah berkontribusi besar terhadap ekonomi AS. Investasi langsung yang dilakukan produsen mobil Jepang di AS mencapai sekitar USD61,6 miliar (sekitar Rp1 kuadriliun) dan menciptakan sekitar 2,3 juta lapangan pekerjaan.
 
Baca Juga:
Waspada, Ini 5 Penyebab Kecelakaan Sepeda Motor Saat Mudik Lebaran

 
"Sangat disesalkan Amerika Serikat memutuskan untuk menaikkan tarif otomotif tanpa pengecualian. Kami akan memeriksa dengan saksama dampaknya terhadap Jepang dan akan terus menyerukan pengecualian," kata Hayashi.
 
Menanggapi kebijakan ini, Ishiba menyatakan Jepang harus mempertimbangkan langkah-langkah strategis untuk merespons dengan tepat. "Kita memiliki semua opsi yang memungkinkan," ujarnya dalam pertemuan dengan Dewan Penasihat Jepang.
 
Namun, meski telah berupaya keras, tampaknya Tokyo gagal mendapatkan perlakuan istimewa dari Washington. Keputusan ini berpotensi membawa dampak ekonomi besar bagi Jepang dan memperburuk ketegangan perdagangan antara kedua negara.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan