Jakarta: Warna menjadi salah satu penentu nilai jual kembali mobil. Jika kamu sudah mempertimbangkan nilai jual kembali mobil baru yang kamu beli, maka bisa memilih warna kuning.
Caranddriver mencatatkan penelitian iSeeCars terhadap lebih dari 1,6 juta mobil model tahun 2020 yang sudah terjual. Mobil-mobil tersebut disesuaikan dengan inflasi dan kemudian dikelompokkan berdasarkan warna dan jenis bodi mobil.
Hasil penelitian ini menunjukkan warna mobil dapat mempengaruhi nilai jual kembali mobil tersebut. Namun, hal ini tidak boleh menjadi satu-satunya pertimbangan dalam memilih warna mobil karena seiring waktu, tren warna mobil berubah-ubah.
Berdasarkan hasil studi menunjukan mobil bekas berwarna kuning mengalami depresiasi atau penyusutan harga paling kecil setelah tiga tahun. Sebaliknya, mobil berwarna emas atau gold mengalami depresiasi paling besar.
Baca Juga:
Chery Bidik Pasar Kendaraan Operasional PNS
Hasil studi juga menunjukan tidak semua warna memiliki depresiasi yang sama. Sebagai contoh, mobil truk berwarna beige memiliki tingkat depresiasi terendah, diikuti oleh oranye dan hijau. Sedangkan untuk sedan, mobil berwarna coklat memiliki tingkat depresiasi terendah, dan untuk minivan, warna hijau menjadi pilihan terbaik.
Warna-warna mobil yang paling umum, seperti putih, hitam, dan silver, mengalami depresiasi dengan rata-rata yang sama. Hal ini karena warna-warna tersebut dianggap sebagai pilihan yang aman.
Mobil bekas berwarna putih mengalami penurunan nilai sebesar 21,9 persen, sementara silver dan hitam keduanya menurun sekitar 23 persen, menempatkannya pada peringkat ke-10 dan ke-11 dalam daftar peringkat iSeeCars yang mencakup 13 warna.
"Banyak konsumen dan dealer mungkin menganggap warna-warna ini 'aman' dalam hal penerimaan yang luas, tetapi mereka terlalu umum untuk membantu mobil mempertahankan nilainya," ungkap Analis Eksekutif iSeeCars, Karl Brauer.
Jakarta: Warna menjadi salah satu penentu nilai jual kembali mobil. Jika kamu sudah mempertimbangkan nilai jual kembali mobil baru yang kamu beli, maka bisa memilih warna kuning.
Caranddriver mencatatkan penelitian iSeeCars terhadap lebih dari 1,6 juta mobil model tahun 2020 yang sudah terjual. Mobil-mobil tersebut disesuaikan dengan inflasi dan kemudian dikelompokkan berdasarkan warna dan jenis bodi mobil.
Hasil penelitian ini menunjukkan warna mobil dapat mempengaruhi nilai jual kembali mobil tersebut. Namun, hal ini tidak boleh menjadi satu-satunya pertimbangan dalam memilih warna mobil karena seiring waktu, tren warna mobil berubah-ubah.
Berdasarkan hasil studi menunjukan mobil bekas berwarna kuning mengalami depresiasi atau penyusutan harga paling kecil setelah tiga tahun. Sebaliknya, mobil berwarna emas atau gold mengalami depresiasi paling besar.
Baca Juga:
Chery Bidik Pasar Kendaraan Operasional PNS
Hasil studi juga menunjukan tidak semua warna memiliki depresiasi yang sama. Sebagai contoh, mobil truk berwarna beige memiliki tingkat depresiasi terendah, diikuti oleh oranye dan hijau. Sedangkan untuk sedan, mobil berwarna coklat memiliki tingkat depresiasi terendah, dan untuk minivan, warna hijau menjadi pilihan terbaik.
Warna-warna mobil yang paling umum, seperti putih, hitam, dan silver, mengalami depresiasi dengan rata-rata yang sama. Hal ini karena warna-warna tersebut dianggap sebagai pilihan yang aman.
Mobil bekas berwarna putih mengalami penurunan nilai sebesar 21,9 persen, sementara silver dan hitam keduanya menurun sekitar 23 persen, menempatkannya pada peringkat ke-10 dan ke-11 dalam daftar peringkat iSeeCars yang mencakup 13 warna.
"Banyak konsumen dan dealer mungkin menganggap warna-warna ini 'aman' dalam hal penerimaan yang luas, tetapi mereka terlalu umum untuk membantu mobil mempertahankan nilainya," ungkap Analis Eksekutif iSeeCars, Karl Brauer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)