Industri Otomotif
Mobil-Mobil Buatan Indonesia Sangat Diminati Luar Negeri
Ekawan Raharja • 26 April 2021 14:00
Jakarta: Hasil produksi dari industri otomotif Indonesia ternyata sangat diminati oleh sejumlah negara tujuan ekspor. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya permintaan akan mobil-mobil asal Indonesia ke sejumlah negara ekspor di kuartal pertama tahun 2021.
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengumumkan sepanjang kuartal I tahun 2021, tercatat ekspor mobil CBU mereka mencapai 49.200 unit, menunjukkan peningkatan sebesar 2 persen dibandingkan kuartal IV tahun 2020 yang mencapai 48.000 unit. Hasil ini sekaligus semakin mendekati kinerja ekspor sebelum pandemi COVID-19 melanda dunia, yakni 50.000 unit pada kuartal I/2020 lalu.
Kontribusi ekspor diperoleh dari beberapa model dari berbagai segmen, yakni Sport Utility Vehicle (SUV), Multi-Purpose Vehicle (MPV), dan Sedan. Jika diurai, kinerja ekspor mobil utuh pada kuartal I adalah Rush sebanyak 11.600 unit, Vios terkapalkan 8.800 unit, dan Fortuner dikirimkan 7.300 unit. Kemudian, ada Kijang Innova, Avanza, Agya, Yaris, Sienta, dan Town Ace/Lite Ace dengan sumbangan 21.500 unit.
Selain ekspor mobil secara CBU, Toyota Indonesia juga mengirimkan kendaraan terurai atau Complete Knock Down (CKD) hingga 16.750 unit. Juga ada ekspor mesin bensin dan etanol dengan tipe TR dan NR dengan total 32.000 unit dan komponen hingga 25 juta unit.
Data Gaikindo mencatat, ekspor CBU mereka pada periode yang sama berkontribusi hingga 62 persen terhadap total ekspor otomotif nasional Indonesia. Kinerja ini memberikan sinyal positif bagi pelaku industri otomotif dalam hal pemulihan kinerja di Tanah Air.
Direktur Corporate Affairs PT TMMIN, Bob Azam, menyebutkan pencapaian baik yang dirasakan ini tidak terlepas dari sejumlah kebijakan pemerintah selama masa pandemi. Dia menyebutkan kebijakan berupa subsidi dan stimulus untuk sektor industri terutama usaha kecil dan menengah di masa bertahan, dan diikuti dengan pemberian stimulus untuk meningkatkan daya beli dan mendorong pertumbuhan ekonomi di masa perbaikan yang telah dimulai.
"Kami berharap kondisi ekspor industri otomotif Indonesia tahun ini sudah mulai berangsur-angsur pulih dan setidaknya mencapai 80 persen dari pencapaian ekspor sebelum pandemi COVID-19 melanda. Toyota Indonesia akan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja ekspor dengan menyediakan kendaraan berkualitas global yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing pasar, sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong ekspor,” ucap Bob Azam melalui pesan elektroniknya.
Suzuki Rasakan Kenaikan Ekspor Hingga 12 Persen
Serupa dengan Toyota, PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) mencatatkan pergerakan positif dalam kinerja pengapalan mobilnya ke luar negeri yang tumbuh hingga 12 persen pada periode Januari-Maret 2021 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini dipimpin oleh XL7 yang berhasil mencatat angka pertumbuhan hingga 136 persen, dan Karimun Wagon R yang peningkatannya mencapai 277 persen dibandingkan Januari-Maret 2020.
Selain ekspor dalam bentuk CBU XL7 yang berkontribusi hingga 25,3 persen, performa ekspor juga didukung pengapalan Karimun Wagon R secara CKD sebesar 29,3 persen dan CBU All New Ertiga sebesar 14,1 persen. Total performa ekspor mencapai 17.216 unit pada periode Januari-Maret 2021 dengan negara tujuan ekspor sebanyak 51 negara yang tersebar di Asia, Timur Tengah, Afrika, Amerika Selatan, Oseania, dan Afrika.
“Peningkatan performa ekspor ini tentu kami sambut positif. Selain menandakan bahwa pasar otomotif internasional mulai pulih, pencapaian ini juga menjadi bukti bahwa kualitas produk Suzuki Indonesia telah diakui dan diminati secara global, terutama XL7 yang meningkat hingga 136 persen dan Karimun Wagon R sebesar 277 persen. Hal ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus menghadirkan produk yang bertaraf internasional serta dapat memenuhi kebutuhan pasar luar dan dalam negeri,” terang Production Planning Control Assistant to Dept. Head PT SIM, Apriyanto, melalui keterangan resminya.
Jakarta: Hasil produksi dari industri otomotif Indonesia ternyata sangat diminati oleh sejumlah negara tujuan ekspor. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya permintaan akan mobil-mobil asal Indonesia ke sejumlah negara ekspor di kuartal pertama tahun 2021.
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengumumkan sepanjang kuartal I tahun 2021, tercatat ekspor mobil CBU mereka mencapai 49.200 unit, menunjukkan peningkatan sebesar 2 persen dibandingkan kuartal IV tahun 2020 yang mencapai 48.000 unit. Hasil ini sekaligus semakin mendekati kinerja ekspor sebelum pandemi COVID-19 melanda dunia, yakni 50.000 unit pada kuartal I/2020 lalu.
Kontribusi ekspor diperoleh dari beberapa model dari berbagai segmen, yakni Sport Utility Vehicle (SUV), Multi-Purpose Vehicle (MPV), dan Sedan. Jika diurai, kinerja ekspor mobil utuh pada kuartal I adalah Rush sebanyak 11.600 unit, Vios terkapalkan 8.800 unit, dan Fortuner dikirimkan 7.300 unit. Kemudian, ada Kijang Innova, Avanza, Agya, Yaris, Sienta, dan Town Ace/Lite Ace dengan sumbangan 21.500 unit.
Selain ekspor mobil secara CBU, Toyota Indonesia juga mengirimkan kendaraan terurai atau Complete Knock Down (CKD) hingga 16.750 unit. Juga ada ekspor mesin bensin dan etanol dengan tipe TR dan NR dengan total 32.000 unit dan komponen hingga 25 juta unit.
Data Gaikindo mencatat, ekspor CBU mereka pada periode yang sama berkontribusi hingga 62 persen terhadap total ekspor otomotif nasional Indonesia. Kinerja ini memberikan sinyal positif bagi pelaku industri otomotif dalam hal pemulihan kinerja di Tanah Air.