Jajal Tank 500 HEV, Si Bongsor yang Mewah

Jakarta – Jelang long weekend, berkesempatan menjajal salah satu varian yang dibawa  oleh Great Wall Motor (GWM), yakni Tank 500 HEV. Mobil Hybrid Electric Vehicle, yang masuk dalam segmen SUV premium. Rute yang dilalui dalam uji kendara tersebut adalah melibas tol Jakarta – Bandung – Jakarta, serta beberapa ruas jalan Kota Bandung, Jawa Barat (7&8/5/2024). Kesan pertama melihatnya, “gede banget nih mobil!”. Namun setelah menyelaminya lebih jauh, makan akan semakin tahu mengapa mobil ini memiliki bodi berukuran besar, dan memiliki nama unik, Tank. Seperti nama salah satu kendaraan tempur militer. Kalau melihat tampilan eksteriornya, jelas mobil ini mau mengedepankan kesan tangguh, dan berotot. Mungkin lantaran tidak ingin terkesan keberatan nama yang disandangnya. Bahkan bodinya kelihatan lebih besar, dibandingkan model sejenis dari dua merek pabrikan Jepang, yang pengemudinya seringkali terkena kasus arogansi di jalanan. Namun, sewaktu masuk ke dalam kabinnya, langsung terpampang sejumlah kemewahan dari kendaraan seharga di atas Rp 1 miliar ini. Mulai dari jok 7-seater yang empuk dan nyaman. Bahkan kursi pengemudi dan penumpang depannya bisa disetel, untuk memijat punggung pengguna untuk sejenak menghilangkan kepenatan.   Kemudian menilik area dashboard-nya, mempertontonkan konsep premium dan nilai eksklusifitas. Dibumbui head unit layar besar, yang display-nya bisa terlihat jelas dari kursi penumpang tengah dan belakang. Lalu roda kemudi yang bisa diatur posisinya, dengan hiasan sejumlah tombol fitur di seputarnya. Postur Bongsor Terus terang, mengemudikannya merasa sedikit canggung, karena postur bongsor dari Tank 500 HEV. Apalagi ketika masuk ke dalam lalu lintas perkotaan. Tetapi kalau diajak melahap ruas Jalan Tol, barulah terlihat “rakus” nya mobil ini. Seolah-olah ingin menguasai jalan raya. Serasa kendaraan lain begitu mungil-mungil. Tapi ingat, untuk tidak arogan di jalan dan selalu menjaga perilaku berkendara positif. Beberapa fitur mobil ini memang menawarkan nikmatnya berkendara di jalan raya, layaknya kendaraan berkelas. Sebut saja beberapa fitur pendukung seperti Driving Mode dengan mode standar, sport, eco dan automatic. Lalu Offroad Drving Modes dengan mode Mud, Sand, Rock, 4H, Snow, 4L, Expert. Adapula fitur Agile U-turn Capability (Tank Turn) dan Offroad Cruise Control System pada mobil dengan sistem transmisi 9-Speed auto transmission (9HAT) ini. Tetapi kalau berharap mobil ini irit bahan bakar sepertinya agak susah.    Pasalnya dari fisiknya saja sudah kelihatan, berbobot. Ditambah kubikasi mesin 2000cc Turbo Hybrid Engine. Baterai motor listrik dan mesin bahan bakarnya juga bekerja paralel. Artinya ketika mobil dikendarai, maka kedua komponen tersebut beraksi bareng. Mesinnya memiliki tenaga maksimum 180 (244) kW (PS)/5,500 - 6,000 RPM, dengan torsi mesin maksimum 380 Nm/1,700 - 4,000 RPM. Untuk tenaga motor listriknya maksimum 78 (106) kW (PS), dengan torsi maksimum 268 Nm. Sebenarnya masih banyak fitur-fitur bernilai tambah, yang dibawa oleh kendaraan yang dimensinya lebih panjang dan lebih tinggi dibandingkan kendaraan sejenis di kelasnya. Lebih baik untuk dirasakan langsung, sehingga bisa disimpulkan apakah harga layak dengan kualitas produk. Sewaktu sesi test drive Jakarta - Bandung - Jakarta dengan Tank 500 HEV beberapa hari lalu, performanya sempat diuji coba di pangkalan militer yang banyak menyimpan tank-tank asli. Melintasi lintasan offroad melalui sejumlah obstacle menantang, antara lain berupa gundukan tanah yang tinggi dan genangan air yang cukup dalam. Hasilnya, tidaklah mengecewakan. (Autogear-Alun Segoro)