Masih terimbas langkanya chip semikonduktor beberapa waktu lalu, jadi penyebab Jeep Indonesia belum luncurkan Grand Cherokee 2.0 terbaru. medcom-uda
Masih terimbas langkanya chip semikonduktor beberapa waktu lalu, jadi penyebab Jeep Indonesia belum luncurkan Grand Cherokee 2.0 terbaru. medcom-uda

Mobil Baru

Masalah Semikonduktor Masih Hantui Jeep Indonesia, Grand Cherokee jadi Tumbal!

Ahmad Garuda • 12 April 2023 09:37
Jeep Indonesia saat ini punya optimisme tinggi di pasar otomotif Indonesia pasca diserang wabah Covid-19 selama 3 tahun dan mulai bangkit lagi di 2023. Namun masalah yang pernah muncul yaitu chip semikonduktor yang banyak digunakan industri otomotif untuk mobil-mobil modern, mengalami kelangkaan dan membuat produksi mobil-mobil terbaru jadi tertahan. 
 
Ini merupakan imbas dari diberlakukannya pembatasan pekerja yang beraktivitas dalam sebuah pabrik. Sehingga modul chip yang dibutuhkan produksinya menurun cukup signifikan. Kendati saat ini produk chip semikonduktor mulai normal, namun pasokan yang telat membuat Jeep secara global baru bisa akselerasi memproduksi mobil mereka. Hal ini juga masih dirasakan oleh Jeep Indonesia dalam strategi produk yang akan mereka luncurkan di 2023.
 
Diakui oleh Chief Operationg Officer PT DAS Indonesia Motor, Dhani Yahya dalam acara buka puasa bersama pada Senin (10/4/2023) di head office mereka di Alam Sutra, Tangerang, bahwa saat ini mereka masih menunda peluncuran unit WL Grand Cherokee 2.0. Hal ini disebabkan oleh kondisi langkanya semikonduktor beberapa waktu lalu. 

"Seharusnya sudah diluncurkan sejak pameran otomotif terakhir beberapa waktu lalu. Tapi Kami mengakui bahwa kelangkaan chip semikonduktor beberapa waktu lalu itu masih punya dampak terhadap produksi mobil terbaru Kami. Termasuk Grand Cherokee ini, tapi sekarang mobil tersebut sudah bisa meluncur dalam waktu dekat. Baik untuk yang versi 5 penumpang atau pun untuk versi 7 penumpang, sudah dalam perjalan ke Indonesia," ujar Dhani Yahya.
 
Baca Juga:
Jajal Mobil Listrik Honda e, Ini yang Bikin Nagih

 
Dari data penjualan yang mereka lakukan di 2021, total pemesanan kendaraan yang ada di tahun tersebut mencapai 350 unit namun hanya bisa memasok 180 unit saja ke konsumen. Bahkan di 2022 permintaannya lebih dari 400 unit, namun hanya bisa dipasok 156 unit. Namun di awal 2023 sampai Februari, mereka mengkui sudah bisa memasok hingga 130-an unit mobil dan masih menyisakan 250 surat pemesanan kendaraan yang masih inden. 
 
"Kami bisa melihat penetrasi brand Jeep ini di pasar otomotif Indonesia, masih tetap tumbuh. Kami punya target agar tahun ini bisa memasok paling tidak 2 kali lipat dari jumlah pasokan tahun lalu. Memang pasokan yang ada belum stabil dari satu pengiriman ke pengiriman berikutnya, tapi rasanya pemenuhan target bisa segera tercapai."
 
Dhani juga menegaskan bahwa optimisme pasar Indonesia dinyatakan langsung oleh pihak Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) bahwa penjualan tahun ini diproyeksikan kurang lebih sama dengan tahun lalu yaitu 1 juta unit. Di segmen mobil premium bisa sekitar 8000 unit dan Jeep punya bayangan bisa meraih 400 hingga 450 unit untuk minimum pemesanannya. 
 
"Pada saat suplai Kita sudah lancar, rencana dan strategi bisa dilakukan dengan baik, baru bisa Kita lihat target pencapaian yang kurang lebih presisi."
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan