Jakarta: Kondisi kabin mobil yang bersih dan sehat akan membuat perjalanan terasa nyaman serta menyenangkan. Kebersihan di kabin bukan hanya sekadar bebas dari debu-debu yang menempel atau sampah yang berserakan, namun juga termasuk udara yang ada di sekitar harus bersih.
Marketing Manager produk Philips Automotive, Sarah Aspih, menyebutkan polusi udara merupakan salah satu hal yang tidak dapat dihindari masyarakat yang tinggal di Jakarta. Bahkan beberapa waktu lalu, Jakarta sempat masuk ke dalam status udara yang buruk dan mengalahkan beberapa kota besar lainnya.
“Udara bersih merupakan elemen terpenting bagi kesehatan manusia dan untuk menjaga kualitas udara yang baik bisa dilakukan dengan memfilter dulu udara yang ada,” Jelas Sarah Aspih melalui keterangan resminya.
Mengutip laman IQAir pada 22 Juni lalu indeks pencemaran Jakarta berada di angka 163 dan masuk dalam kategori tidak sehat. Kualitas udara Jakarta saat itu 15.7 kali diatas nilai panduan udara tahunan WHO.
Memburuknya udara Jakarta terjadi akibat beberapa faktor seperti cuaca, banyaknya industri yang banyak mengeluarkan polusi udara, dan sudah berangsur normalnya mobilisasi masyarakat setelah angka Covid-19 menunjukkan tren menurun. Sarah kemudian melihat situasi saat ini yang menunjukkan tren Covid menurun justru meningkatkan mobilitas masyarakat terutama yang menggunakan mobil, sehingga penting juga untuk menjaga kualitas udara selama mengemudi.
Sarah kemudian menyarankan kepada pemilik mobil untuk menggunakan air purifier agar udara di dalam kabin bisa lebih bersih. Dia menyebutkan pemilik mobil bisa memilih Philips GoPure Air Purifier yang mampu menyaring polusi udara, membuat udara menjadi lebih bersih dan aman untuk dihirup ke dalam tubuh, serta bisa dipasang di dalam mobil saat bepergian.
GoPure menawarkan teknologi sinar UVC mampu menangkap dan membasmi 99,9 persen bakteri, virus dan mikroba berbahaya, dan teknologi sani filter yang mampu menangkap partikel halus hingga ukuran 0.004 um. Komponen Sani Filter Plusnya juga mampu menangkap partikel ultra halus yang melayang di udara dan 40X lebih kecil dari Coronavirus penyebab SARS dan juga 100 kali lebih kecil dari bakteri yang membuat produk ini secara efektif menangkap mikroba dari udara yang melewati filter.
Ada juga Teknologi HESAMax yang dirancang untuk secara khusus menargetkan gas dan bau berbahaya di mobil. Bahan unik yang digunakan dalam kartrid HESAMax menetralkan bahan kimia molekul kecil dengan efisiensi yang sangat tinggi.
Semua air purifier yang mereka tawarkan ini bekerja menggunakan filter HEPA dengan teknologi khusus, sehingga tidak meninggalkan residu berupa ozon ataupun merkuri. Kemudian semua produk sudah menggunakan LED sehingga tidak ada ozon dan merkuri yang beracun dan aman untuk digunakan.
Bahkan untuk tipe GP 7611, perusahaan mengembangkan aroma khusus yang dapat menyegarkan udara dan pernapasan. Kemudian untuk seri 5600 series dan GP3600 series mampu membunuh mikroba dengan sinar UV. Ini merupakan metode yang aman dan efektif karena mikroba dihancurkan di dalam perangkat (tes laboratorium membuktikan tidak ada kebocoran sinar UV) dan aman untuk dipakai di mobil.
“Berdasarkan standar industri, kartrid HESAMax ini terbukti lebih unggul dalam menghilangkan formaldehida, toluena, dan TVOC (dan bau tidak sedap dari mobil baru). Semua elemen pada GoPure mampu menjaga Anda dan keluarga menghirup udara yang lebih sehat saat berada di dalam mobil,” tutup Sarah.
Jakarta: Kondisi kabin mobil yang bersih dan sehat akan membuat perjalanan terasa nyaman serta menyenangkan. Kebersihan di kabin bukan hanya sekadar bebas dari debu-debu yang menempel atau sampah yang berserakan, namun juga termasuk udara yang ada di sekitar harus bersih.
Marketing Manager produk Philips Automotive, Sarah Aspih, menyebutkan polusi udara merupakan salah satu hal yang tidak dapat dihindari masyarakat yang tinggal di Jakarta. Bahkan beberapa waktu lalu, Jakarta sempat masuk ke dalam status udara yang buruk dan mengalahkan beberapa kota besar lainnya.
“Udara bersih merupakan elemen terpenting bagi kesehatan manusia dan untuk menjaga kualitas udara yang baik bisa dilakukan dengan memfilter dulu udara yang ada,” Jelas Sarah Aspih melalui keterangan resminya.
Mengutip laman IQAir pada 22 Juni lalu indeks pencemaran Jakarta berada di angka 163 dan masuk dalam kategori tidak sehat. Kualitas udara Jakarta saat itu 15.7 kali diatas nilai panduan udara tahunan WHO.
Memburuknya udara Jakarta terjadi akibat beberapa faktor seperti cuaca, banyaknya industri yang banyak mengeluarkan polusi udara, dan sudah berangsur normalnya mobilisasi masyarakat setelah angka Covid-19 menunjukkan tren menurun. Sarah kemudian melihat situasi saat ini yang menunjukkan tren Covid menurun justru meningkatkan mobilitas masyarakat terutama yang menggunakan mobil, sehingga penting juga untuk menjaga kualitas udara selama mengemudi.