Jakarta: Aisin Indonesia melengkapi deretan aki mereka dengan menghadirkan model aki basah (dry charged battery). Aki mobil ini ditawarkan dengan harga terjangkau, dan sejumlah teknologi khusus yang dikembangkan untuk menjaga performanya kala digunakan.
General Manager Berkat Otoparts Indonesia, Daniel Wijaya, menyebutkan saat ini perusahaan memulai melengkapi pilihan aki untuk mobil. Mereka sudah memulai dengan menghadirkan aki maintenance free, dan kini merambah ke aki basah.
"Jadi 2 tahun yang lalu sudah launching yang MF (maintenance free), sekarang dry charged (aki basah) karena belum diisi air (cairan aki) dulu," ujar Daniel pada Selasa (16-7-2024) di Kawasan Gambir Jakarta.
Daniel menjelaskan aki basah yang ditawarkan tersedia dari ukuran 32A (ampere) sampai 200A untuk berbagai jenis kendaraan. Kemudian sebagai pembeda dengan aki basah merek lain, produsen aki asal Jepang ini menambahkan sejumlah teknologi Khusus.
Mulai dari double separator di area dalam untuk meredam guncangan agar isi aki tidak rusak, fitur cat eye untuk mengecek kondisi aki, dan material yang lebih tebal sehingga akan lebih awet.
"Range untuk paling kecil sekitar Rp500-600 ribu, paling mahal di angka Rp2,5 juta, dan itu belum termasuk promo," beber Daniel.
Pria yang sudah belasan tahun di dunia otomotif ini menyebutkan hingga saat ini masih banyak yang membutuhkan aki basah. Khususnya di segmen komersial karena aki basah harganya lebih ekonomis dan durabilitas lebih kuat.
Jakarta: Aisin Indonesia melengkapi deretan aki mereka dengan menghadirkan model aki basah (dry charged battery). Aki mobil ini ditawarkan dengan harga terjangkau, dan sejumlah teknologi khusus yang dikembangkan untuk menjaga performanya kala digunakan.
General Manager Berkat Otoparts Indonesia, Daniel Wijaya, menyebutkan saat ini perusahaan memulai melengkapi pilihan aki untuk mobil. Mereka sudah memulai dengan menghadirkan aki maintenance free, dan kini merambah ke aki basah.
"Jadi 2 tahun yang lalu sudah launching yang MF (maintenance free), sekarang dry charged (aki basah) karena belum diisi air (cairan aki) dulu," ujar Daniel pada Selasa (16-7-2024) di Kawasan Gambir Jakarta.
Daniel menjelaskan aki basah yang ditawarkan tersedia dari ukuran 32A (ampere) sampai 200A untuk berbagai jenis kendaraan. Kemudian sebagai pembeda dengan aki basah merek lain, produsen aki asal Jepang ini menambahkan sejumlah teknologi Khusus.
Mulai dari double separator di area dalam untuk meredam guncangan agar isi aki tidak rusak, fitur cat eye untuk mengecek kondisi aki, dan material yang lebih tebal sehingga akan lebih awet.
"Range untuk paling kecil sekitar Rp500-600 ribu, paling mahal di angka Rp2,5 juta, dan itu belum termasuk promo," beber Daniel.
Pria yang sudah belasan tahun di dunia otomotif ini menyebutkan hingga saat ini masih banyak yang membutuhkan aki basah. Khususnya di segmen komersial karena aki basah harganya lebih ekonomis dan durabilitas lebih kuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)