Tokyo: Kawasaki dipastikan mengembangkan motor listrik untuk masa depan. Berdasarkan paten yang sudah diajukan, motor tersebut tampaknya mengusung sistem tukar baterai (swap batteries).
Pabrikan asal Jepang tersebut mengajukan paten yang tampaknya motor untuk dual-purpose. Selain itu, paten yang ditunjukan juga memperlihatkan skema motor listrik tersebut akan menghadirkan teknologi tukar baterai, dikutip dari rideapart.
Berdasarkan pengajuan paten, baterai sepeda motor listrik tersebut dapat dilepas. Baterai ini kemudian dapat diisi secara terpisah melalui pengisi daya. Artinya, penggunanya kelak cukup menukar baterai yang sudah habis dan melanjutkan perjalanan.
Selain itu detail yang bisa dibagikan dari paten tersebut yakni motor listriknya bisa dipasang lebih dari satu baterai, yang artinya jangkauannya akan lebih jauh. Tentunya, hal ini menjadi sangat menarik ketika ingin berpergian menggunakan motor listrik dengan jarak yang tidak dekat.
Secara keseluruhan, hal ini mungkin mengisyaratkan inisiatif pertukaran baterai yang lebih besar. Mengingat Kawasaki merupakan bagian dari konsorsium pertukaran baterai bersama anggota lainnya seperti Yamaha, Honda, Suzuki, dan CFMoto.
Paten dari Kawasaki juga tampaknya berfokus pada perangkat keselamatan yang dimaksudkan untuk mengontrol aliran arus dari baterai ke motor listrik. Disebutkannya, arus berlebih yang masuk dari baterai ke motor listrik dapat merusak komponen kelistrikan sepeda.
Untuk mengatasi hal ini, ia menghadirkan sistem kontrol keseimbangan baterai, yang memastikan arus optimal dan masa pakai baterai.
Jika dilihat dari ilustrasi paten yang dibagikan nampaknya Kawasaki lebih fokus pada cara kerja bagian dalam sepeda motor listriknya, dibandingkan motornya sendiri, dan desainnya jauh berbeda dengan model yang sudah ada yaitu Ninja listrik dan Z e-1.
Tokyo: Kawasaki dipastikan mengembangkan
motor listrik untuk masa depan. Berdasarkan paten yang sudah diajukan,
motor tersebut tampaknya mengusung sistem tukar baterai (swap batteries).
Pabrikan asal Jepang tersebut mengajukan paten yang tampaknya motor untuk dual-purpose. Selain itu, paten yang ditunjukan juga memperlihatkan skema motor listrik tersebut akan menghadirkan teknologi tukar baterai, dikutip dari rideapart.
Berdasarkan pengajuan paten, baterai sepeda motor listrik tersebut dapat dilepas. Baterai ini kemudian dapat diisi secara terpisah melalui pengisi daya. Artinya, penggunanya kelak cukup menukar baterai yang sudah habis dan melanjutkan perjalanan.
Selain itu detail yang bisa dibagikan dari paten tersebut yakni motor listriknya bisa dipasang lebih dari satu baterai, yang artinya jangkauannya akan lebih jauh. Tentunya, hal ini menjadi sangat menarik ketika ingin berpergian menggunakan motor listrik dengan jarak yang tidak dekat.
Secara keseluruhan, hal ini mungkin mengisyaratkan inisiatif pertukaran baterai yang lebih besar. Mengingat Kawasaki merupakan bagian dari konsorsium pertukaran baterai bersama anggota lainnya seperti Yamaha, Honda, Suzuki, dan CFMoto.
Paten dari Kawasaki juga tampaknya berfokus pada perangkat keselamatan yang dimaksudkan untuk mengontrol aliran arus dari baterai ke motor listrik. Disebutkannya, arus berlebih yang masuk dari baterai ke motor listrik dapat merusak komponen kelistrikan sepeda.
Untuk mengatasi hal ini, ia menghadirkan sistem kontrol keseimbangan baterai, yang memastikan arus optimal dan masa pakai baterai.
Jika dilihat dari ilustrasi paten yang dibagikan nampaknya Kawasaki lebih fokus pada cara kerja bagian dalam sepeda motor listriknya, dibandingkan motornya sendiri, dan desainnya jauh berbeda dengan model yang sudah ada yaitu Ninja listrik dan Z e-1.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)