Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) terus mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik sebagai langkah strategis untuk menekan tingkat polusi udara.
Khususnya di kawasan perkotaan seperti Jakarta yang menjadi salah satu wilayah dengan tingkat pencemaran tertinggi.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan peralihan dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik merupakan solusi paling efektif dalam pengendalian pencemaran udara.
“Transformasi fundamental dapat dijalankan melalui elektrifikasi alat transportasi masyarakat, sehingga mampu menekan emisi gas buang, khususnya di Jakarta,” ujar Hanif dikutip dari Antara.
KLH mencatat sekitar 35 persen polusi udara di ibu kota bersumber dari emisi kendaraan bermotor konvensional. Oleh karena itu, elektrifikasi kendaraan menjadi fokus utama sebagai langkah konkret pengurangan emisi.
Selain mendorong penggunaan kendaraan listrik, Hanif juga menekankan pentingnya partisipasi aktif seluruh pihak dalam mengendalikan polusi, terutama menjelang musim kemarau yang rawan peningkatan kualitas udara memburuk.
“Jika peralihan ke kendaraan listrik belum dapat dilakukan secara menyeluruh dalam waktu dekat, maka upaya alternatif yang dapat dilakukan adalah mengurangi mobilitas masyarakat,” imbuhnya.
Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) terus mendorong percepatan penggunaan
kendaraan listrik sebagai langkah strategis untuk menekan tingkat
polusi udara.
Khususnya di kawasan perkotaan seperti Jakarta yang menjadi salah satu wilayah dengan tingkat pencemaran tertinggi.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan peralihan dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik merupakan solusi paling efektif dalam pengendalian pencemaran udara.
“Transformasi fundamental dapat dijalankan melalui elektrifikasi alat transportasi masyarakat, sehingga mampu menekan emisi gas buang, khususnya di Jakarta,” ujar Hanif dikutip dari Antara.
KLH mencatat sekitar 35 persen polusi udara di ibu kota bersumber dari emisi kendaraan bermotor konvensional. Oleh karena itu, elektrifikasi kendaraan menjadi fokus utama sebagai langkah konkret pengurangan emisi.
Selain mendorong penggunaan kendaraan listrik, Hanif juga menekankan pentingnya partisipasi aktif seluruh pihak dalam mengendalikan polusi, terutama menjelang musim kemarau yang rawan peningkatan kualitas udara memburuk.
“Jika peralihan ke kendaraan listrik belum dapat dilakukan secara menyeluruh dalam waktu dekat, maka upaya alternatif yang dapat dilakukan adalah mengurangi mobilitas masyarakat,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)