Bekasi: Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, melakukan kunjungan ke pabrik Hyundai yang ada di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (11-7-2023). Melalui kunjungan ini, dia pun memberikan kode agar Korea Selatan menambah investasinya, khususnya kendaraan listrik, di Indonesia.
Zulkifli menyebutkan volume perdagangan antara Indonesia dengan Korea Selatan baru mencapai USD24,5 miliar. Jika dibandingkan perdagangan antara Korea Selatan dengan Vietnam, nilainya sudah mencapai USD78 miliar.
"Jadi jauh, padahal kita punya segalanya, sumber daya alam, kita punya penduduk yang besar. Oleh karena itu, saya dan duta besar ambassador, kita akan coba kerja lebih keras lagi agar hubungan dagang kita jauh lebih besar," ujar Zulkifli dikutip dari Antara.
Menurut Zulkifli, perlu adanya perundingan dagang untuk membahas hambatan-hambatan yang menyulitkan terjadinya perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan. "Kita berunding agar kita bisa percepat, jadi zaman ini efisien harus cepat pelayanannya, harus kompetitif. Kita coba lakukan, karena kalau banyak investasi di sini sekali lagi barulah kita 2045 jadi negara maju," kata Zulkifli.
Baca Juga:
Diecast Aston Martin DB5 Vantage, Detailnya Mirip Banget
Zulkifli juga mengatakan, terus mendorong investor mobil listrik untuk menanamkan modal di Tanah Air. Dengan banyaknya investasi mobil listrik di Indonesia, maka target untuk menjadi pusat mobil listrik dunia dapat tercapai.
"Kita berharap dengan Hyundai ini menjadi pusat mobil listrik, mendorong ekosistem mobil listrik di Tanah Air dan kalau investasi yang teknologi tinggi gini begitu banyak, yang menengah banyak, maka kita pertumbuhannya akan meningkat. Dengan investasi meningkat, ekspor meningkat, kita akan menguasai dunia," katanya.
Menurut Zulkifli, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk membuat investor tertarik menanamkan modal dan membangun pabrik untuk industri kendaraan listrik. Indonesia pun memiliki sejumlah unggulan mulai dari sumber daya alam hingga jumlah penduduk yang besar.
"Kita punya keunggulan jumlah penduduk lebih banyak, kita juga punya baterai, kalau banyak pabrik bisa bikin di sini, kita jadi pusat mobil motor listrik kendaraan green economy ada di sini."
Baca Juga:
Usulan Pajak Progresif Dihapuskan, Korlantas: Banyak yang Tak Jujur
Menurut Zulkifli, Pemerintah ingin para pemain mobil listrik dapat datang dan membangun pabriknya di Tanah Air, sehingga Indonesia tak perlu lagi menjual bahan mentah nikel.
"Pak Presiden (Joko Widodo) melarang ekspor nikel yang kita sebut kebijakan hilirisasi itu dilarang oleh Eropa, karena akan merugikan mereka. Dengan begitu kita untung ribuan kali, jual nikel satu, kalau jual baterai kan sudah ribuan kali. Oleh karena itu, kita mati-matian pusat mobil listrik ada di sini, karena kita punya sumber dayanya," kata Zulkifli.
Bekasi: Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, melakukan kunjungan ke pabrik Hyundai yang ada di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (11-7-2023). Melalui kunjungan ini, dia pun memberikan kode agar Korea Selatan menambah investasinya, khususnya kendaraan listrik, di Indonesia.
Zulkifli menyebutkan volume perdagangan antara Indonesia dengan Korea Selatan baru mencapai USD24,5 miliar. Jika dibandingkan perdagangan antara Korea Selatan dengan Vietnam, nilainya sudah mencapai USD78 miliar.
"Jadi jauh, padahal kita punya segalanya, sumber daya alam, kita punya penduduk yang besar. Oleh karena itu, saya dan duta besar ambassador, kita akan coba kerja lebih keras lagi agar hubungan dagang kita jauh lebih besar," ujar Zulkifli dikutip dari Antara.
Menurut Zulkifli, perlu adanya perundingan dagang untuk membahas hambatan-hambatan yang menyulitkan terjadinya perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan. "Kita berunding agar kita bisa percepat, jadi zaman ini efisien harus cepat pelayanannya, harus kompetitif. Kita coba lakukan, karena kalau banyak investasi di sini sekali lagi barulah kita 2045 jadi negara maju," kata Zulkifli.
Baca Juga:
Diecast Aston Martin DB5 Vantage, Detailnya Mirip Banget
Zulkifli juga mengatakan, terus mendorong investor mobil listrik untuk menanamkan modal di Tanah Air. Dengan banyaknya investasi mobil listrik di Indonesia, maka target untuk menjadi pusat mobil listrik dunia dapat tercapai.
"Kita berharap dengan Hyundai ini menjadi pusat mobil listrik, mendorong ekosistem mobil listrik di Tanah Air dan kalau investasi yang teknologi tinggi gini begitu banyak, yang menengah banyak, maka kita pertumbuhannya akan meningkat. Dengan investasi meningkat, ekspor meningkat, kita akan menguasai dunia," katanya.
Menurut Zulkifli, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk membuat investor tertarik menanamkan modal dan membangun pabrik untuk industri kendaraan listrik. Indonesia pun memiliki sejumlah unggulan mulai dari sumber daya alam hingga jumlah penduduk yang besar.
"Kita punya keunggulan jumlah penduduk lebih banyak, kita juga punya baterai, kalau banyak pabrik bisa bikin di sini, kita jadi pusat mobil motor listrik kendaraan green economy ada di sini."
Baca Juga:
Usulan Pajak Progresif Dihapuskan, Korlantas: Banyak yang Tak Jujur
Menurut Zulkifli, Pemerintah ingin para pemain mobil listrik dapat datang dan membangun pabriknya di Tanah Air, sehingga Indonesia tak perlu lagi menjual bahan mentah nikel.
"Pak Presiden (Joko Widodo) melarang ekspor nikel yang kita sebut kebijakan hilirisasi itu dilarang oleh Eropa, karena akan merugikan mereka. Dengan begitu kita untung ribuan kali, jual nikel satu, kalau jual baterai kan sudah ribuan kali. Oleh karena itu, kita mati-matian pusat mobil listrik ada di sini, karena kita punya sumber dayanya," kata Zulkifli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)