Bandung: Suzuki Fronx sudah dilengkapi dengan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) layaknya beberapa model lainnya. Menu utama dari teknologi ini adalah meningkatkan efisiensi bensin yang ditawarkan, alias membuat mobil semakin irit.
Lantas berapa konsumsi bensin yang ditawarkan oleh Fronx?
Test driver medcom.id mendapatkan kesempatan untuk mengetes konsumsi bensin Fronx varian SGX dengan menggunakan bensin RON 98. Perjalanan dilakukan oleh 4 orang penumpang dengan rute dimulai dari Pasteur Bandung, menuju Jatinangor Sumedang, kembali ke Pasteur Bandung, dan perjalanan berakhir di Batununggal Bandung yang total jarak tempuhnya mencapai 110 KM.
Metode pengisian bahan bakar dilakukan cara fuel to fuel, bensin diisi penuh sampai mulut lubang tanki. Setelahnya tutup tanki disegel agar memastikan tidak ada kecurangan.
Fronx varian SGX menawarkan mesin K15C 1.500 cc yang menghasilkan tenaga sebesar 74 kW @ 6.000 rpm dan torsi maksimal 135 Nm @ 4.400 rpm. Dalam mesin ini, para insinyur di Jepang menggunakan dual injector untuk mengoptimalkan pengkabutan bahan bakar agar lebih efisien.
Selama perjalanan berlangsung, pengemudi berjalan dengan merapkan konsep eco driving. AC dijaga dengan 20 derajat celcius, kecepatan diatur menyesuaikan dengan kondisi jalan, termasuk batas minimal kecepatan di jalan tol di 60 km/jam.
Sampai dilokasi terakhir, maka bensin diisi. Alhasil pihak Suzuki mencatat konsumsi bensinnya berada di 23,94 km/liter.
Apakah angka ini tergolong irit? Tentu tidak karena data rata-rata yang didapatkan Suzuki untuk Fronx varian SGX adalah 30,67 km/liter.
Bandung: Suzuki Fronx sudah dilengkapi dengan teknologi
Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) layaknya beberapa model lainnya. Menu utama dari teknologi ini adalah meningkatkan efisiensi bensin yang ditawarkan, alias membuat
mobil semakin irit.
Lantas berapa konsumsi bensin yang ditawarkan oleh Fronx?
Test driver medcom.id mendapatkan kesempatan untuk mengetes konsumsi bensin Fronx varian SGX dengan menggunakan bensin RON 98. Perjalanan dilakukan oleh 4 orang penumpang dengan rute dimulai dari Pasteur Bandung, menuju Jatinangor Sumedang, kembali ke Pasteur Bandung, dan perjalanan berakhir di Batununggal Bandung yang total jarak tempuhnya mencapai 110 KM.
Metode pengisian bahan bakar dilakukan cara fuel to fuel, bensin diisi penuh sampai mulut lubang tanki. Setelahnya tutup tanki disegel agar memastikan tidak ada kecurangan.
Fronx varian SGX menawarkan mesin K15C 1.500 cc yang menghasilkan tenaga sebesar 74 kW @ 6.000 rpm dan torsi maksimal 135 Nm @ 4.400 rpm. Dalam mesin ini, para insinyur di Jepang menggunakan dual injector untuk mengoptimalkan pengkabutan bahan bakar agar lebih efisien.
Selama perjalanan berlangsung, pengemudi berjalan dengan merapkan konsep eco driving. AC dijaga dengan 20 derajat celcius, kecepatan diatur menyesuaikan dengan kondisi jalan, termasuk batas minimal kecepatan di jalan tol di 60 km/jam.
Sampai dilokasi terakhir, maka bensin diisi. Alhasil pihak Suzuki mencatat konsumsi bensinnya berada di 23,94 km/liter.
Apakah angka ini tergolong irit? Tentu tidak karena data rata-rata yang didapatkan Suzuki untuk Fronx varian SGX adalah 30,67 km/liter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)