Tangerang Selatan: Tren teknologi otomotif sekarang ini menuju kendaraan yang ramah lingkungan dan meminimalisir emisi karbon gas buang. Suzuki mengakui sudah menerapkan 2 teknologi untuk menekan gas buang kendaraannya, yakni Heartect dan Smart Hybrid Vehicle (SHVS).
Asst To Design Development Engineering Administration & Homologation Dept Head PT Suzuki Indomobil Motor, Mahardian Ismadi Brata, menjelaskan keduanya merupakan teknologi terapan yang bisa digunakan sekarang. Selain itu, keduanya juga menjadi transisi teknologi secara bertahap sebelum beralih ke fase elektrifikasi secara penuh.
“Sebagai perusahaan yang berpengalaman dan terus berinovasi untuk kepuasan konsumen, kami terus mengembangkan beragam alternatif teknologi yang ramah lingkungan. Kami menggunakan konsep Kecil, Sedikit, Ringan, Pendek dan Rapi sebagai inisiatif untuk mengatasi masalah lingkungan. Para insinyur perusahaan ingin menciptakan kendaraan yang lebih rendah konsumsi bahan bakar dan bobot lebih ringan sehingga tercipta efisiensi secara berkesinambungan,” ungkap Mahardian Rabu (17/11/2021) di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021.
Platform Heartect
Heartect merupakan platform generasi terbaru yang mengedepankan bobot ringan yang berkontribusi pada peningkatan kinerja saat berkendara namun tetap mengutamakan keselamatan dan kenyamanan kendaraan. Filosofi dasar dari platform generasi terbaru ini antara lain membuat bentuk sederhana yang dapat menahan deformasi, menggunakan area yang kaku untuk bidang sambungan, serta mengurangi bobot dengan berfokus pada keseluruhan kendaraan.
Bobot kendaraan yang lebih ringan dapat mengurangi beban mesin, sasis, suspensi, dan komponen lainnya sehingga menciptakan efisiensi bahan bakar yang lebih baik, serta peningkatan kinerja saat dikemudikan, menikung lebih stabil, maupun kemampuan berhenti dengan jarak yang lebih pendek. Untuk setiap pengurangan 100 kg bobot kendaraan, berkontribusi terhadap peningkatan efisiensi bahan bakar sekitar 5-6 persen.
Pengaplikasian Heartect berpengaruh terhadap perubahan struktur sasis yang lebih ringan, rigid dan keamanan yang lebih baik jika terjadi benturan. Platform Heartect lebih rigid 10 persen dan 15 persen lebih ringan, sehingga meningkatkan performa dapat terwujud secara optimal.
Inovasi Smart Hybrid Vehicle
Saat ini, SHVS dibangun dengan kombinasi perangkat ISG atau Integrated Starter Generator serta Lithium-Ion Battery. Kombinasi kedua perangkat ini membuat pengalaman berkendara menjadi jauh lebih baik, kinerja bahan bakar yang efisien, ringan, dan compact, sehingga sistem SHVS ini ideal untuk compact car. Teknologi seperti ini dikenal juga sebagai Mild Hybrid.
“Kami menghadirkan sistem ini melalui riset panjang yang sesuai dengan kebutuhan dan output yang diinginkan masyarakat. Kami sangat berharap melalui riset-riset berikutnya sistem SHVS ini dapat diterapkan untuk kendaraan-kendaraan Suzuki, khususnya yang ada di Indonesia, sebagai komitmen kami memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen,” sambung Mahardian.
Kehadiran ISG pada SHVS berfungsi sebagai motor penggerak, menggantikan alternator konvensional. Tenaga yang dihasilkan oleh ISG dapat menghidupkan kembali mesin dan membantunya saat berakselerasi sehingga hasilnya dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar. ISG digunakan untuk menghidupkan mesin kembali dan suara yang dihasilkan menjadi lebih senyap dan halus.
SHVS menggunakan Lithium-Ion Battery yang ringan dan ringkas, yang dirancang untuk masa pakai yang lama. Selama deselerasi, daya yang dihasilkan oleh ISG akan disimpan dan digunakan kembali setiap kali diperlukan untuk engine assist.
Sistem SHVS akan bekerja ketika pedal kopling ditekan selama mesin berhenti otomatis dan motor penggerak ISG menghidupkan mesin kembali, belt drive akan menghasilkan restart yang mulus dan tenang tanpa suara. Saat akselerasi, listrik yang disimpan selama deselerasi akan menggerakkan motor untuk membantu mesin, dan meningkatkan efisiensi bahan bakar dan meningkatkan performa kendaraan. Sistem Mild Hybrid terbaru ini ringan, compact, dan hemat energi sehingga sangat ideal untuk compact car dengan kemampuan konsumsi bahan bakar yang efisien.
Tangerang Selatan: Tren teknologi otomotif sekarang ini menuju kendaraan yang ramah lingkungan dan meminimalisir emisi karbon gas buang. Suzuki mengakui sudah menerapkan 2 teknologi untuk menekan gas buang kendaraannya, yakni Heartect dan Smart Hybrid Vehicle (SHVS).
Asst To Design Development Engineering Administration & Homologation Dept Head PT Suzuki Indomobil Motor, Mahardian Ismadi Brata, menjelaskan keduanya merupakan teknologi terapan yang bisa digunakan sekarang. Selain itu, keduanya juga menjadi transisi teknologi secara bertahap sebelum beralih ke fase elektrifikasi secara penuh.
“Sebagai perusahaan yang berpengalaman dan terus berinovasi untuk kepuasan konsumen, kami terus mengembangkan beragam alternatif teknologi yang ramah lingkungan. Kami menggunakan konsep Kecil, Sedikit, Ringan, Pendek dan Rapi sebagai inisiatif untuk mengatasi masalah lingkungan. Para insinyur perusahaan ingin menciptakan kendaraan yang lebih rendah konsumsi bahan bakar dan bobot lebih ringan sehingga tercipta efisiensi secara berkesinambungan,” ungkap Mahardian Rabu (17/11/2021) di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021.
Platform Heartect
Heartect merupakan platform generasi terbaru yang mengedepankan bobot ringan yang berkontribusi pada peningkatan kinerja saat berkendara namun tetap mengutamakan keselamatan dan kenyamanan kendaraan. Filosofi dasar dari platform generasi terbaru ini antara lain membuat bentuk sederhana yang dapat menahan deformasi, menggunakan area yang kaku untuk bidang sambungan, serta mengurangi bobot dengan berfokus pada keseluruhan kendaraan.
Bobot kendaraan yang lebih ringan dapat mengurangi beban mesin, sasis, suspensi, dan komponen lainnya sehingga menciptakan efisiensi bahan bakar yang lebih baik, serta peningkatan kinerja saat dikemudikan, menikung lebih stabil, maupun kemampuan berhenti dengan jarak yang lebih pendek. Untuk setiap pengurangan 100 kg bobot kendaraan, berkontribusi terhadap peningkatan efisiensi bahan bakar sekitar 5-6 persen.
Pengaplikasian Heartect berpengaruh terhadap perubahan struktur sasis yang lebih ringan, rigid dan keamanan yang lebih baik jika terjadi benturan. Platform Heartect lebih rigid 10 persen dan 15 persen lebih ringan, sehingga meningkatkan performa dapat terwujud secara optimal.