Safety Driving
Kampanye Keselamatan di Jalan Jangan Kendor Karena Pandemi
Ekawan Raharja • 18 Desember 2020 14:00
Jakarta: Perubahan berskala besar yang terjadi atas dampak kehadiran Covid-19 merupakan tantangan besar bagi seluruh dunia untuk dapat beradaptasi, termasuk di Indonesia. Perubahan ini telah mengubah cara kita dalam beraktivitas, mulai dari belanja, bekerja, hingga berlalu lintas di jalan raya. Meski demikian kondisi ini jangan sampai mengendorkan semangat untuk tertib berlalu lintas dan menyebarkan kampanye keselamatan di jalan raya.
Kampanye keselamatan di jalan raya ini tetap harus digalakan di berbagai daerah mengingat masih banyak kecelakaan yang tetap terjadi selama pandemi berlangsung. Data Korlantas Polri memaparkan bahwa pada periode Minggu ke-32 tahun 2020 sendiri jumlah kecelakaan lalu lintas telah mencapai 1.234 kejadian.
Dari data berikut terlihat bahwa risiko kecelakaan lalu lintas tidak bergantung pada situasi lalu lintas. Menurut data Kepolisian yang dihimpun oleh Kominfo (2017), rata-rata 3 orang meninggal setiap jam akibat kecelakaan jalan di Indonesia.
Data yang sama menyatakan 3 penyebab utama kecelakaan lalu lintas antara lain; 61 persen kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia yang terkait dengan kemampuan serta karakter pengemudi, disusul dengan 30 persen disebabkan oleh faktor prasarana dan lingkungan, sementara 9 persen disebabkan karena faktor kendaraan.
Hal ini kemudian membuat Adira Insurance tetap menggencarkan kampanye I Wanna Get Home Safely untuk mendukung peningkatan keselamatan jalan di Indonesia dengan menggandeng berbagai lima pilar keselamatan jalan, komunitas dan NGO. Kampanye ini sudah dijalankan secara konsisten selama 10 tahun terakhir demi bisa mengedukasi pengguna dan mengurangi angka kecelakaan di jalan raya.
IRSA Riset Pola Perilaku Pengguna Jalan
Kampanye I Wanna Get Home Safely kemudian melahirkan program Indonesia Road Safety Award (IRSA) dengan menggandeng pemerintah daerah. Program ini memberikan apresiasi kepada Kota dan Kabupaten yang memiliki penerapan tata kelola keselamatan jalan terbaik. IRSA digagas dengan tujuan untuk menurunkan angka kecelakaan di Indonesia serta terus berupaya untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat baik pemerintah, pihak lembaga swadaya masyarakat, pihak swasta, masyarakat dan berbagai pihak lainnya untuk terus peduli terhadap keselamatan jalan.
“Sejalan dengan tujuan awal kampanye keselamatan jalan I Wanna Get Home Safely yakni untuk mewujudkan keamanan dan keselamatan bagi masyarakat Indonesia, kami secara konsisten menggalakkan keselamatan jalan dengan melakukan berbagai penyesuaian terhadap program IRSA menjadi riset pemetaan profil keselamatan jalan di 15 Kota yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia melalui Road Safety Behavior Research. Hal ini kami lakukan demi menjaga keamanan dan keselamatan kita bersama dan juga mendukung instruksi Pemerintah untuk mengurangi risiko penyebaran virus COVID-19,” ungkap Direktur Adira Insurance, Donni Gandamana, melalui keterangan resminya.
Road Safety Behavior Research dilakukan selama 3 bulan sejak Oktober 2020, dengan mengambil 1.500 responden yang tersebar di 15 Kota di Indonesia. Berbeda dari riset yang sebelumnya dilakukan, riset yang sedang berjalan ini akan melihat bagaimana perilaku berkendara dari masyarakat Indonesia yang mencakup pengetahuan, sikap hingga kebiasaan.
“Riset ini merupakan pengembangan dari IRSA. Biasanya kami melihat bagaimana program keselamatan jalan yang diterapkan oleh Pemerintah Kota dan Kabupaten berjalan dengan baik di mata masyarakat, sementara riset ini melihat dari sisi yang berbeda yaitu perilaku masyarakat itu sendiri. Kami berharap riset ini dapat menjadi inspirasi maupun referensi bagi Pemerintah, komunitas, lembaga swadaya masyarakat, pihak swasta lainnya dan masyarakat untuk menerapkan sistem tata kelola keselamatan jalan yang lebih baik di Indonesia,” ungkap Donni.
IRSA sendiri merupakan bentuk kolaborasi dan sinergi Adira Insurance dengan 5 Pilar keselamatan jalan di Indonesia yang disesuaikan dengan Rancangan Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Jalan, diantaranya Kementerian PPN/BAPPENAS, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan, Korps Lalu Lintas RI, dan Kementerian Kesehatan.
“Membangun kesadaran masyarakat akan keselamatan jalan tentunya bukan merupakan pekerjaan jangka pendek dan hanya dikerjakan satu pihak saja. Ini membutuhkan strategi, kolaborasi, dan komitmen jangka panjang dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Adira Insurance secara konsisten terus mewujudkan komitmen kami untuk membantu meningkatkan keselamatan jalan,” ungkap Donni.
Hasil riset Road Safety Behavior diharapkan dapat mendefinisikan Index Road Safety Behavior dari masyarakat Indonesia dan mengukur risiko berkendara dari perilaku masyarakat Indonesia di jalan. Adapun 15 kota yang diriset yaitu Denpasar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, Makassar, Malang, Padang, Yogyakarta, Tangerang, Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, dan DKI Jakarta.
“Membangun kesadaran masyarakat akan keselamatan jalan tentunya bukan merupakan pekerjaan jangka pendek dan hanya dikerjakan satu pihak saja. Ini membutuhkan strategi, kolaborasi, dan komitmen jangka panjang dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Adira Insurance secara konsisten terus mewujudkan komitmen kami untuk membantu meningkatkan keselamatan jalan,” ungkap Donni.
Hasil riset Road Safety Behavior diharapkan dapat mendefinisikan Index Road Safety Behavior dari masyarakat Indonesia dan mengukur risiko berkendara dari perilaku masyarakat Indonesia di jalan. Adapun 15 kota yang diriset yaitu Denpasar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, Makassar, Malang, Padang, Yogyakarta, Tangerang, Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, dan DKI Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)