Jakarta: Kemacetan menjadi salah satu permasalahan yang lazim ditemui di kota-kota besar. Perusahaan dalam negeri ini kemudian berinovasi dan mereka pun siap memberikan solusi untuk mengatasi kemacetan sehari-hari.
PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (PT TKDN) akan mengembangkan sistem berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligent/AI) untuk membantu mengurai kemacetan di persimpangan lampu merah bernama Intelligent Traffic Control System (ITCS) atau sistem pengendalian lalu lintas cerdas. Pilot project ini rencananya akan diimplementasikan di kota-kota besar Indonesia.
Berbeda dengan ITS Traffic Light yang telah ada, Program yang diusung PT TKDN telah dilengkapi dengan Teknologi AI Digital Twinning 3D Generasi ke-5. "Sistem tersebut mampu mendeteksi penumpukan kendaraan saat terjadi antrian di lampu merah dan menyesuaikan lampu lalu lintas sesuai dengan padatnya arus kendaraan di setiap ruas jalan sehingga penumpukan kendaraan di lampu merah selanjutnya dapat dihindari," jelas CEO PT TKDN, David Santoso, melalui keterangan resminya.
Baca Juga:
Gaya 'Tabrak Warna' New Yamaha Gear 125
Beberapa fitur yang dimiliki adalah Self Adjustment Time di mana sistem akan bekerja secara real time dengan memonitor tiap kaki simpang. Kamera yang dipasang masing-masing kaki simpang di persimpangan jalan akan menginformasikan kepada sistem kontrol mengenai kondisi lalu lintas secara real time. Kemudian setiap Lima detik, sistem kontrol otomatis akan menganalisa apakah diperlukan penyesuaian aktivitas lampu lalu lintas sehingga output yang diberikan dapat lebih optimal berdasarkan kondisi persimpangan.
Lalu terdapat fitur Bus Priority di mana lampu lalu lintas akan beradaptasi guna meningkatkan kelancaran perjalanan kendaraan serta ketepatan waktu transportasi umum berdasarkan pantauan kamera cerdas yang dapat melakukan identifikasi kendaraan umum (Bus, Feeder, Bus Sekolah) berdasarkan Bentuk/jenis kendaraan dan Plat Nomer kendaraan.
Fungsi Ketiga adalah fungsi Traffic Flow Control guna mengurangi antrian kendaraan, sehingga dapat meningkatkan efektifitas & efisiensi lalu lintas.
Kelebihan lainnya, teknologi ITCS sangat memungkinkan beroperasi di banyak titik persimpangan dan terintegrasi dengan persimpangan lain yang telah terpasang teknologi yang sama, sehingga kemungkinan terjadi kemacetan akibat antrian kendaraan di persimpangan selanjutnya dapat terhindar. Beberapa lampu lalu lintas pintar membantu pengemudi dengan menyarankan kecepatan mengemudi yang optimal.
Baca Juga:
Perodua Buka Suara Mengenai Skandal Uji Tabrak Daihatsu
Pengemudi yang menjaga kecepatan ini akan selalu mencapai lampu lalu lintas berikutnya saat hijau. Ini membantu mengatur lalu lintas, dan menciptakan konsep lampu lalu lintas selalu hijau (green wave).
“Dengan teknologi ini, sangat memungkinkan untuk mengatur lampu lalu lintas di jalan yang berpotongan agar kendaraan prioritas seperti damkar atau ambulans yang sedang bertugas, bahkan transportasi umum seperti bus atau taksi yang mendekati lampu lalu lintas dapat didahulukan dibanding mobil pribadi,” tutup David.
Jakarta: Kemacetan menjadi salah satu permasalahan yang lazim ditemui di kota-kota besar. Perusahaan dalam negeri ini kemudian berinovasi dan mereka pun siap memberikan solusi untuk mengatasi kemacetan sehari-hari.
PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (PT TKDN) akan mengembangkan sistem berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligent/AI) untuk membantu mengurai kemacetan di persimpangan lampu merah bernama Intelligent Traffic Control System (ITCS) atau sistem pengendalian lalu lintas cerdas. Pilot project ini rencananya akan diimplementasikan di kota-kota besar Indonesia.
Berbeda dengan ITS Traffic Light yang telah ada, Program yang diusung PT TKDN telah dilengkapi dengan Teknologi AI Digital Twinning 3D Generasi ke-5. "Sistem tersebut mampu mendeteksi penumpukan kendaraan saat terjadi antrian di lampu merah dan menyesuaikan lampu lalu lintas sesuai dengan padatnya arus kendaraan di setiap ruas jalan sehingga penumpukan kendaraan di lampu merah selanjutnya dapat dihindari," jelas CEO PT TKDN, David Santoso, melalui keterangan resminya.
Baca Juga:
Gaya 'Tabrak Warna' New Yamaha Gear 125
Beberapa fitur yang dimiliki adalah Self Adjustment Time di mana sistem akan bekerja secara real time dengan memonitor tiap kaki simpang. Kamera yang dipasang masing-masing kaki simpang di persimpangan jalan akan menginformasikan kepada sistem kontrol mengenai kondisi lalu lintas secara real time. Kemudian setiap Lima detik, sistem kontrol otomatis akan menganalisa apakah diperlukan penyesuaian aktivitas lampu lalu lintas sehingga output yang diberikan dapat lebih optimal berdasarkan kondisi persimpangan.
Lalu terdapat fitur Bus Priority di mana lampu lalu lintas akan beradaptasi guna meningkatkan kelancaran perjalanan kendaraan serta ketepatan waktu transportasi umum berdasarkan pantauan kamera cerdas yang dapat melakukan identifikasi kendaraan umum (Bus, Feeder, Bus Sekolah) berdasarkan Bentuk/jenis kendaraan dan Plat Nomer kendaraan.
Fungsi Ketiga adalah fungsi Traffic Flow Control guna mengurangi antrian kendaraan, sehingga dapat meningkatkan efektifitas & efisiensi lalu lintas.
Kelebihan lainnya, teknologi ITCS sangat memungkinkan beroperasi di banyak titik persimpangan dan terintegrasi dengan persimpangan lain yang telah terpasang teknologi yang sama, sehingga kemungkinan terjadi kemacetan akibat antrian kendaraan di persimpangan selanjutnya dapat terhindar. Beberapa lampu lalu lintas pintar membantu pengemudi dengan menyarankan kecepatan mengemudi yang optimal.
Baca Juga:
Perodua Buka Suara Mengenai Skandal Uji Tabrak Daihatsu
Pengemudi yang menjaga kecepatan ini akan selalu mencapai lampu lalu lintas berikutnya saat hijau. Ini membantu mengatur lalu lintas, dan menciptakan konsep lampu lalu lintas selalu hijau (green wave).
“Dengan teknologi ini, sangat memungkinkan untuk mengatur lampu lalu lintas di jalan yang berpotongan agar kendaraan prioritas seperti damkar atau ambulans yang sedang bertugas, bahkan transportasi umum seperti bus atau taksi yang mendekati lampu lalu lintas dapat didahulukan dibanding mobil pribadi,” tutup David.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)