Jakarta: Korlantas Polri kini terus melakukan sosialisasi mengenai “Indonesia Menuju Zero Over Dimension dan Overload”. Dipetakan ada belasan ribu kendaraan yang melanggar ODOL dan harus ditertibkan.
Kabag Ops Korlantas Polri, Kombes Pol Aries, menjelaskan hasil sementara dari tahap sosialisasi menunjukkan sebanyak 42.000 kendaraan telah disosialisasikan, dan 11.000 di antaranya terindikasi mengalami pelanggaran ODOL.
“Sudah 42.000 yang dilaksanakan sosialisasi, 11.000 terindikasi Over Dimension itu sudah bagus. Selama satu bulan ini sampai dengan tanggal 30 akan kita evaluasi setelah tanggal 30 kita akan melaksanakan tahap peringatan kalau tadi kita menyerang ke lokasinya kita akan melaksanakan kegiatan ini di jalan,” kata Aries dikutip dari situs resmi Korlantas Polri.
Aries juga sudah memberikan arahan kepada bawahannya mengenai pentingnya pelaksanaan program Indonesia Menuju Zero Over Dimension dan Overload.
“Ada program kegiatan Indonesia menuju Zero Over Dimension dan Overload mungkin wilayah sudah paham karena beberapa kali melaksanakan zoom meeting mendapatkan arahan langsung dari pimpinan Bapak Menteri Wamen Kakorlantas dan lain-lain tapi,” ujar Aries.
Aries menambahkan, meski program ini telah dicanangkan sejak lama, implementasinya belum optimal. Melalui evaluasi terbaru, kondisi saat ini mendukung upaya lebih serius dalam menertibkan pelanggaran Over Dimension dan Overload di jalan raya.
“Sejak 2016, 2017 itu sudah digaungkan Zero Over Dimension dan Overload tapi tidak terlaksana dengan baik kemudian berdasarkan hasil evaluasi dan melihat kondisi yang ada saat ini ini kondisinya mendukung untuk dilaksanakan kegiatan upaya untuk menertibkan,” jelasnya.
Ia menjelaskan istilah 'menuju' digunakan karena pencapaian nol pelanggaran akan sulit. Namun demikian, langkah pengurangan yang nyata menunjukkan bahwa negara hadir dan tidak tinggal diam terhadap potensi bahaya di jalan raya.
“Kenapa menuju karena kalau zero sama sekali itu sulit jadi menuju mengurangi saja itu sudah bagus sudah ada action yang menunjukkan negara hadir negara tidak pasrah negara tidak membiarkan sesuatu yang tidak berkeselamatan beroperasi di jalan,” tambahnya.
Jakarta: Korlantas Polri kini terus melakukan sosialisasi mengenai “Indonesia Menuju Zero
Over Dimension dan Overload”. Dipetakan ada belasan ribu kendaraan yang melanggar
ODOL dan harus ditertibkan.
Kabag Ops Korlantas Polri, Kombes Pol Aries, menjelaskan hasil sementara dari tahap sosialisasi menunjukkan sebanyak 42.000 kendaraan telah disosialisasikan, dan 11.000 di antaranya terindikasi mengalami pelanggaran ODOL.
“Sudah 42.000 yang dilaksanakan sosialisasi, 11.000 terindikasi Over Dimension itu sudah bagus. Selama satu bulan ini sampai dengan tanggal 30 akan kita evaluasi setelah tanggal 30 kita akan melaksanakan tahap peringatan kalau tadi kita menyerang ke lokasinya kita akan melaksanakan kegiatan ini di jalan,” kata Aries dikutip dari situs resmi Korlantas Polri.
Aries juga sudah memberikan arahan kepada bawahannya mengenai pentingnya pelaksanaan program Indonesia Menuju Zero Over Dimension dan Overload.
“Ada program kegiatan Indonesia menuju Zero Over Dimension dan Overload mungkin wilayah sudah paham karena beberapa kali melaksanakan zoom meeting mendapatkan arahan langsung dari pimpinan Bapak Menteri Wamen Kakorlantas dan lain-lain tapi,” ujar Aries.
Aries menambahkan, meski program ini telah dicanangkan sejak lama, implementasinya belum optimal. Melalui evaluasi terbaru, kondisi saat ini mendukung upaya lebih serius dalam menertibkan pelanggaran Over Dimension dan Overload di jalan raya.
“Sejak 2016, 2017 itu sudah digaungkan Zero Over Dimension dan Overload tapi tidak terlaksana dengan baik kemudian berdasarkan hasil evaluasi dan melihat kondisi yang ada saat ini ini kondisinya mendukung untuk dilaksanakan kegiatan upaya untuk menertibkan,” jelasnya.
Ia menjelaskan istilah 'menuju' digunakan karena pencapaian nol pelanggaran akan sulit. Namun demikian, langkah pengurangan yang nyata menunjukkan bahwa negara hadir dan tidak tinggal diam terhadap potensi bahaya di jalan raya.
“Kenapa menuju karena kalau zero sama sekali itu sulit jadi menuju mengurangi saja itu sudah bagus sudah ada action yang menunjukkan negara hadir negara tidak pasrah negara tidak membiarkan sesuatu yang tidak berkeselamatan beroperasi di jalan,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)