Sejarah Otomotif
Sejarah Toyota Kijang, Berawal Dari Kendaraan Niaga
Ekawan Raharja • 12 Juni 2022 09:00
Jakarta: Toyota Kijang, dan kini sudah masuk ke generasi Innova, sudah eksis di Indonesia selama 45 tahun. Mobil ini awalnya dirancang sebagai kendaraan niaga yang terjangkau oleh masyarakat, dan kini menjadi salah satu mobil keluarga dengan harga tembus hingga Rp517 jutaan (on the road DKI Jakarta).
Kisah kelahiran Kijang tidak dapat dipisahkan dari program Kendaraan Bermotor Niaga Serbaguna (KBNS) yang dicanangkan oleh pemerintah di awal tahun 1970-an. Pemerintah menginginkan ada mobil dengan harga terjangkau yang bisa dibeli oleh seluruh lapisan masyarakat dalam menunjang pembangunan di masa itu.
Di saat bersamaan, Toyota sudah mengidentifikasi adanya kebutuhan kendaraan komersial serbaguna berharga terjangkau di negara berkembang dengan menginisiasi project Basic Utility Vehicle (BUV) di tahun 1972. Setelah melalui serangkaian proses, lahirlah Toyota Kijang pada 9 Juni 1977, di mana nama Kijang dipilih karena dianggap sesuai dengan konsep KBNS dan BUV, yaitu kendaraan yang lincah dan gesit.
Saat pertama kali diperkenalkan sebagai sebuah BUV, Kijang memiliki ciri-khas tersendiri yaitu posisi mesin yang berada di depan. Sehingga Kijang memiliki 'hidung’ alias bonnet yang lebih aman ketimbang model pick-up dengan mesin di bawah tempat duduk depan, serta lebih nyaman karena tidak ada gangguan panas dan suara mesin.
Keunggulan tersebut mendorong pabrikan untuk memproduksi Kijang tipe cab berlantai sebagai platform karoseri yang menjadi basis minibus. Sambutan positif langsung diberikan oleh masyarakat Indonesia yang mendambakan kendaraan minibus dengan harga terjangkau, praktis, perawatannya mudah, daya angkut besar, dan aman.
Selanjutnya, generasi kedua Kijang yang lahir di tahun 1981 dan menjadi tonggak bersejarah dimulainya era Kijang sebagai mobil penumpang.
Semakin mengutamakan kenyamanan berkendara, jenama asal Jepang ini terus berinovasi yang berujung pada hadirnya Kijang generasi ketiga atau ‘Kijang Super’ mulai tahun 1986. Kijang Super tampil lebih modern, dengan proses manufaktur lebih canggih yang diberi nama Full Pressed Body (FPB) sehingga memiliki kualitas lebih baik.
Kijang Super kembali mendapatkan peningkatan terkait proses perakitan bebas dempul dengan nama Toyota Original Body (TOB) pada tahun 1992. Sebagai minibus bercitarasa sedan, Kijang Super diminati keluarga Indonesia.
Kijang mengalami evolusi besar pada desain dan semakin mengukuhkan posisinya sebagai mobil keluarga Indonesia dengan kedatangan generasi keempat alias ‘Kijang Kapsul’ tahun 1997. Survey dan riset langsung ke lapangan membawa kesimpulan untuk menghadirkan Kijang baru dengan fokus kepada kendaraan penumpang ketimbang niaga. Alhasil, desain membulat dan modern di eranya, di samping kenyamanan berkendara yang semakin premium.
Seiring dengan rekam jejak Kijang yang sukses membentuk pasar domestik, Toyota Indonesia mendapat kepercayaan menjadi pusat pengembangan model MPV bersamaan dengan program IMV (Innovative International Multi-purpose Vehicle) yang sedang berjalan. Program ini melahirkan generasi kelima Kijang di tahun 2004 dengan sematan nama baru yaitu Kijang Innova, yang menjadi Kijang pertama yang fokus hanya sebagai kendaraan penumpang dilengkapi dengan berbagai inovasi dan teknologi canggih. Citra Kijang Innova sebagai kendaraan premium mulai terbentuk dalam memenuhi kebutuhan mobilitas kalangan menengah.
Kijang Innova terus dikembangkan mengikuti tren dan kebutuhan yang terus berubah dari waktu ke waktu. Kijang Innova Reborn yang meluncur pada tahun 2015 mulai mengubah tampilan serta posisinya sebagai mobil keluarga premium namun tetap mempertahankan DNA Kijang yakni durable, comfortable, dan peace of mind.
Saat itu, Indonesia kembali mendapatkan kehormatan untuk melakukan world premiere Kijang Innova Reborn berkat prestasinya mempertahankan keunggulan Kijang Innova. Pada tahun 2017, Kijang Innova hadir dengan varian baru yaitu Innova Venturer yang dilengkapi dengan tambahan fitur dan aksesoris premium.
Terhitung sejak awal diluncurkan, milestones produksi 1 juta unit Kijang berhasil dicatat di tahun 2003. Bahkan di tahun 2022 ini, total penjualan Kijang di pasar otomotif nasional sudah menembus angka 2 juta unit, dimana penjualannya dalam periode Januari – Mei 2022 mencapai lebih dari 20 ribu unit atau meningkat 14,6 persen dibandingkan tahun 2021 lalu dengan periode yang sama.
"Berawal dari kendaraan niaga, berkembang menjadi kendaraan keluarga, hingga menjadi MPV premium, kini Toyota Kijang telah menjadi ikon otomotif Indonesia yang mendunia bermodalkan kualitas berstandar global,” kata President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Susumu Matsuda, melalui keterangan resminya.
Selanjutnya, generasi kedua Kijang yang lahir di tahun 1981 dan menjadi tonggak bersejarah dimulainya era Kijang sebagai mobil penumpang.
Semakin mengutamakan kenyamanan berkendara, jenama asal Jepang ini terus berinovasi yang berujung pada hadirnya Kijang generasi ketiga atau ‘Kijang Super’ mulai tahun 1986. Kijang Super tampil lebih modern, dengan proses manufaktur lebih canggih yang diberi nama Full Pressed Body (FPB) sehingga memiliki kualitas lebih baik.
Kijang Super kembali mendapatkan peningkatan terkait proses perakitan bebas dempul dengan nama Toyota Original Body (TOB) pada tahun 1992. Sebagai minibus bercitarasa sedan, Kijang Super diminati keluarga Indonesia.
Kijang mengalami evolusi besar pada desain dan semakin mengukuhkan posisinya sebagai mobil keluarga Indonesia dengan kedatangan generasi keempat alias ‘Kijang Kapsul’ tahun 1997. Survey dan riset langsung ke lapangan membawa kesimpulan untuk menghadirkan Kijang baru dengan fokus kepada kendaraan penumpang ketimbang niaga. Alhasil, desain membulat dan modern di eranya, di samping kenyamanan berkendara yang semakin premium.
Seiring dengan rekam jejak Kijang yang sukses membentuk pasar domestik, Toyota Indonesia mendapat kepercayaan menjadi pusat pengembangan model MPV bersamaan dengan program IMV (Innovative International Multi-purpose Vehicle) yang sedang berjalan. Program ini melahirkan generasi kelima Kijang di tahun 2004 dengan sematan nama baru yaitu Kijang Innova, yang menjadi Kijang pertama yang fokus hanya sebagai kendaraan penumpang dilengkapi dengan berbagai inovasi dan teknologi canggih. Citra Kijang Innova sebagai kendaraan premium mulai terbentuk dalam memenuhi kebutuhan mobilitas kalangan menengah.