BSD City: Ketua Umum Induk Koperasi Unit Desa (Inkud), Portasius Nggedi, menyebutkan langkah pengembangan mobil rakyat yang bakal diproduksi oleh PT Pindad. Nantinya mobil itu didesain bukan sebagai kendaraan penumpang, namun lebih kepada kendaraan angkut dengan harga terjangkau.
“Mobil rakyat ini bukan mobil keluarga ya tetapi seperti pikap. Ini untuk kebutuhan-kebutuhan di tingkat desa, supaya produksi di desa ada transportasinya,” kata Portasius Nggedi pada Jumat (12-12-2025) di BSD City, Kabupaten Tangerang Selatan, Banten.
Portasius Nggedi juga menyebutkan Inkud telah melakukan kemitraan strategis untuk mempercepat pengembangan ekonomi desa, salah satunya dengan PT Pindad untuk mengembangkan teknologi alat pertanian dan penguatan rantai pasok.
Pindad akan berkolaborasi dalam menciptakan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk modernisasi pertanian desa sekaligus memperkuat rantai pasok komoditas.
Baca Juga:
Terekam! Nissan Uji Coba Juke EV di Eropa
"Tentunya kebutuhan mobil rakyat ini kita semua tahu bahwa Bapak Presiden sudah mendirikan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih yang merupakan bagian terintegrasi dari jaringan Inkud, yang sudah mempunyai jaringan sebanyak 9.436 dengan anggota per orang sebanyak 13,6 juta rakyat Indonesia," lanjutnya.
Portasius berharap dari 13 juta anggota Induk KUD, setidaknya satu juta di antaranya dapat mengakses mobil rakyat. “Di situ peran koperasi (Induk KUD) masuk, memfasilitasi mereka. Mereka juga bisa mencicil (pembayaran) mobilnya,” kata Portasius.
Demi mendukung kelancaran penggunaan mobil rakyat, Induk KUD akan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam penyediaan jaringan suku cadang dan servis.
“Ini menjadi bahan diskusi. Kami memfasilitasi, di provinsi kami punya kantor pelatihan. Kabupaten dan kecamatan kami punya KUD, kami sediakan lahan untuk bengkel dan lainnya,” tegas dia.
Baca Juga:
Panduan Pasang Dashcam Mobil di Rumah, Irit Biaya!
Portasius juga berharap kelak mobil rakyat ini terjangkau oleh banyak pihak. “Harga kendaraannya itu Rp 50 juta. Nah tentunya akan dihitung lagi ya."
Namun dia menegaskan harga tersebut belum ketok palu. Sebab belum diketahui metode penjualannya, apakah termasuk baterai atau menggunakan skema yang berbeda.
BSD City: Ketua Umum Induk
Koperasi Unit Desa (Inkud), Portasius Nggedi, menyebutkan langkah pengembangan mobil rakyat yang bakal diproduksi oleh
PT Pindad. Nantinya mobil itu didesain bukan sebagai kendaraan penumpang, namun lebih kepada kendaraan angkut dengan harga terjangkau.
“Mobil rakyat ini bukan mobil keluarga ya tetapi seperti pikap. Ini untuk kebutuhan-kebutuhan di tingkat desa, supaya produksi di desa ada transportasinya,” kata Portasius Nggedi pada Jumat (12-12-2025) di BSD City, Kabupaten Tangerang Selatan, Banten.
Portasius Nggedi juga menyebutkan Inkud telah melakukan kemitraan strategis untuk mempercepat pengembangan ekonomi desa, salah satunya dengan PT Pindad untuk mengembangkan teknologi alat pertanian dan penguatan rantai pasok.
Pindad akan berkolaborasi dalam menciptakan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk modernisasi pertanian desa sekaligus memperkuat rantai pasok komoditas.
"Tentunya kebutuhan mobil rakyat ini kita semua tahu bahwa Bapak Presiden sudah mendirikan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih yang merupakan bagian terintegrasi dari jaringan Inkud, yang sudah mempunyai jaringan sebanyak 9.436 dengan anggota per orang sebanyak 13,6 juta rakyat Indonesia," lanjutnya.
Portasius berharap dari 13 juta anggota Induk KUD, setidaknya satu juta di antaranya dapat mengakses mobil rakyat. “Di situ peran koperasi (Induk KUD) masuk, memfasilitasi mereka. Mereka juga bisa mencicil (pembayaran) mobilnya,” kata Portasius.
Demi mendukung kelancaran penggunaan mobil rakyat, Induk KUD akan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam penyediaan jaringan suku cadang dan servis.
“Ini menjadi bahan diskusi. Kami memfasilitasi, di provinsi kami punya kantor pelatihan. Kabupaten dan kecamatan kami punya KUD, kami sediakan lahan untuk bengkel dan lainnya,” tegas dia.
Portasius juga berharap kelak mobil rakyat ini terjangkau oleh banyak pihak. “Harga kendaraannya itu Rp 50 juta. Nah tentunya akan dihitung lagi ya."
Namun dia menegaskan harga tersebut belum ketok palu. Sebab belum diketahui metode penjualannya, apakah termasuk baterai atau menggunakan skema yang berbeda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)