Toyota Innova Zenix Hybrid Flexy Fuel. Medcom.id/Ekawan Raharja
Toyota Innova Zenix Hybrid Flexy Fuel. Medcom.id/Ekawan Raharja

Mobil Hybrid Bakal Terus Gaet Hati Konsumen di Indonesia

Ekawan Raharja • 30 Juli 2024 11:27
BSD City: Mobil hybrid semakin banyak populasinya di jalanan Indonesia. Bahkan diprediksi, teknologi kombinasi motor listrik dan mesin ini bakal terus menarik minat konsumen di dalam negeri.
 
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohanes Nangoi, memprediksi populasi mobil hybrid akan terus meningkat. Diprediksi penjualannya dapat mencapai 70 ribu unit hingga akhir tahun 2024. “Jadi kalau saya lihat mungkin mobil hybrid di akhir tahun bisa mencapai sekitar 65.000-70.000 unit, berarti ada peningkatan lagi,” kata Nangoi pada Sabtu (27-7-2024)  malam.
 
Berdasarkan data yang disebutkan Nangoi, jumlah penjualan mobil hybrid di tahun 2022 hanya 10.000 unit. Kemudian di tahun 2023, penjualannya melojak drastic mencapai 55.000 unit. "Sementara tahun ini, tercatat populasi mobil hybrid telah mencapai nyaris 32 ribu unit hingga bulan Mei," ungkap Nangoi.

Alasan Mobil Hybrid Menjadi Pilihan

Kesadaran masyarakat akan keunggulan efisiensi mobil hybrid dalam hal konsumsi bahan bakar menjadi salah satu alasan utama mobil tersebut laris di pasar.
 
Baca Juga:
Pembalap Astra Honda Kibarkan Merah Putih di ARRC 2024 Mandalika


“Karena memang masyarakat sudah mulai menyadari bahwa yang namanya mobil hybrid itu lebih hemat bahan bakar fosil, dan emisi gas buangnya lebih baik. Harganya juga mulai berkompetisi,” ujar Yohanes.

Mobil Full Listrik Juga Berkembang

Sementara pertumbuhan mobil listrik sepenuhnya (Battery Electric Vehicle/BEV) diakui Nangoi tidak semoncer penjualan mobil hybrid. Namun populasinya terus meningkat dan cukup membanggakan dari tahun ke tahun.
 
Ia menyebutkan penjualan mobil listrik pada 2022 mencapai 10.000 unit, dan meningkat di tahun 2023 menjadi 17.000 unit. Kemudian hingga Mei 2024 penjualan mobil listrik telah mencapai 13 ribu unit.
 
“Perhitungan saya ekstrapolasi mungkin akhir tahun bisa mencapai angka 30 ribu unit (BEV), cukup bagus peningkatan. Tapi memang dibandingkan dengan hybrid, hybrid jauh lebih meningkat,” imbuhnya.

Penghambat Penjualan Mobil Listrik

Yohannes menjelaskan, salah satu penyebab pertumbuhan mobil listrik yang tak secepat mobil hybrid ialah ketersediaan infrastruktur dan harga jual yang masih relatif tinggi. “Kenapa bisa begitu yang pertama adalah mobil listrik memerlukan infrastruktur khusus, kemudian yang berikutnya adalah bahwa harganya masih lebih tinggi daripada mobil biasanya, dan masyarakat masih memperhatikan dulu. Tapi semuanya membaik,” kata Yohanes.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan