Jakarta: Program recall mobil secara resmi memanggil para konsumen Mitsubishi Xpander Cross Rockford Fosgate Black Edition tahun 2021. Mereka harus membawa mobilnya ke bengkel resmi untuk menjalani tindakan pencegahan perusakan yang bisa membahayakan keselamatan dan kenyamanan penumpang selama perjalanan.
President Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Naoya Nakamura, menyebutkan sudah melakukan investigasi terhadap fitur Around View Monitor (AVM) di unit Xpander Cross Rockford Fosgate Black Edition. Ternyata pemasangan kamera 360 ini menyebabkan potensi gangguan sistem lampu sein dan lampu hazard, berpotensi mengganggu jalur komunikasi dan informasi antar ECU kendaraan, serta berpotensi menyebabkan mesin berhenti bekerja pada saat mobil dikendarai.
"Secara aktual tidak ada kasus yang telah dilaporkan terkait hal ini. Aktivitas ini dilakukan dengan melepas komponen AVM yang terpasang di mobil terlibat," ungkap Naoya Nakamura melalui keterangan resminya.
Pabrikan berlogo tiga berlian ini sudah melakukan pemanggilan kepada konsumen untuk datang ke bengkel resmi mulai 4 Oktober 2021. Dia berharap konsumen untuk berpartisipasi aktif di program recall ini karena demi kebaikan bersama.
"Kami yakin dan berharap pelanggan memahami dengan baik, bahwa aktivitas recall produk adalah cara yang tepat untuk memastikan mobil layak jalan sehingga mereka terlindungi dari masalah yang tidak terduga," ungkap Naoya Nakamura.
Recall Bukan Berarti Penurunan Kualitas
Program recall juga kerap dilakukan sejumlah merek otomotif lainnya seperti Toyota, Honda, Daihatsu, dan lain-lain. Konsumen yang terkena program recall harus memahami bahwa perbaikan ini bukanlah sebuah penurunan kualitas, namun menjadi sebuah keuntungan. Mengingat mereka diberi tahu, ada komponen yang bermasalah di kendaraan mereka yang berpotensi menimbulkan kecelakaan.
"Recall itu jangan dianggap sebagai penurunan kualitas produk. Karena semua produk yang diproduksi oleh pabrikan, sudah melalui quality control yang ketat. Justru kalau terjadi masalah di kemudian hari, nah sudah menjadi tanggung jawab pemilik produk untuk melakukan perbaikan tanpa memungut biaya. Itu adalah bentuk layanan purna jual juga," klaim Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI, Irwan Kuncoro beberapa waktu lalu kepada Medcom.id.
Recall Bukan Berarti Penurunan Kualitas
Program recall juga kerap dilakukan sejumlah merek otomotif lainnya seperti Toyota, Honda, Daihatsu, dan lain-lain. Konsumen yang terkena program recall harus memahami bahwa perbaikan ini bukanlah sebuah penurunan kualitas, namun menjadi sebuah keuntungan. Mengingat mereka diberi tahu, ada komponen yang bermasalah di kendaraan mereka yang berpotensi menimbulkan kecelakaan.
"Recall itu jangan dianggap sebagai penurunan kualitas produk. Karena semua produk yang diproduksi oleh pabrikan, sudah melalui quality control yang ketat. Justru kalau terjadi masalah di kemudian hari, nah sudah menjadi tanggung jawab pemilik produk untuk melakukan perbaikan tanpa memungut biaya. Itu adalah bentuk layanan purna jual juga," klaim Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI, Irwan Kuncoro beberapa waktu lalu kepada Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)
