Nissan Mau Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik, Di Indonesia?

Jakarta: Arah pengembangan produk Nissan di masa depan jelas menuju ke kendaraan listrik. Mereka pun kini sudah mengumumkan akan membangun pabrik baterai di luar Jepang. Jenama asal Jepang tersebut akan membangun sebuah pabrik baterai bukan di Indonesia, melainkan di Inggris. Mereka ingin menjadikan Negeri Ratu Elizabeth tersebut menjadi salah satu basis produksi terbesar di luar Jepang. Autocar menuliskan pihak pabrikan sudah melakukan pembicaran ke tahap yang cukup jauh. Hasil dari pembicaraan dan kesepakatannya ini akan diumumkan dalam beberapa bulan ke depan. Pabrik ini kemungkinan besar akan ada di Sunderland. Lokasi ini paling memungkinkan karena saudara dari Mitsubishi dan Renault tersebut sudah memiliki pabrik produksi mobil di sana, yang salah satunya hasil produksinya adalah Juke. Pabrik baterai ini diperkirakan akan memproduksi hingga 200 ribu baterai setahun. Selain itu, kehadiran fasilitas baru ini jelas membuka lahan pekerjaan baru bagi ribuan orang.   Pabrik ini nantinya akan beroperasi pada tahun 2024, dan menjadi bagian solusi mengantisipasi lonjakan pertumbuhan mobil listrik. Terlebih, Inggris sudah mengumumkan  untuk mengakhiri penjualan kendaraan bensin dan diesel pada tahun 2030. Terlepas dari rencana Nissan dalam membuat pabrik baterai di Inggris, Indonesia juga menjadi salah satu negara yang agresif dalam menarik investasi pembangunan fasilitas produksi baterai. Kekayaan alam Indonesia yang melimpah, dan banyaknya bahan Nikel sebagai salah satu bahan utama pembuat baterai, membuat Indonesia terbuka dalam industri produksi baterai kendaraan listrik. Sejauh ini, sudah ada sejumlah produsen baterai yang berkomitmen membangun pabrik di Indonesia, yakni China's Contemporary Amperex Technology (CATL) dan LG.