Jakarta: Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo, langsung memberikan gebrakan di tubuh organisasi pengelola motorsport di Indonesia. Dia berencana tidak hanya fokus terhadap dunia motorsport Indonesia, namun juga keselamatan di jalan raya.
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini berencana untuk memberikan pelatihan safety riding dan driving kepada Polri, TNI, BIN, BNPT, BNN, KPK, hingga Paspampers yang melakukan pengawalan VIP hingga VVIP. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kemampuan pengawalan terus meningkat dari waktu ke waktu.
"IMI memiiki program kerja training of trainer (TOT) kepada personel Polri, BIN, dan TNI untuk pengawalan VIP hingga VVIP. Sehingga kemampuan mereka untuk safety dan defensive driving terus meningkat," ungkap Bamsoet melalui keterangan resminya.
Pelatihan ini harus dilakukan karena teknologi sepeda motor terus meningkat dari waktu ke waktu. Sehingga perlu ada pembaruan pengetahuan dan skill seperti teknik pengoperasian kopling, memaksimalkan berat kendaraan, hingga pengereman.
Bahkan untuk menjalankan TOT, pria yang gemar akan otomotif ini berencana menggaet sejumlah pembalap dalam negeri untuk turun membagikan ilmunya kepada para peserta pelatihan. Para peserta akan diajakan berbagai teknik bermanuver, mengintai, escape, hingga menghindari kecelakaan di tengah situasi jalan yang sedang tak terkendali.
"Pada prinsipnya, safety driving menekankan keterampilan berkendara berdasarkan standar keselamatan. Sementara defensive driving menekankan pendekatan intelektual tentang bagaimana cara mengemudi dengan aman, benar, efektif, efisien, dan bertanggungjawab serta mampu keluar dari situasi sulit saat menghadapi sergapan," jelas Bamsoet.
Nah kemudian para peserta yang biasa melakukan pengawalan terhadap tamu VIP atau VVIP ini akan menurunkan ilmunya kepada masyarakat. Sehingga diharapkan bisa menekan angka kecelakaan lalu lintas.
"Dalam buku Potret Lalu Lintas di Indonesia Tahun 2019 yang dikeluarkan Korlantas Polri, mencatat pada 2018 terdapat 141.428.052 unit kendaraan bermotor di Indonesia. Sebanyak 81,58 persennya merupakan kendaraan sepeda motor. Di sepanjang tahun 2018, dari 196.457 kecelakaan lalu lintas, 73,49 persennya melibatkan sepeda motor," terang Bamsoet.
"Pada prinsipnya, safety driving menekankan keterampilan berkendara berdasarkan standar keselamatan. Sementara defensive driving menekankan pendekatan intelektual tentang bagaimana cara mengemudi dengan aman, benar, efektif, efisien, dan bertanggungjawab serta mampu keluar dari situasi sulit saat menghadapi sergapan," jelas Bamsoet.
Nah kemudian para peserta yang biasa melakukan pengawalan terhadap tamu VIP atau VVIP ini akan menurunkan ilmunya kepada masyarakat. Sehingga diharapkan bisa menekan angka kecelakaan lalu lintas.
"Dalam buku Potret Lalu Lintas di Indonesia Tahun 2019 yang dikeluarkan Korlantas Polri, mencatat pada 2018 terdapat 141.428.052 unit kendaraan bermotor di Indonesia. Sebanyak 81,58 persennya merupakan kendaraan sepeda motor. Di sepanjang tahun 2018, dari 196.457 kecelakaan lalu lintas, 73,49 persennya melibatkan sepeda motor," terang Bamsoet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)