Grille Nissan Ariya. Nissan
Grille Nissan Ariya. Nissan

Nissan Akan PHK 20.000 Orang Karyawan Global

Ekawan Raharja • 14 Mei 2025 09:00
Tokyo: Nissan Motor Co. akan memangkas lebih dari 10.000 pekerjaan secara global, sehingga total pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan, termasuk yang sebelumnya diumumkan, mencapai sekitar 20.000 atau 15 persen dari total tenaga kerjanya.
 
Menurut laporan dari Reuters, langkah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk merampingkan bisnis dan meningkatkan ketahanan perusahaan di tengah lemahnya penjualan di dua pasar utamanya: China dan Amerika Serikat (AS).
 
NHK, penyiar publik Jepang, melaporkan kabar tersebut pada Senin (13/5), sementara Nissan menolak memberikan komentar.

Sebelumnya, Nissan telah memperingatkan mereka kemungkinan akan mencatat kerugian bersih sebesar 700 hingga 750 miliar yen (sekitar USD 4,74 hingga 5,08 miliar) akibat biaya penurunan nilai aset (impairment charges) yang besar.
 
Baca Juga:
Panduan Menentukan Tekanan Angin Ban Mobil yang Ideal

 
Kinerja yang menurun di AS terjadi karena produsen mobil ini tertinggal dalam tren mobil hybrid dan gagal memanfaatkan keunggulan awal mereka di pasar mobil listrik.
 
Di China, pasar otomotif terbesar di dunia, pabrikan asal Jepang itu juga mengalami penurunan penjualan dan berencana meluncurkan sekitar 10 model baru dalam beberapa tahun ke depan untuk membalikkan keadaan.
 
CEO Nissan yang baru, Ivan Espinosa, sedang menyusun ulang struktur operasional perusahaan. “Kami sedang mempertimbangkan langkah-langkah tambahan.”
 
Perusahaan yang mempekerjakan lebih dari 133.000 staf per Maret tahun lalu ini sudah lebih dulu mengumumkan rencana pemangkasan 9.000 pekerjaan dan pengurangan kapasitas global sebesar 20 persen pada November lalu.
 
Baca Juga:
Awas Lubang Pembuangan Tersumbat, Tangki BBM Bisa Masuk Air!

 
Saudara dari Renault dan Mitsubishi juga menyatakan akan menutup pabrik di Thailand pada Juni dan dua pabrik lain yang belum diungkapkan lokasinya.
 
Pada Jumat lalu, perusahaan juga menyatakan membatalkan rencana pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik (EV) senilai USD 1,1 miliar di Pulau Kyushu, Jepang, meski sebelumnya proyek tersebut sempat direncanakan menerima subsidi dari pemerintah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan