Jakarta: Pengisian cairan radiator kendaraan tidak boleh dilakukan secara sembarangan dan sebaiknya menggunakan cairan khusus. Apabila asal-asalan mengisi dengan cairan yang bukan peruntukannya maka bisa menyebabkan kerusakan di radiator.
Hingga saat ini masih banyak pemilik kendaraan yang menggunakan air tanah atau air mineral untuk mengisi radiator. Padahal air tanah banyak mengandung magnesium, kalsium, dan logam lainnya yang dapat bereaksi membentuk karat dan korosi jika bertemu dengan besi atau aluminium.
Jika radiator tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sebagai sistem pendingin mesin, maka akan membuat mesin bekerja lebih keras dan menyebabkan mesin mudah panas, ujung-ujungnya kinerja akan mesin menurun. Bahkan air mineral bisa merusak radiator karena korosi yang disebabkan oleh zat-zat yang terkandung.
Valvoline saat ini memiliki 2 cairan radiator terbarunya yakni Long Life Coolant dan All Weather Coolant. Keduanya memiliki teknologi Organic Acid Technology (OAT), non-silikat, non-amina, non-nitrit, dan non-borat. Selain juga telah memenuhi spesifikasi Light Duty coolant ASTM 3306.
Kinerja dari Long Life Coolant dan All Weather Coolant didukung oleh tiga komponen utama yang mampu memberikan proteksi ekstra kepada radiator kendaraan, yaitu air demineralisasi atau air yang sudah dihilangkan kandungan mineralnya. Gycol, zat kimia untuk meningkatkan titik didih dan menurunankan titik beku, serta zat kimia tambahan lain seperti corrosion inhibitor.
“Titik didih air mineral (minuman) ± 100?C, cairan radiator harus mempunyai titik didih di atas air. Di sinilah fungsi Glycol di dalam cairan coolant. Long Life Coolant mengandung Ethylene Glycol 50 persen sedangkan All Weather Coolant mengandung 30 persen EG. Titik didih coolant dengan 50 persen EG dapat mencapai 128?C,” buka Country Manager PT Valvoline Lubricants and Chemicals Indonesia, Shehan Perera, melalui keterangan resminya.
"Dengan menyematkan teknologi OAT, produk coolant kami dapat memberikan jangka waktu proteksi yang lebih lama pada kendaraan. Untuk Long Life Coolant dapat memberikan proteksi hingga lima tahun atau 250 ribu km, sedangkan All Weather Coolant dapat memberikan proteksi hingga tiga tahun atau 150 ribu km,” tukas Shehan Perera.
Jakarta: Pengisian cairan radiator kendaraan tidak boleh dilakukan secara sembarangan dan sebaiknya menggunakan cairan khusus. Apabila asal-asalan mengisi dengan cairan yang bukan peruntukannya maka bisa menyebabkan kerusakan di radiator.
Hingga saat ini masih banyak pemilik kendaraan yang menggunakan air tanah atau air mineral untuk mengisi radiator. Padahal air tanah banyak mengandung magnesium, kalsium, dan logam lainnya yang dapat bereaksi membentuk karat dan korosi jika bertemu dengan besi atau aluminium.
Jika radiator tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sebagai sistem pendingin mesin, maka akan membuat mesin bekerja lebih keras dan menyebabkan mesin mudah panas, ujung-ujungnya kinerja akan mesin menurun. Bahkan air mineral bisa merusak radiator karena korosi yang disebabkan oleh zat-zat yang terkandung.
Valvoline saat ini memiliki 2 cairan radiator terbarunya yakni Long Life Coolant dan All Weather Coolant. Keduanya memiliki teknologi Organic Acid Technology (OAT), non-silikat, non-amina, non-nitrit, dan non-borat. Selain juga telah memenuhi spesifikasi Light Duty coolant ASTM 3306.
Kinerja dari Long Life Coolant dan All Weather Coolant didukung oleh tiga komponen utama yang mampu memberikan proteksi ekstra kepada radiator kendaraan, yaitu air demineralisasi atau air yang sudah dihilangkan kandungan mineralnya. Gycol, zat kimia untuk meningkatkan titik didih dan menurunankan titik beku, serta zat kimia tambahan lain seperti corrosion inhibitor.
Halaman Selanjutnya