Jakarta: Pasar otomotif Indonesia sudah sekian lama diwarnai dengan persaingan segmen mobil sejuta umat atau mobil keluarga. Pasalnya, jenis kendaraan Multi Purpose Vehicle (MPV) sudah sejak dulu mendominasi market dari tahun ke tahun.
Peta persaingan mobil sejuta umat mengalami perubahan sejak Mitsubishi Indonesia merilis MPV Xpander pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 silam.
Bagaimana tidak, kemunculan Xpander mengangkat level atau status mobil sejuta umat. Kendaraan MPV awalnya hanya menawarkan aspek kenyamanan, kapasitas penumpang, serta irit bahan bakar.
Namun, lewat Xpander, Mitsubishi sukses mengangkat gengsi mobil keluarga menjadi sebuah mobil yang punya imej sporty, dinamis, tangguh, namun tetap memenuhi semua unsur yang wajib dimiliki oleh sebuah mobil keluarga.
Tahun ini, genap 4 tahun eksistensi Mitsubishi Xpander di pasar otomotif tanah air. Total populasi Mitsubishi Xpander sejak pertama kali diluncurkan pada 2017 hingga Juli 2021 mendekati angka 200.000 unit.
Memasuki semester II 2021, Xpander masih menyandang gelar kendaraan MPV 1.500 cc terlaris di Indonesia dengan pangsa pasar mencapai 37 persen, mengungguli seperti Avanza (Veloz), Xenia, Ertiga, dan Mobilio.
"Xpander lahir dari harapan dan keinginan masyarakat Indonesia akan mobil MPV kecil yang ideal. Beberapa penghargaan mobil terbaik yang diterima Xpander membuktikan, fitur, ragam layanan purna jual, dan kemudahan dalam biaya kepemilikan produk ini sangat relevan dengan ekspektasi dan kebutuhan masyarakat Indonesia," kata Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Naoya Nakamura.
Harga jual tinggi
Pembuktian Xpander sebagai kendaraan keluarga favorit yaitu harga jual yang relatif tinggi. Di pasaran mobil bekas, Xpander mempunyai harga jual yang terbilang cukup stabil. Sebagai contoh, Mitsubishi Xpander keluaran tahun 2017 dilego pada harga kisaran Rp170 jutaan dengan kondisi yang masih bagus dan mulus.
Sementara itu, mengacu pada riset internal PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) sendiri menyebutkan harga Xpander bekas perakitan 2018 dan 2017 turun masing-masing 17,1-20,3%, sedangkan keluaran 2019 sebesar 14,8%, lebih rendah dibandingkan kompetitor di segmen yang sama dengan umur satu tahun.
Totalitas purna jual
Harga jual tinggi Mitsubishi Xpander tidak lepas dari totalitas layanan purna jual yang ditawarkan MMKSI. Selain itu MMKSI juga sangat gencar mengedukasi konsumen untuk merawat kendaraannya di bengkel resmi. Sehingga mobil Xpander bekas yang beredar di pasaran tentunya masih terbilang berkualitas karena perawatan yang tersertifikasi.
Adapun rahasia dan strategi Mitsubishi agar konsumen tetap melakukan perawatan di bengkel resmi adalah dengan memberikan layanan servis Smart Package, berupa servis rutin yang tidak memakan biaya. Tidak heran jika hampir seluruh konsumen Mitsubishi Xpander memanfaatkan program tersebut.
Paket servis tersebut juga tidak akan hilang meskipun unit Xpander tersebut dijual atau telah pindah ke tangan kedua. General Manager After Sales PT MMKSI, Boediarto menjelaskan paket service Smart Package Mitsubishi diakses berdasarkan nomor mesin mobil bukan nama dari pemilik mobil.
"Untuk menjaga resale value (harga jual kembali) kendaraan, kuncinya terletak pada kualitas produk dan ketersediaan layanan purna jual. Demi memastikan fungsi dari tiap komponen yang ada dikendaraan bekerja secara normal, dibutuhkan pengecekan rutin melalui perawatan berkala di bengkel resmi," ungkap Boediarto.
Perpanjangan paket service
Tak berhenti sampai disitu, untuk mengantisipasi agar konsumen tidak berpaling ke bengkel umum setelah lewat masa garansi kendaraannya, Mitsubishi juga menghadirkan program Extended Smart Package.
Tujuannya adalah agar kendaraan konsumen tetap terjaga kualitasnya dengan jaminan komponen orisinil (genuine parts) serta histori perawatan kendaraan tetap terjaga sehingga harga jual menjadi tinggi.
"Perlu dipertimbangkan juga untuk para konsumen, perawatan kendaraan di bengkel resmi ada keuntungan, seperti histori kendaraan secara berkala tetap tercatat. Apabila ada kerusakan bisa diprediksi dan mencegah kerusakan lebih parah. Yang terpenting, harga jual kembali akan tetap tinggi," kata Head of After Sales Marketing and Promotion Section PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Tegar Ardisura Raharja saat wawancara virtual beberapa waktu lalu.
Jakarta: Pasar otomotif Indonesia sudah sekian lama diwarnai dengan persaingan segmen mobil sejuta umat atau mobil keluarga. Pasalnya, jenis kendaraan Multi Purpose Vehicle (MPV) sudah sejak dulu mendominasi market dari tahun ke tahun.
Peta persaingan mobil sejuta umat mengalami perubahan sejak
Mitsubishi Indonesia merilis MPV
Xpander pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 silam.
Bagaimana tidak, kemunculan Xpander mengangkat level atau status mobil sejuta umat. Kendaraan MPV awalnya hanya menawarkan aspek kenyamanan, kapasitas penumpang, serta irit bahan bakar.
Namun, lewat Xpander, Mitsubishi sukses mengangkat gengsi mobil keluarga menjadi sebuah mobil yang punya imej sporty, dinamis, tangguh, namun tetap memenuhi semua unsur yang wajib dimiliki oleh sebuah mobil keluarga.
Tahun ini, genap 4 tahun eksistensi Mitsubishi Xpander di pasar otomotif tanah air. Total populasi Mitsubishi Xpander sejak pertama kali diluncurkan pada 2017 hingga Juli 2021 mendekati angka 200.000 unit.
Memasuki semester II 2021, Xpander masih menyandang gelar kendaraan MPV 1.500 cc terlaris di Indonesia dengan pangsa pasar mencapai 37 persen, mengungguli seperti Avanza (Veloz), Xenia, Ertiga, dan Mobilio.
"Xpander lahir dari harapan dan keinginan masyarakat Indonesia akan mobil MPV kecil yang ideal. Beberapa penghargaan mobil terbaik yang diterima Xpander membuktikan, fitur, ragam layanan purna jual, dan kemudahan dalam biaya kepemilikan produk ini sangat relevan dengan ekspektasi dan kebutuhan masyarakat Indonesia," kata Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Naoya Nakamura.