Volvo mulai menggunakan baja ramah lingkungan, hasil daur ulang, untuk menjadi bagian produksi mobil listrik pada tahun 2025. Volvo
Volvo mulai menggunakan baja ramah lingkungan, hasil daur ulang, untuk menjadi bagian produksi mobil listrik pada tahun 2025. Volvo

Volvo Cars Mulai Gunakan Baja Daur Ulang Biar Lebih Ramah Lingkungan

Ekawan Raharja • 14 Juli 2025 13:55
Stockholm: Volvo Cars menandatangani perjanjian pasokan baja daur ulang berkualitas tinggi dan rendah emisi dengan perusahaan baja asal Swedia, SSAB.
 
Mulai tahun 2025, baja ramah lingkungan ini akan digunakan dalam produksi mobil listrik, menjadikan merek asal Swedia itu sebagai produsen mobil pertama yang menandatangani kesepakatan semacam ini untuk produksi massal.
 
Kerja sama ini merupakan kelanjutan dari kolaborasi jangka panjang antara Volvo Cars dan SSAB, yang bertujuan untuk memimpin transisi menuju penggunaan baja yang lebih berkelanjutan.

Baja daur ulang rendah emisi ini akan digunakan dalam komponen tertentu SUV listrik Volvo EX60 serta model lain yang dibangun dengan platform generasi terbaru SPA3.
 
Baca Juga:
Rimac Nevera R Jadi Mobil Listrik Tercepat

 
Salah satu keunggulan utama dari baja daur ulang ini adalah kemampuannya untuk tetap memenuhi standar kekuatan dan daya tahan seperti baja primer, yang penting untuk keselamatan kendaraan.
 
Baja tersebut dihasilkan dalam sistem loop tertutup SSAB yang mendaur ulang baja bekas, sehingga mengurangi emisi CO? secara signifikan dan menjaga sumber daya alam tetap digunakan lebih lama.
 
“Salah satu sumber terbesar emisi CO? dalam proses produksi kami adalah baja yang kami gunakan untuk membangun mobil, rata-rata menyumbang 25 persen dari semua emisi terkait material untuk sebuah mobil Volvo baru,” ujar Chief Supply Chain and Manufacturing Officer Volvo Cars, Francesca Gamboni, melalui keterangan resminya. “Kami bekerja untuk mencapai emisi gas rumah kaca nol bersih pada 2040, dan mengurangi emisi terkait baja benar-benar memiliki potensi untuk membuat perubahan besar.”
 
Selain membeli baja daur ulang rendah emisi, raksasa otomotif itu juga menjual kembali limbah baja hasil produksinya, mendukung sistem sirkular dengan menjaga nilai material tetap tinggi dalam waktu yang lebih lama.
 
Baca Juga:
Transmisi Manual, Hyundai: Sudah Tak Ada yang Ingin Pakai Lagi

 
Ini sejalan dengan ambisi perusahaan untuk menerapkan prinsip ekonomi sirkular secara menyeluruh.
 
“Baja merupakan material penting untuk memastikan keselamatan, kekuatan, dan daya tahan produk kami, dan secara tradisional merupakan penyumbang signifikan terhadap emisi karbon kami,” tambah Francesca Gamboni. “Dengan menandatangani perjanjian ini, kami telah mengambil langkah penting dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan kesadaran penggunaan material daur ulang dalam jaringan pemasok kami.”
 
Volvo Cars memiliki ambisi besar untuk menjadi produsen mobil listrik sepenuhnya dan mencapai emisi nol bersih pada 2040. Pada tahun 2030, Volvo menargetkan pengurangan emisi CO? per mobil sebesar 65-75 persen dibandingkan baseline tahun 2018.
 
Selain itu, Volvo juga menargetkan penggunaan rata-rata 30 persen material daur ulang di seluruh jajaran mobilnya pada 2030, dan untuk model baru yang diluncurkan setelah 2030 mengandung setidaknya 35 persen material daur ulang atau berbasis bio.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan