Jakarta: Hingga sekarang ini masih banyak yang meragukan kualitas kendaraan-kendaraan dengan merek Tiongkok yang diproduksi di Indonesia. Tetapi ternyata, perlahan merek asal Tiongkok juga terus berinprovisasi terhadap kualitas dan sukses menembus pasar ekspor.
DFSK sebagai pemain baru menunjukan kemampuannya dalam memproduksi mobil yang sesuai dengan standar di berbagai negara. PR & Media Manager PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi, menjelaskan pasar ekspor memang menjadi salah satu tujuan merek Tiongkok tersebut hadir di Indonesia dan membangun pabrik.
“Sejak pertama kali hadir di Indonesia, kami memiliki semangat untuk menjadi pemain global dengan menyediakan berbagai jenis kendaraan yang dibutuhkan oleh berbagai negara. Hal ini sesuai dengan strategi utama yang telah kami lakukan sejak awal yakni berakar di Indonesia, ekspansi ke Asia Tenggara, dan didistribusikan secara global,” ungkap Achmad Rofiqi melalui keterangan resminya.
Berdasarkan data yang dirilis, mereka berhasil mengirimkan 1.094 unit kendaraan dari berbagai model pada tahun 2020 ke berbagai negara. Angka tersebut terus meningkat dan akhirnya menorehkan peningkatan hingga 228 persen dibandingkan ekspor pada tahun 2019 yang hanya mencapai 479 unit kendaraan.
Seluruh kendaraan yang di ekspor ini diproduksi di langsung dari pabrik yang berlokasi di Cikande, Serang, Banten. Kendaraan-kendaraan yang diproduksi dan di ekspor adalah Glory i-AUTO, Glory 580, Glory 560, Super Cab, dan Gelora. Kendaraan-kendaraan buatan Indonesia ini telah dikirim ke lebih dari 10 negara, seperti Srilanka, Brunei Darussalam, Maroko, dan lainnya.
Roqifi menjelaskan kunci dari keberhasilan ekspor mereka adalah proses produksi yang presisi karena sudah menggunakan teknologi Industri 4.0 dan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas hingga akhirnya dapat memenuhi berbagai standar yang ditetapkan di berbagai negara.
“Pencapaian ekspor di tahun 2020 ini menjadi bukti bahwa kendaraan-kendaraan buatan Indonesia diminati di pasar global dan sudah teruji memiliki standar kualitas internasional. Hasil yang diraih di tahun ini akan mendorong kami untuk terus menghadirkan kendaraan-kendaraan yang berkualitas untuk pasar ekspor dan tentu juga di dalam negeri,” pungkas Achmad Rofiqi.
Selain DFSK, sejumlah merek otomotif sepeti Toyota, Mitsubishi, Daihatsu, Honda, dan Wuling Motors juga sudah melakukan ekspor untuk ke berbagai negara. Bahkan merek Daihatsu sudah berhasil menembus pasar ke Jepang yang memiliki standar tinggi dalam impor kendaraan bermotor.
Jakarta: Hingga sekarang ini masih banyak yang meragukan kualitas kendaraan-kendaraan dengan merek Tiongkok yang diproduksi di Indonesia. Tetapi ternyata, perlahan merek asal Tiongkok juga terus berinprovisasi terhadap kualitas dan sukses menembus pasar ekspor.
DFSK sebagai pemain baru menunjukan kemampuannya dalam memproduksi mobil yang sesuai dengan standar di berbagai negara. PR & Media Manager PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi, menjelaskan pasar ekspor memang menjadi salah satu tujuan merek Tiongkok tersebut hadir di Indonesia dan membangun pabrik.
“Sejak pertama kali hadir di Indonesia, kami memiliki semangat untuk menjadi pemain global dengan menyediakan berbagai jenis kendaraan yang dibutuhkan oleh berbagai negara. Hal ini sesuai dengan strategi utama yang telah kami lakukan sejak awal yakni berakar di Indonesia, ekspansi ke Asia Tenggara, dan didistribusikan secara global,” ungkap Achmad Rofiqi melalui keterangan resminya.
Berdasarkan data yang dirilis, mereka berhasil mengirimkan 1.094 unit kendaraan dari berbagai model pada tahun 2020 ke berbagai negara. Angka tersebut terus meningkat dan akhirnya menorehkan peningkatan hingga 228 persen dibandingkan ekspor pada tahun 2019 yang hanya mencapai 479 unit kendaraan.
Seluruh kendaraan yang di ekspor ini diproduksi di langsung dari pabrik yang berlokasi di Cikande, Serang, Banten. Kendaraan-kendaraan yang diproduksi dan di ekspor adalah Glory i-AUTO, Glory 580, Glory 560, Super Cab, dan Gelora. Kendaraan-kendaraan buatan Indonesia ini telah dikirim ke lebih dari 10 negara, seperti Srilanka, Brunei Darussalam, Maroko, dan lainnya.
