Jakarta: Sejumlah model mobil sekarang ini sudah menggunakan mesin berteknologi turbo seperti DFSK Glory 560, Honda CR-V, Mitsubishi Pajero-Sport, atau Wuling Almaz. Sebagai pemilik kendaraan bermesin turbo, tentu Anda harus memahami bagaimana karakteristiknya dan cara merawatnya.
Pereli Nasional, Rifat Sungkar, menjelaskan pemilik mobil harus mengetahui musuh utama dari mesin turbo adalah panas. Sehingga pemilik atau pengendara diharapkan memperhatikan temperatur mobil dan menjaganya dengan baik.
"Mobil turbo musuhnya cuma satu yaitu panas. Kalau mobil turbo dipakai untuk perjalanan panjang, berhenti rileks dulu supaya temperatur normal," jelas Rifat Sungkar melalui jumpa pers virtual.
Mesin turbo diakui menawarkan performa dan efisiensi bahan bakar lebih baik. Akan tetapi biaya perbaikan yang dihadapi pemilik mobil, apabila sampai mengalami kerusakan, akan lebih mahal dibandingkan mesin biasa. Selain itu, mesin turbo yang tidak optimal akan membuat konsumsi bahan bakar menjadi boros.
"Biayanya bisa mahal. Maka usahakan suhunya diatur, gunakan coolant (cairan radiator) yang baik," ujar pria yang juga berstatus sebagai brand ambassador Mitsubishi.
Selain membutuhkan cairan radiator yang tepat, urusan pelumas juga harus sesuai dan cari yang bisa mengurangi panas. Pelumas yang tepat bisa meredam panas di mesin akibat gesekan metal yang sedang bekerja.
"Ketika mesin turbo panas, perangkat akan cari cara bagaimana mendinginkan. Masalahnya, hal yang akan dicari mesin adalah bahan bakar, jadi mesin akan lebih boros."
"Tugas pelumas juga cukup berat. Salah pelumas membuat perputaran mesin berat dan temperatur naik, maka turbo akan membuat konsumsi BBM tinggi," tegas Rifat.
Jakarta: Sejumlah model mobil sekarang ini sudah menggunakan mesin berteknologi turbo seperti DFSK Glory 560, Honda CR-V, Mitsubishi Pajero-Sport, atau Wuling Almaz. Sebagai pemilik kendaraan bermesin turbo, tentu Anda harus memahami bagaimana karakteristiknya dan cara merawatnya.
Pereli Nasional, Rifat Sungkar, menjelaskan pemilik mobil harus mengetahui musuh utama dari mesin turbo adalah panas. Sehingga pemilik atau pengendara diharapkan memperhatikan temperatur mobil dan menjaganya dengan baik.
"Mobil turbo musuhnya cuma satu yaitu panas. Kalau mobil turbo dipakai untuk perjalanan panjang, berhenti rileks dulu supaya temperatur normal," jelas Rifat Sungkar melalui jumpa pers virtual.
Mesin turbo diakui menawarkan performa dan efisiensi bahan bakar lebih baik. Akan tetapi biaya perbaikan yang dihadapi pemilik mobil, apabila sampai mengalami kerusakan, akan lebih mahal dibandingkan mesin biasa. Selain itu, mesin turbo yang tidak optimal akan membuat konsumsi bahan bakar menjadi boros.
"Biayanya bisa mahal. Maka usahakan suhunya diatur, gunakan coolant (cairan radiator) yang baik," ujar pria yang juga berstatus sebagai brand ambassador Mitsubishi.
Selain membutuhkan cairan radiator yang tepat, urusan pelumas juga harus sesuai dan cari yang bisa mengurangi panas. Pelumas yang tepat bisa meredam panas di mesin akibat gesekan metal yang sedang bekerja.
"Ketika mesin turbo panas, perangkat akan cari cara bagaimana mendinginkan. Masalahnya, hal yang akan dicari mesin adalah bahan bakar, jadi mesin akan lebih boros."
"Tugas pelumas juga cukup berat. Salah pelumas membuat perputaran mesin berat dan temperatur naik, maka turbo akan membuat konsumsi BBM tinggi," tegas Rifat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)