Jakarta - Banyak yang bilang bahwa pengemudi perempuan lebih banyak jadi penyebab kecelakaan. Namun dari beberapa data yang dimuat oleh Korlantas Polri dan juga perusahaan asuransi, bahwa dari segi frekuensi dan nilai rata-rata klaim di perusahaan asuransi, berdasarkan gender bedanya tipis.
Perbedaan antara pengemudi pria dan wanita terbilang kecil (perempuan 23% vs laki-laki 22% yang dirilis secara resmi oleh perusahaan asuransi Roojai. Nilai klaim perempuan 4% lebih rendah). Namun, studi global menunjukkan pola yang lebih kompleks.
Laki-laki secara konsisten terlibat lebih banyak kecelakaan fatal (74% di Amerika Serikat) dan menunjukkan perilaku mengemudi lebih agresif. Di antaranya ngebut, menerobos lampu merah, atau mengemudi di bawah pengaruh alkohol.
Claim Manager Motor Vehicle Insurtech Roojai, Bruce Y Kelana mengatakan bahwa temuan ini menggarisbawahi bahwa risiko berkendara tidak bisa disimpulkan hanya dari gender. "Tapi juga dari kombinasi faktor seperti perilaku di jalan, pengalaman mengemudi, dan kedisiplinan dalam mematuhi aturan lalu lintas."
Namun, satu hal yang pasti. Kecelakaan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Oleh karena itu, selain memastikan kesiapan fisik dan kendaraan, proteksi asuransi kendaraan menjadi langkah bijaksana untuk melindungi keuangan dari biaya tak terduga.
Apalagi saat ini cenderung biaya perbaikan, komponen atau ganti rugi cenderung meningkat. Jadi bijaksana saat berada di jalan raya adalah rahasianya.
Jakarta - Banyak yang bilang bahwa pengemudi
perempuan lebih banyak jadi penyebab kecelakaan. Namun dari beberapa data yang dimuat oleh
Korlantas Polri dan juga perusahaan asuransi, bahwa dari segi frekuensi dan nilai rata-rata klaim di perusahaan asuransi, berdasarkan gender bedanya tipis.
Perbedaan antara pengemudi pria dan wanita terbilang kecil (perempuan 23% vs laki-laki 22% yang dirilis secara resmi oleh perusahaan asuransi Roojai. Nilai klaim perempuan 4% lebih rendah). Namun, studi global menunjukkan pola yang lebih kompleks.
Laki-laki secara konsisten terlibat lebih banyak kecelakaan fatal (74% di Amerika Serikat) dan menunjukkan perilaku mengemudi lebih agresif. Di antaranya ngebut, menerobos lampu merah, atau mengemudi di bawah pengaruh alkohol.
Claim Manager Motor Vehicle Insurtech Roojai, Bruce Y Kelana mengatakan bahwa temuan ini menggarisbawahi bahwa risiko berkendara tidak bisa disimpulkan hanya dari gender. "Tapi juga dari kombinasi faktor seperti perilaku di jalan, pengalaman mengemudi, dan kedisiplinan dalam mematuhi aturan lalu lintas."
Namun, satu hal yang pasti. Kecelakaan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Oleh karena itu, selain memastikan kesiapan fisik dan kendaraan, proteksi asuransi kendaraan menjadi langkah bijaksana untuk melindungi keuangan dari biaya tak terduga.
Apalagi saat ini cenderung biaya perbaikan, komponen atau ganti rugi cenderung meningkat. Jadi bijaksana saat berada di jalan raya adalah rahasianya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)