Jakarta: MINI menargetkan hanya memproduksi dan menjual mobil listrik mulai tahun 2030. Strategi ini berlaku secara global, dan pastinya di Indonesia pun akan melakukan hal yang sama.
Head of MINI Asia, Kidd Yam, menyebutkan strategi penjualan mobil listrik di tahun 2030 ini untuk mobil-mobil battery electric vehicle (BEV) atau listrik murni. Indonesia juga termasuk ke dalam rencana tersebut di mana persiapannya sudah dimulai sekarang peluncuran MINI Electric pada Rabu (8-6-2022) di Jakarta.
"Untuk menuju kendaraan full listrik di 2030, pertama kita mulai dengan peluncuran MINI Electric hari ini. Kemudian membangun kapabilitas jaringan kami, teknisi, bengkel, serta kepercayaan konsumen,” ucap Kidd.
Director of Communications BMW Group Indonesia, Jodie O'tania, menegaskan persiapan untuk menuju strategi global sebagai produsen mobil listrik tidak hanya terbatas pada produk saja. Mengenai persiapan pelayanan hingga infrastuktur juga harus dipersiapkan dengan baik.
"Kita buat infrastrukturnya dulu, dari mulai training, pelayanan kepada pelanggan sudah sempurna semua kita pastikan. Kemudian kita lihat konsumen indonesia seperti apa responnya, apa saja yang dibutuhkan. Itu akan terus kita tingkatkan sampai 2030, kita siap,” kata Jodie.
Dari aspek infrastruktur, Jodie mengatakan sudah memiliki dealer yang sudah tersertifikasi dengan staf yang sudah terlatih, sehingga dapat menangani permasalah yang dialami pelanggan dengan baik. Kemudian untuk pemasangan Wallbox sudah bisa dilakukan dengan kelengkapan yang diberikan oleh pabrik charging.
“Itu akan bertahap, kita juga akan bekerja sama dengan shopping mall misalnya atau yang lain," kata dia.
Strategi yang diumumkan pada 2021 silam berisikan MINI akan meluncurkan kendaraan terakhir dengan mesin pembakaran pada tahun 2025. Selain itu memasuki tahun 2027, kendaraan listrik diharapkan sudah mewakili 50 persen dari total penjualan mereka secara global.
Saat ini, beberapa model kendaraan nol emisi sedang digeber, termasuk mobil listrik jenis Crossover yang dibuat atas kerja sama dengan Great Wall Motors.
Jakarta: MINI menargetkan hanya memproduksi dan menjual mobil listrik mulai tahun 2030. Strategi ini berlaku secara global, dan pastinya di Indonesia pun akan melakukan hal yang sama.
Head of MINI Asia, Kidd Yam, menyebutkan strategi penjualan mobil listrik di tahun 2030 ini untuk mobil-mobil battery electric vehicle (BEV) atau listrik murni. Indonesia juga termasuk ke dalam rencana tersebut di mana persiapannya sudah dimulai sekarang peluncuran MINI Electric pada Rabu (8-6-2022) di Jakarta.
"Untuk menuju kendaraan full listrik di 2030, pertama kita mulai dengan peluncuran MINI Electric hari ini. Kemudian membangun kapabilitas jaringan kami, teknisi, bengkel, serta kepercayaan konsumen,” ucap Kidd.
Director of Communications BMW Group Indonesia, Jodie O'tania, menegaskan persiapan untuk menuju strategi global sebagai produsen mobil listrik tidak hanya terbatas pada produk saja. Mengenai persiapan pelayanan hingga infrastuktur juga harus dipersiapkan dengan baik.
"Kita buat infrastrukturnya dulu, dari mulai training, pelayanan kepada pelanggan sudah sempurna semua kita pastikan. Kemudian kita lihat konsumen indonesia seperti apa responnya, apa saja yang dibutuhkan. Itu akan terus kita tingkatkan sampai 2030, kita siap,” kata Jodie.