Jakarta: Isuzu secara resmi mengakhiri produksi Panther per Februari 2021 setelah hampir 30 tahun mengaspal di dalam negeri. Meski demikian, konsumen masih bisa bernostalgia dengan mobil keluarga ini dan tidak perlu terburu-buru untuk menjualnya.
Jenama asal Jepang tersebut masih menjamin layanan purna jual lawan Toyota Kijang tersebut. Marketing Division Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Attias Asril, menjelaskan mereka masih akan memproduksi suku cadang alias onderdil Panther dalam beberapa tahun ke depan.
'Suku cadang masih kami sediakan 8 sampai 10 tahun ke depan. Selama populasinya masih ada, kami jamin ketersedian onderdilnya," jelas Attias Asril melalui diskusi virtual yang diselenggarakan Forum Wartawan Otomotif (Forwot).
Bahkan bisa saja produksi komponen tersebut bisa lebih lama lagi selama mobil bermesin diesel tersebut masih ada. Onderdil yang diproduksi ini kemudian bisa dicari di bengkel-bengkel resmi.
“Sesuai moto Real Partner, Real Journey, selama mobilnya masih terlihat di jalan, suku cadangnya pun akan tetap ada,” tegasnya.
Penghentian produksi Panther tidak terlepas dari semakin sedikitnya penjualan per bulannya Selain itu, pengembangan Panther juga terkendala dengan pemberlakukan aturan emisi Euro 4 yang akan diproduksi di dalam negeri.
Sejak debut pertamanya hingga akhir, Isuzu Panther telah membukukan 433.117 unit penjualan, termasuk varian minibus dan pikap yang menjadi andalan di segmen kendaraan niaga ringan. Attias mengakui penghentian produksi serta pemasaran Panther tidak berdampak besar pada angka penjualan.
“Setahun terakhir, volume Panther memang sudah kecil sekali," beber Attias Asril.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Penghentian produksi Panther tidak terlepas dari semakin sedikitnya penjualan per bulannya Selain itu, pengembangan Panther juga terkendala dengan pemberlakukan aturan emisi Euro 4 yang akan diproduksi di dalam negeri.
Sejak debut pertamanya hingga akhir, Isuzu Panther telah membukukan 433.117 unit penjualan, termasuk varian minibus dan pikap yang menjadi andalan di segmen kendaraan niaga ringan. Attias mengakui penghentian produksi serta pemasaran Panther tidak berdampak besar pada angka penjualan.
“Setahun terakhir, volume Panther memang sudah kecil sekali," beber Attias Asril.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)