Detroit: Chevrolet tetap mempertahankan penghentian produksi mobil listrik Bolt sementara waktu. Hal ini tidak terlepas dari masalah baterai yang belum selesai hingga saat ini.
Anak usaha dari General Motors ini sebelumnya melakukan recall karena adalah masalah kecacatan baterai. Masalah ini bahkan harus memaksa perusahaan merogok kocek hingga USD1 Miliar atau sekitar Rp14,4 triliun.
"Cacat produksi telah ditemukan di sebagian sel baterau listrik yang diproduksi di fasilitas LG Manufacturing, di luar pabrik Ochang Korea Selatan," tulis dalam keterangan resminya.
Masih di minggu lalu, perusahaan kemudian menghentikan produksi karena kekurangan pasokan cip semikonduktor. Hingga sekarang, perusahaan belum memulai kembali produksi karena masalah baterai belum mendapatkan solusinya.
Merek asal Amerika Serikat ini juga belum bernafas lega karena baut yang digunakan di model Bolt EUV terbaru juga disinyalir mengalami hal serupa dengan model sebelumnya. Sehingga, dengan kondisi tersebut pabrikan tidak lagi memiliki stok modul baterai yang bebas cacat produksi.
Tidak ada yang mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh LG Energy Solution untuk menemukan akar permasalahannya. Paling tidak, LG harus melakukannya berminggu-minggu untuk memastikan memperbaiki jalur produksinya, memproduksi sel baru, memeriksa ulang apakah sel tersebut bebas cacat atau tidak.
Dalam keterangan resminya, Juru Bicara General Motors, Daniel Flores, menjelaskan pihaknya akan melanjutkan produksi sampai pemasok baterai untuk mereka bisa memastikan tidak ada lagi cacat produksi.
"Kami tidak akan melanjutkan perbaikan atau memulai kembali produksi sampai kami yakin LG memproduksi produk bebas cacat untuk kami. Dalam keadaan yang jarang terjadi, baterai yang dipasok ke kami untuk kendaraan ini mungkin memiliki dua cacat produksi, yakni Tab Anoda yang sobek serta pemisah yang terlipat," jelas Daniel Flores.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat
Tidak ada yang mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh LG Energy Solution untuk menemukan akar permasalahannya. Paling tidak, LG harus melakukannya berminggu-minggu untuk memastikan memperbaiki jalur produksinya, memproduksi sel baru, memeriksa ulang apakah sel tersebut bebas cacat atau tidak.
Dalam keterangan resminya, Juru Bicara General Motors, Daniel Flores, menjelaskan pihaknya akan melanjutkan produksi sampai pemasok baterai untuk mereka bisa memastikan tidak ada lagi cacat produksi.
"Kami tidak akan melanjutkan perbaikan atau memulai kembali produksi sampai kami yakin LG memproduksi produk bebas cacat untuk kami. Dalam keadaan yang jarang terjadi, baterai yang dipasok ke kami untuk kendaraan ini mungkin memiliki dua cacat produksi, yakni Tab Anoda yang sobek serta pemisah yang terlipat," jelas Daniel Flores.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)